Part 10

3.1K 217 8
                                    

Keesokan paginya, dikamar ShinHye sudah terjadi keributan kecil antara ShinHye dan YongHwa.

"Yya! Meaow cepat keluar dari kamar mandi. Aku juga harus pergi kesekolah." Teriak ShinHye sambil menendang pintu kamar mandi yang sudah ia ketuk beberapa kali sebelumnya.

Didalam kamar mandi ada YongHwa yang sedang mandi. Sudah 15 menit YongHwa didalam kamar mandi tapi belum juga keluar. Dan itu membuat ShinHye naik pitam dipagi hari.

"YongHwa, manusia kucing. Aku bisa terlambat!" Teriak ShinHye lagi.

Akhirnya YongHwa membuka pintu kamar mandi dengan santainya.

"Yya!!!" Pekik ShinHye seraya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan saat melihat YongHwa membuka pintu kamar mandi dengan hanya memakai handuk yang terlilit dipinggangnya. Menampilkan dada bidang dan abs perutnya.

"Wae???" Tanya YongHwa santai pada ShinHye.

ShinHye membuka telapak tangan yang menutup wajahnya. Dan berusaha bersikap biasa saja saat melihat setengah tubuh YongHwa yang bugil. Walaupun sebenarnya ShinHye sangat gugup.

"Kau pagi-pagi sudah berbuat ulah. Membuat moodku kacau! Kau pikir ini kamar mandi siapa? Ini bukan kamar mandi dirumahmu." Cerocos ShinHye dengan kesal.

"Ini sekarang menjadi kamar mandiku juga. Sama seperti kamar ini, kasur itu, dan kau." Ucap YongHwa sambil menunjuk satu-persatu barang yang dimaksud YongHwa, termasuk saat menunjuk ShinHye.

"Mwoh? Aku bukan milikmu." Ujar ShinHye sinis menanggapi ucapan YongHwa.

"Dihadapan Tuhan, dan keluarga kita, kau sudah sah menjadi milikku. Hanya tinggal menunggu stempel dariku yang belum kutandai padamu." Ucap YongHwa mengandung maksud.

"Cih!" ShinHye masuk kedalam kamar mandi tanpa meladeni ucapan YongHwa lagi.

30 menit berlalu. Sekarang YongHwa dan ShinHye dengan memakai seragam sekolahnya sudah duduk manis dimeja makan bersama keluarga ShinHye yang lainnya untuk sarapan bersama.

"YongHwa apa semalam tidurmu nyaman disini?" Tanya Appa ShinHye membuka percakapan.

"Nde Aboeji, lagi pula aku dulu juga sering menginap disini saat kecil." Jawab YongHwa dengan tersenyum ramah dan sopan.

Saat YongHwa dan ShinHye kecil, YongHwa memang sering menginap dirumah ShinHye ketika Appa dan Eommanya harus pergi keluar kota atau keluar negeri.

ShinHye hanya melirik dengan tatapan malas mendengar jawaban YongHwa dan mendenguskan nafas kesalnya.

"Appa, Eomma, aku sudah mengingat semua kejadian di Villa waktu itu." Ucap ShinHye, sontak membuat semua orang yang ada diruang makan menatapnya termasuk YongHwa.

"Aku dan YongHwa tidak melakukan apa-apa saat di Villa waktu itu. Dan aku masih menjaga kehormatanku." Lanjut ShinHye membuat YongHwa sedikit merasa kecewa mendengar ucapannya.

YongHwa tidak mau ShinHye mengatakan itu semua, karena ia takut dan tidak mau jika disuruh berpisah dengan ShinHye.

"Mwoh? Kenapa kau baru mengingat sekarang?" Tanya ShinWoo Oppa saat mendengar ucapan ShinHye.

"Itu tidak penting Oppa, yang penting sekarang bagaimana nasibku karena terlanjur menikah dengan YongHwa?" Ucap ShinHye menatap harap pada orangtuanya.

Yonghwa sendiri hanya diam mendengarkan obrolan ShinHye dan keluarganya dengan berharap cemas.

"Bagaimana apanya? Pernikahan tetaplah pernikahan. Kejadian di Villa mau terjadi atau tidak, kalian sekarang sudah menikah. Lagi pula Appa tidak akan membatalkan pernikahan kalian." Kata Tn. Park dengan tatapan tegasnya pada ShinHye.

Married By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang