30 menit kemudian...
"Selesai! Bagaimana menurutmu Ni?" tanya Greg setelah dia selesai membuat undangan lamarannya. "Wow, kakak pandai sekali membuat undangan," jawab Niall. Greg tertawa. Niall terlihat lucu saat dia memperhatikan undangan yang dibuat Greg dengan penuh minat. Disitu tertulis:
Hadirlah ke acara lamaran
Greg Horan & Denise Kelly
Pada hari Sabtu, 23 April 2015 pukul 5.00 sore.
Terimakasih atas perhatiannya... :)
"Hebat kak! Tulisan font nya bagus juga, sangat cocok untuk undangan lamaran seperti ini," kata Niall lagi. Greg kembali tertawa, "Hahaha, kau ada - ada saja Niall! Kau harus tau, baik di lamaranku dan di pernikahanku nanti kau harus bicara." Niall terkejut. Dia tidak mengerti maksud kakaknya itu. Tapi Greg malah terkekeh sendiri dan tidak menjelaskan lebih lanjut. Dia langsung pergi ke ruang makan karena lapar.
Setelah makan...
Tok tok tok!
"Ni, coba buka pintu," kata ayahnya. Ayahnya menyuruh Niall, karena hanya Niall yang sudah selesai makan. Niall langsung pergi ke pintu dan membukakannya.
Ceklek.
"Ow, halo Denise!" Niall menyapa Denise yang terlihat di depan pintu. "Hai. Kamu Niall kan? Aku sedikit ragu," tanyanya. Niall mengangguk. Denise pun tertawa kecil, "Kau sudah nampak berbeda sejak tahun lalu, Ni, sejak terakhir kali kita bertemu. Dulu rambutmu biasa, sekarang menjadi jabrik seperti itu. Kau tampak makin ganteng, tak kalah ganteng dengan kakakmu itu." Niall tersenyum malu. Tiba - tiba terdengar langkah kaki dan sapaan dari belakang yang berkata, "Hei Denise, apa kabar?" Denise dan Niall menoleh ke sumber suara. Seperti dugaan, Greg lah yang bicara. "Denise, kenapa kamu kesini? Ada urusan penting?" Greg bertamya pada Denise. Niall pun mundur, membiarkan kakaknya berbicara dengan belahan jiwanya itu. Dalam hati Niall sudah men - cie cie kakaknya. "Oh, tidak ada urusan penting kok Greg. Aku hanya ingin bertanya apakah kamu jadi melamarku?" jawab Denise. Greg tersenyum dan berkata, "Tentu saja jadi. Ayah dan ibuku tidak keberatan jika aku menikah denganmu juga. Yang paling heboh ya tentunya adikku ini, Niall." Niall kaget karena tiba - tiba ditunjuk - tunjuk oleh Greg. Denise lagi - lagi tertawa kecil. "Jadi kau sudah buat undangannya?" tanya Denise lagi.
Greg mengangguk.
"Boleh kulihat?"
"Ya, itu disana."
Denise berjalan menuju arah yang dimaksud Greg. Dia melihat tumpukan undangan yang ada. Diambilnya satu, lalu dilihat - lihat dan dibaca olehnya, setelah utu dikembalikannya lagi ke tempat semula.
"Ini bagus sekali Greg. Aku suka," kata Denise sambil tersenyum.
Greg balas tersenyum.
"Kalau begitu aku pulang sekarang ya," kata Denise.
"Tunggu! Masih ada yang ingin kutanyakan. Kenapa kau harus kesini langsung? Kenapa kamu tidak memakai sosmed yang kita punya? Kita kan punya BBM, tumblr, twitter, instagram, skype, dan lain - lain."
"Karena aku ingin bertemu denganmu Greg. Aku juga rindu dengan adikmu itu, Niall James Horan."
Niall James Horan pun tersenyum.
"Kenapa kamu tidak memberitahuku dulu? Lewat sosmed."
"Greg, please deh! Aku sudah BBM kamu dan sudah kuberi PING!!! yang banyak, tapi kamu tidak membacanya."
"Oya?" Greg langsung mengecek HPnya. Ternyata sudah banyak notification BBM, dan semuanya dari Denise. "Oh ya, maaf, tadi aku sedang makan. Ngomong - ngomong kita jadi menikah kan?"
"Tentu saja jadi! Siapa hilang tidak jadi? Biar dipaksa pun aku mau menikah dengabmu. Aku mencintaimu Greg. Dah, aku pulang dulu!"
Denise pun pergi.
Vomments plssss....
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Horan and Mr Curry
Fanfictionboth Niall Horan and Stephen Curry fanfic Niall Horan hanyalah anak kuliahan biasa yang suka juga bermain basket. biarpun suka dia tidak terlalu hebat memainkannya. dia belum pernah diajak masuk tim basket sekolah sejak SD sampai SMA. tapi suatu har...