Part 6

3.2K 214 9
                                    

"Mwoh?" Ujarku dalam keterkejutan yang dibuat YongHwa.

ShinHye PoV end

*****
ShinHye sangat terkejut dengan apa yang diucapkan YongHwa. Sesaat ShinHye hanya diam mematung tanpa berkata apapun. Tubuhnya serasa mati rasa dan tidak punya kekuatan untuk digerakan. Jiwanya seakan pergi melayang dari raganya.

ShinHye berusaha menyadarkan dirinya sendiri dari keterkejutannya. Dia mengedip-ngedipkan matanya yang hampir loncat keluar, dan mati-matian menelan salivanya untuk sedikit memberikan kelembapan didalam tenggorokannya yang terasa kering karena mulutnya cukup lama menganga.

"YongHwa, many Appo?" Tanya ShinHye khawatir setelah berhasil mengembalikan jiwa kedalam raganya yang mematung tadi. (*dibagian ini author ketawa sendiri pas bikin adegan ini. Ngebayangin muka shinhye. Haha*)

"Anni." Jawab YongHwa singkat seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

ShinHye yang baru saja berhenti dari tangis sedunya, kini dia kembali menangis. Tapi bukan tangisan seperti sebelumnya. Tangisan ini terdengar seperti tangisan yang terpaksa dia keluarkan.

"Wae? Kenapa kau menangis lagi?" Tanya YongHwa saatbmelihat ShinHye menangis keras.

"Yya! Apa kau gila? Kita ini masih SMA. Mana mungkin kita menikah?" Pekik ShinHye setelah berhenti dari tangisan paksanya.

"Lalu apa yang akan kita lakukan? Aku mempunyai prinsip hidup. Salah satu prinsip hidupku itu adalah hanya akan tidur dengan yeoja yang menjadi isteri sahku." Ucap YongHwa dengan bersungguh-sungguh.

"Aku pun mempunyai prinsip hidup yang sama sepertimu. Hanya akan tidur dengan namja yang sah sebagai suamiku." Ucap ShinHye dengan bersungguh-sungguh pula.

"Lalu apa lagi?" Tanya YongHwa yang mulai geram pada ShinHye.

"Yya YongHwa-ya. Apa kau sudah memikirkannya matang-matang?" Tanya ShinHye ingin meyakinkan.

"Eoh. Aku sudah memikirkannya sepanjang pagi ini. Kau tidak ingin bukan sepanjang hidup merasa berdosa karena melakukan 'itu' dengan namja yang bukan suamimu? Setidaknya dengan menikah, kita sama-sama mempertanggung jawabkan dosa kita dan menjaga prinsip kita." Ucap YongHwa panjang lebar untuk meyakinkan ShinHye.

"Ucapanmu mungkin ada benarnya. Tapi kita masih sekolah. Dan aku tidak ingin menghancurkan masa depanku dengan menikah diusia muda." Kata ShinHye sambil menghembuskan nafas beratnya yang sedari tadi ditahannya.

"Mwoh? Justru kalau kita tidak menikah, kita akan menghancurkan masa depan kita ShinHye. Kau bisa saja hamil karena kejadian semalam. Apa kau mau ketahuan hamil diluar nikah oleh orang-orang. Itu tidak hanya mengahancurkanmu tapi mengancurkan nama baik keluargamu." Ucap YongHwa panjang lebar dengan menaikan satu oktaf nada bicaranya.

"Mwoh hamil?" Seketika ucapan YongHwa membuat tubuh ShinHye lemah dan pandangannya gelap. Dan ShinHye tidak sadarkan diri.

"ShinHye... ShinHye... ." Pekik YongHwa saat mendapati ShinHye tidak sadarkan diri disampingnya.

YongHwa langsung membopong tubuh ShinHye dan membawanya kedalam kamar yeoja. Lalu membaringkan tubuh ShinHye diatas kasur.

"ShinHye, ShinHye irona... ." Pangil YongHwa dengan mengguncang-guncangkan pelan tubuh ShinHye.

YongHwa mengeluarkan Smartphone miliknya dari dalam saku celana jeansnya. Dan membuat panggilan pada MinHyuk.

"Hyukie... palli... palii... ." Ujar YongHwa saat panggilan teleponnya diangkat MinHyuk.

"Wae geureu hyung?" Jawab MinHyuk dari seberang telepon.

"Shinji. Anni, uri ShinHye... anni, anni, ShinHye pingsan. Cepatlah kalian kembali ke Villa." Ucap YongHwa dalam kepanikan.

Married By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang