You Save Me Again, Sehun

12.9K 900 10
                                    

From: Park Chanyeol
Apakah kau sudah berada dirumah? Apakah kau baik-baik saja?

Aku melempar ponselku ke atas kasur saat selesai membaca semua pesan Chanyeol yang masuk ke dalam ponselku. Dari aku pulang dari café sampai sekarang sudah hampir tengah malam, dia terus saja mengirimiku pesan menanyakan keadaanku dan tidak henti-hentinya menelponku. Wajar saja dia khawatir dengan keadaanku karena aku langsung meninggalkannya begitu saja dari café. Rasa bersalah pada Chanyeol sedikit menguasai diriku karena sudah berlaku tidak sopan padanya tadi tapi sku tidak bisa berlama-lama berada di café itu. keberadaan Sehun dan Sera yang bermesraan di hadapanku merasa sangat cemburu dan juga sakit hati bahkan kejadiaan tadi sore masih bertengker dengan santai di pikiranku. Ingin aku melupakan semuanya tapi aku belum bisa. Adegan mereka berdua dipikiran terlalu kuat untuk aku sirnakan.

From: Park Chanyeol
aku harap kau baik-baik saja. selamat malam Hyejin-ssi.

From: Jinhyun-ah
Noe oediga? Kenapa kau tidak mengangkat telponku tadi.

Pesan Chanyeol dan Jinhyun masuk hampir secara bersamaan. Aku mengabaikan pesan Chanyeol lalu membalas pesan JinHyun

To: Jinhyun-ah
Kapan kau menelponku? Aku tidak pernah mendengarnya.

Balasku pda Jinhyun. Jujur aku memang tidak merasa jika JinHyun menelponku tadi. Aku rasa telpon yang masuk ke ponselku hanya Chanyeol saja. tidak butuh waktu yang lama, Jinhyun sudah membalas pesanku.

From: JinHyun-ah
Sudahlah, itu tidak penting. Yang penting itu bagaimana kencanmu dengan teman namja yang menolongmu kemarin, siapa namanya? Aku lupa.

Aku menghela nafas berat membaca pesan Jinhyun. Dia selalu saja lupa nama Sehun dan juga Chanyeol padahal aku sering menyebut nama mereka berdua di depan Jinhyun tapi masih saja lupa. Pesan Jinhyun membuatku kembali mengingat kejadian sore tadi. Rasa sakitku yang tadi mulai sedikit membaik kembali terasa sangat perih. Air mataku kembali menetes padahal baru saja aku berhenti menangis. sepanjang pulang ke rumah aku menangis dan baru berhenti saat aku selesai mandi sekitar 30 menit yang lalu.

To: JinHyun
Nama penolongku Oh Sehun dan nama temannya Park Chanyeol. bisakah kita tidak membahas mereka berdua? Aku sedang tidak mood sekarang.

From: Jinhyun
Memangnya kenapa? Apa kalian punya masalah? Kemarin-kemarin kau sangat bersemangat bercerita tentang Sehun tapi kenapa sekarang kau tidak bersemangat begitu? Ada apa Shin Hyejin.

Jinhyun sudah mulai menyebut nama asliku pasti dia sangat kesal dan serius sekarang. kebiasannya memanggil nama lengkapku kalau aku sudah membuat kesalnya dan ketika dia sedang serius. Mau tidak mau aku harus menceritakan semuanya padanya sebelum dia membantaiku nanti lagi pula sepertinya aku membutuhkan teman curhat saat ini , agar beban pikiranku sedikit berkurang. Baru saja aku ingin membalas pesannya, dia sudah menelponku. Jinhyun orangnya sangat tidak sabaran.

"Yoeboseyo" sapaku degan suara serak karena menangis.

"hyejin-ah, noe gwanchana? Sepertinya kau habis menangis. ada apa sebenarnya? Apa Chanyeol melukaimu?" Jinhyun membantaiku dengan banyak pertanyaan membuatku pusing harus menjawab yang mana terlebih dahulu.

"Jinhyun-ah, bisakah kau bertanya secara perlahan. Kau membuatku semakin kalut". Mintaku agar dia pertanya dengan pelan, agar aku tidak terlalu bingung.

"arraso. Jadi apa yang membuatmu menangis? ceritakan padaku".

aku mengatur nafasku yang tersenggal-senggal karena menangis sebelum menceritakan semuanya pada Jinhyun. Dengan masih terisak aku menceritakan semua yang terjadi di café tadi sore dan penyebab mengapa aku bisa menangis tersedu-sedu seperti ini.

You Are My Destiny (My Wedding Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang