"sayang, tolong pasangkan dasiku".
Hyejin yang sedang membereskan tempat tidur dengan terpaksa harus menghentikan kegiatannya karena harus membantu suaminya memakai dasi. Hampir setiap hari Hyejin harus memakaikan suaminya dasi karena suaminya itu tidak ingin belajar memasang dasi sendiri. Pernah sekali Hyejin bertanya pada suaminya, siapa yang memasangkan dasi suaminya saat mereka belum menikah? Suaminya menjawab kalau dia menyuruh sekertarisnya menyimpul semua dasinya lalu menaruhnya di lemari jadi dia tinggal memakainya.
"jika aku tidak ada kegiatan aku akan menyimpul semua dasimu sehingga kamu tinggal memakainya". Kata Hyejin sambil memasangkan dasi suaminya. Suaminya menggelengkan kepalanya membuat kegiatan Hyejin sedikit terganggu.
"tidak. Aku tidak mau. Aku mau setiap hari kamu yang memasangkan dasi untukku. Kau tahu kenapa?". Tanya suaminya. Wajah Hyejin terkena terpaan nafas suaminya krena saat ini wajah mereka hanya berjarak 5 cm. Hyejin hanya menggeleng, dia terlalu sibuk memasang dasi suaminya.
"agar aku bisa meilhat wajah cantikmu itu". Hyejin menatap suaminya dengan tajam lalu mengencangkan dasi dileher suaminya sehingga suaminya tercekek.
"ini masih pagi jadi berhenti menggodaku Oh Sehun". Hyejin melepas tangannya dari dasi suaminya lalu berjalan kea rah kasur, kembali membereskan kasur mereka.
"kau kejam sekali istriku. Waktu kita sebelum menikah kau sangat manja dan manis tapi kenapa kau berubha menjadi menyeramkan seperti ini?" Tanya Sehun sambil menatap istrinya yang sedang sibuk membereskan kasur mereka."sudahlah, jangan berlebihan. Ayo kita turun, oemmonim pasti sudah menunggu kita untuk sarapan". sekali Hyejin tidak mempedulikan suaminya. Dia berjalan berniat keluar dari kamar namun tangan Sehun menahannya. Hyejin hanya menatap Sehun yang ada di hadapannya dengan bingung.
"hyejin-ah, apa kau ingat hari ini hari apa?" Tanya Sehun dengan gimik muka yang serius.
"hari selasa. Benarkan?". Jawab Hyejin dengan tampang bingungnya.
"hari ini tanggal berapa?". Tanya Sehun lagi. Hyejin semakin bingung karena suaminya menanyakan hal-hal yang menurut Hyejin tidak penting sama sekali."12 April". Jawab Hyejin singkat membuat Sehun menghela nafas berat.
"aaahhh... sudahlah. Lebih baik kita sarapan saja". Hyejin menatap suaminya yang sudah mendahuluinya keluar dari kamar dengan tatapan bingungnya.
"sebenarnya ada apa dengan hari ini? kau membuatku bingung Oh Sehun". kata Hyejin pada dirinya sendiri karena psalnya hanya dia sendiri yang ada di dalam kamar sekarang, Sehun sudah turun ke bawah untuk sarapan bersama oemmanya.
@@@
Sehun memakan sarapannya dengan lesu. Rasanya hari ini dia tidak bersemangat sama sekali. Hyejin maupun oemmanya hanya menatap Sehun bingung tanpa mau bertanya ada apa dengan Sehun hari ini. Sehun mengambil tas kerja saat dia selesai mengahbiskan sarapannya. Sehun berpamitan pada oemmanya untuk pergi bekerja. Hyejin mengikuti langkah Sehun yang berjalan keluar rumah. Hyejin menahan lengan Sehun membuat Sehun berhenti melangkah lalu memutar tubuhnya menghadap Hyejin.
"kau kenapa? Apa aku berbuat salah padamu?". Tanya Hyejin sambil menatap mata indah suaminya. Sehun menggelengkan kepalanya lemah.
"tidak. Aku pergi dulu". Sehun mengecup kening istrinya lalu kembali melangkah keluar dair rumah dan melajukan mobilnya ke arah kantor. Hyejin terus memandang mobil yang suaminya kendarai sampai mobil itu benar-benar hilang dari pandangannya. Senyum Hyejin seketika mengembang di bibirnya saat dia memastikan suaminya sudah benar-benar pergi.
@@@Sehun merasa hari ini adalah hari yang paling menyedihkan untuknya. Hari ini tak ada satupun keluarganya yang mengingat hari apa ini. bahkan istrinya yang amat sangat dia cintai tidak mengingatnya. Sungguh mereka sangat kejam. Hari ini adalah hari ini adalah hari ulang tahun Sehun namun mereka semua tidak mengingatnya. Dia tahu, dia bukan anak kecil lagi yang akan merajuk jika tidak ada yang mengingat ulang tahunnya atau tidak ada kue ulang tahun untuknya tapi dia merasa hal ini sangat keterlaluan. Setidaknya mereka mengucapkan selamat padanya tapi tak ada satupun yang mengingatnya. Aku jadi tidak bersemangat sekarang. bahkan dia tidak sanggup membereskan pekerjaanya hari ini karena sudah terlanjur tidak mood.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (My Wedding Sequel)
FanficHyejin memang kembali bertemu dengan namja yang berada di mimpinya tapi apakah kisahnya akan mulus seperti yang di harapkannya sehingga mimpinya itu akan menjadi kenyataan.... NB: biar para raeder bisa ngerti lebih baik baca dulu fanfiction My Weddi...