Orang yang mengaku dirinya pelatih itu pun pergi ke tengah lapangan, menghampiri seseorang, mungkin pelatih satunya lagi, lalu tak lama setelah itu, dia kembali. "Maaf nak, anda belum bisa memakai lapangan ini untuk bermain. Kami masih akan memakai lapangan ini untuk berlatih dan baru selesai kira - kira satu jam lagi. Tapi, kalau kalian mau, kami tidak berkeberatan jika kalian berdua bermain bersama tim kami ini," kata pelatih itu. Greg dan Niall saling berpandangan. "Tapi, kita tidak akan bisa mengimbangi permainan mereka," kata Greg. "Kau benar nak, tapi para pemain kami juga tidak berkeberatan," jawab pelatih itu. Niall dan Greg langsung terlihat antusias dan tanpa pikir panjang mengangguk setuju. Tentu mereka tak akan menolak bermain bersama tim profesional.
Permainan pun dimulai. Greg dan Niall berada di tim yang sama. Karena kedua pelatih itu ingin melihat kerjasama mereka.
Priiiiit.....
Bola didribel kesana kemari. Kedua tim berusaha mencetak angka. Tapi Niall dan Greg sama sekali tidak bisa menyentuh bola, sekalipun. Tidak ada yang mengoper pada mereka. Mereka berdua hanya ikut berlari kesana kemari, mengikuti pemain lainnya. Akhirnya keduanya capek berlari terus dan memutuskan untuk berhenti disitu saja. Niall berdiri di bawah keranjang milik timnya. Sedangkan Greg berdiri di bawah keranjang milik lawan.
Niall melihat seorang pemain timnya hendak melakukan dunk, tapi terhalang oleh seorang pemain lawan. Bola pun ter - oper ke pemain lawan yang berada di tengah lapangan, yang langsung maju ke arah ring timnya. Hanya Niall yang berada disitu untuk menghadang, jadi dia harus menghalanginya. Orang itu ke kanan, Niall ikut ke kanan. Lalu orang itu ke kiri, dan Niall ikut. Namun gerakan kanan kiri orang itu terlalu cepat hingga Niall tidak bisa mengikuti terus. Dia hanya bisa menepis bola, tanpa sengaja tepat ke arah Greg tanpa ada yang menghadang. Karena semua berpikir Greg dan Niall tidak perlu dipikirkan, maka mereka membiarkannya begitu saja. Greg pun bebas tanpa kawalan. Tanpa ragu dia menembakkan bola ke keranjang. Tidak ada lawan yang siap menghadang tembakannya, sehingga bola menuju ring dengan bebas. Sayang tembakannya meleset dan bola hanya mengenai bibir ring. Untung ada pemain timnya di dekat situ. Dia melompat tinggi dan melakukan slam dunk, srhingga timnya mencetak angka. Niall dan Greg pun bersorak girang. Itu poin pertama yang diciptakan dari hasil kerjasama mereka. Biarpun yang mencetak angka bukan mereka, tapi setidaknya mereka membantu pekerjaan tim mereka. Peluit pun ditiup, menandakan waktu game sudah habis. Biarpun tim mereka kalah dengan poin 68 - 66, Greg dan Niall sangat senang.
Saatnya istirahat. Niall dan Greg mengobrol bersama. "Kau tau kak, nama tim ini sangat cocok untuk pemainnya. Golden State Warriors, huh? Mereka ini warriors betulan, asli! Permainan mereka benar - benar seperti para prajurit yang menyerbu lawannya!" kata Niall. "Kau benar Ni! Aku senang sekali hari ini, bisa bermain dengan para pemain profesional," kata Greg lagi. Tiba - tiba terdengar suara, "Kalian senang?" Niall dan Greg menoleh. Terlihat pelatih yang mereka temui tadi itu duduk di sebelah mereka. "Baguslah kalau kalian senang. Oh ya, perkenalkan, namaku Steve Kerr. Panggil saja aku Coach Steve," kata orang itu mengulurkan tangan. Niall menjabat tangannya, "Aku Niall, Niall James Horan. Ya, kami senang sekali." Greg juga menjabat tangannya, "Aku Greg, Gregory Horan. Kami benar - benar senang pak, maksudku, Coach Steve." Mereka semua tertawa.
Tiba - tiba terdengar suara bentakan. Tidak keras tapi terdengar oleh mereka. Mereka bertiga pun menoleh ke sumber suara.
Update terakhir udah lama ya? Maaf... dari kemarin gue keasikan baca buku Gym Teacher punyanya Larry_Lashton. Asik sih ceritanya, jadi ga selesai selesai deh! :p
![](https://img.wattpad.com/cover/55902416-288-k35983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Horan and Mr Curry
Fanfictionboth Niall Horan and Stephen Curry fanfic Niall Horan hanyalah anak kuliahan biasa yang suka juga bermain basket. biarpun suka dia tidak terlalu hebat memainkannya. dia belum pernah diajak masuk tim basket sekolah sejak SD sampai SMA. tapi suatu har...