'kau masih memiliki jaket yang aku belikan untukmu kan? Pakailah itu dan bersiap-siaplah, nanti malam aku akan menculikmu lagi'.
Tidak henti-hentinya aku membaca note yang ada ditanganku. Mungkin sudah hampir 3 jam aku membaca kalimat yag tertulis disbuah kertas note yang aku temukan di dalam bunga yang aku terima pagi tadi. di note itu mengatakan aku harus memakai jaket yang dia belikan dan dia akan menculikku nanti malam. Aku tersenyum membacanya. Dia memang namja yang paling aneh yang pernah aku temui. Bukannya mengirimkan kata-kata romantis untuk mengajakku kencan tapi malah mengatakan kalau dia akan menculikku dan itu untuk kedua kali. Seketika aku mengingat kencan pertama kami, dia yang secara tiba-tiba datang ke rumahku dan langsung mengajakku keluar rumah tanpa mempersiapkan apapun. Sungguh waktu itu kencan teraneh sekaligus terlucu bagiku. Bagaimana tidak aneh, aku yang hanya menggunakan kaos rumahan dan juga sendal rumah harus berjalan di tengah cuaca dingin karena seorang pria bodoh 'menculik'ku hanya untuk berkencan dengannya. sungguh anehkan? Tapi kencan itu sangat berkesan untukku. Aku merasa sangat bahagia walaupun setelah itu dia meninggalkanku dan menyuruhku untuk menunggunya.
Aku melihat melihat jam yang berdetak di dinding kamarku. Sudah sore ternyata dan sudah saatnya aku bersiap-siap. Aku tidak mau tiba-tiba dia datang dan menculikku tanpa persiapan apapun karena dia sudah memperingatiku di dalam notenya. Dengan cepat aku memepersihkan diriku di kamar mandi. Memakai pakaian terbaikku tapi sudah lebih dari lima pasang pakaian aku coba kenapa semuanya terlihat aneh dan juga tidak pas untukku? Kemana semua pakaian-pakaian terbaikku?. Hampir semua isi lemariku sudah aku keluarkan dan akhirnya aku menemukan sebuah dress putih selutut yang aku rasa lumayan untuk aku gunakan malam ini. setelah berpakaian aku memoles make-up tipis ke wajahku agar aku tidak terlihat pucat. Dan akhirnya semuanya telah beres. Tidak lupa aku memakai jaket pemberiannya saat pertama kali dia menculikku. Aku keluar dari kamar bertepatan dengan suara bel pintu rumahku berbunyi. Tanpa mempedulikan ibuku yang sedang bertanya padaku ingin kemana, aku berjalan kea rah pintu dengan tergesa-gesa. Aku sangat yakin jika di balik pintu itu adalah dirinya. seorang namja yang telah 5 tahun aku tunggu.
Aku mematung saat pintu rumahku trebuka dan menampilkan seorang namja dengan kulit putih susu sedang tersenyum manis padaku. akhirnya setelah 5 tahun aku menunggunya, aku dapat melihatnya berdiri dengan gagahnya di hadapanku. Ingin rasanya aku menghamburkan tubuhku ke dalam pelukkan namun aku masih mematung di tempatku. Rasanya tubuhku terpaku dan tidak bisa digerakkan. Aku mengikuti gerak tangannya yang menuju ke arah tanganku. Bagai gerakkan slow motion, tangan mengenggam tanganku. Aku merasakan kehangatan tangannya menjalar di tanganku. Tangannya terasa pas berada di genggamanku. Masih dengan gerakan slow motion dia menarikku keluar dari rumahku tapi tiba-tiba dia berhenti dan mengalihkan pandangannya kea rah kakiku. Aku mengikuti arah pandangannya. Ternyata aku belum memakai sepatuku. Aku masih menggunakan sendal rumah.
"kau yakin ingin menggunakan sendal rumah lagi?". katanya membuatku tersadar. Dengan cepat aku melepas genggamannya dan berjalan masuk kembali ke dalam rumah dan memamaki sepatuku. Setelah selesai aku kembali menemuinya.
"sudah siap?" tanyanya padaku saat aku sudah berada di hadapannya lagi.
aku hanya menganggukkan kepalaku. Entah mengapa mulutku juga terasa sulit untuk aku gerakkan. Dia kembali menggenggam tanganku lalu mengiringku berjalan menuju mobilnya. dia melajukan mobilnya menjauh dari rumahku. Tidak henti-hentinya aku memandang dirinya yang sedang sibuk menyetir. Aku masih tidak percaya jika namja yang ada di sampingku ini adalah namja yang aku tunggu. Aku takut ini adalah salah satu mimpiku seperti waktu itu."kenapa kau terus memandangiku seperti itu? apa ada yang aneh dengan wajahku?". Dengan reflek aku menggelengkan kepalaku.
"a... aku hanya belum percaya jika kau itu nyata". Akhirnya mulutku dapat berbicara lagi. aku pikir aku akan menjadi bisu. Aku mendengar suara tawanya. Ya Tuhan, betapa rindunya aku dengan suara tawa itu. tiba-tiba dia mencubit pipiku membuatku meringis kesakitan. Rasanya sungguh perih.
![](https://img.wattpad.com/cover/58815015-288-k721226.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (My Wedding Sequel)
FanfictionHyejin memang kembali bertemu dengan namja yang berada di mimpinya tapi apakah kisahnya akan mulus seperti yang di harapkannya sehingga mimpinya itu akan menjadi kenyataan.... NB: biar para raeder bisa ngerti lebih baik baca dulu fanfiction My Weddi...