Park Shin Hye POV
Malam sudah berganti menjadi pagi. Cahaya matahari masuk melalui celah-celah gordeng yang tidak tertutup rapat. Sedikit mengganggu mataku yang masih terpejam. Aku mengedarkan tangan kananku mejangkau seseorang yang ada disampingku. Yang aku yakini itu tubuh SooJung atau JiWon.
Tanganku mengusap wajahnya dan turun kebagian dadanya, dengan mata yang masih terpejam. Aku merasa ada sesuatu yang aneh saat aku mengusap pelan dadanya.
'kenapa dada SooJung datar?' tanyaku dalam hati.
Aku mengerjap-ngerjapkan mataku, lalu menguceknya sedikit lebih kasar. Memaksa mataku agar lebih terbuka lebar.
Saat mataku sudah terbuka sepenuhnya. Aku terkejut bukan main. Mataku terbelalak seolah bola mataku akan melompat dari tempatnya.
"Yya!!! Ige mwoya???" Pekikku dan dengan refleks aku menendang tubuhnya hingga terjatuh dari kasur dan terdampar dilantai.
"Arrgh... Appo!!!" Pekiknya meringis kesakitan dengan posisi terbaring atas lantai karena terguling akibat tendanganku yang lumayan keras.
Mendengar suara pekikannya membuat aku lebih menyadari bahwa bukan SooJung atau JiWon yang tidur disampingku tadi melainkan seorang namja. Dan lebih parahnya lagi namja itu adalah simanusia kucing yang aku benci YongHwa.
Yang lebih membuatku terkejut lagi saat kulihat YongHwa bertelanjang dada dan hanya memakai celana boxer berwarna kuning.
"Aaaarrggghhhh!!!" Pekikku lagi dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya. Membuat YongHwa terkejut dan bangkit dari terbaringnya dilantai.
"Aaaarrrrghhhh!!!!!!!" Pekikku untuk yang ketiga kalinya saat menyadari tubuhku yang didalam selimut tanpa sehelai benangpun.
"Aaaarrgghhhh!!!" YongHwa ikut memekik saat menyadari keberadaanku, dan menyadari keadaannya yang telanjang dada dan hanya memakai boxer. YongHwa segera masuk keselimut yang tengah aku pakai untuk menutup tubuhku.
Aku menarik selimut itu lagi supaya YongHwa tidak melihat area tubuhku yang ada didalam selimut.
Kini aku dan YongHwa sama-sama duduk dikasur dengan selimut yang sama. Saling menarik dan memegang kuat ujung selimut agar tidak mengekspos tubuh masing-masing.
"YongHwa apa yang kau lakukan padaku? Apa kau mengerjaiku lagi?" Tanyaku dengan suara bergetar menahan amarah hingga tanpa kusadari air mataku keluar begitu saja membasahi pipiku. Aku merasa terkejut dan ketakutan diwaktu yang bersamaan.
Jantungku berdegup kencang dan nafasku sesak. Dadaku seperti dihujam ribuan tombak yang tajam begitu sakit.
YongHwa hanya menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan. Mungkin diapun merasa shock sama sepertiku.
"Yya!!! Kau... .... ." Saat aku akan memekik lagi YongHwa segera membungkam mulutku dengan telapak tangannya. Aku menggigit jarinya agar YongHwa melepaskan bungkamannya dari mulutku.
"Sssssttt... ." Ujar YongHwa menekan bibirku dengan telunjuknya.
"Jangan berteriak. Atau teman-teman kita semua akan melihat kita dalam keadaan seperti ini." Ucap YongHwa sedikit berbisik dan dengan posisi jari yang masih menekan bibirku.
Sepertinya teman-temanku yang lain belum bangun dari tidurnya. Karena suasana diluar kamar yang aku tempati dengan YongHwa masih sepi. Ucapan YongHwa benar. Jika aku berteriak lagi mungkin bisa membangunkan mereka dan membuat keributan yang lebih lagi.
Aku berusaha tenang dan menatap YongHwa dalam dengan air mata yang tak henti-hentinya keluar dari pelupuk mataku.
YongHwa merapatkan jaraknya kesampingku. Merangkul bahuku dan menepuk-nepuk pelan untuk menenangkan tangisku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident
FanfictionIni benar-benar kecelakaan. Kecelakaan besar dalam hidupku. Kecelakaan yang membuatku menikah diusia muda. Dan lebih parahnya lagi aku menikah dengan orang yang selalu menggangguku. Tapi aku tidak pernah membencinya, malah sebaliknya. INI BENAR-BENA...