Aku menatap layar ponsel yang diberikan oleh Kazuo untukku. Setelah menarik nafas panjang, aku menekan tombol angka dan mengetikkan nomor Misa di dalamnya, dengan jantung yang berdegup kencang dan perasaan rindu yang mendalam, aku menekan tombol panggil.
"........"
"Hallo?"
Ah! Diangkat!
"M-misa?" Panggilku gugup.
"Eh, Ma-Mayuki?! Kau kah itu?!" Seru Misa senang.
"Ya, ini aku..,"
"Huwaaa! Kau memakai ponsel siapa?"
"Kazuo memberikanku ponsel."
"Eeeeeh?! Sungguh?! Waaah! Kazuo-kun sangat baik! Kuharap dia menikah denganku saja he he!" Seru Misa menggodaku.
Aku memutar mataku.
Memang benar Kazuo baik, tapi kumohon, kali ini aku hanya ingin bicara pada Misa bukannya untuk membahas Kazuo ataupun pernikahanku.
"Jadi.., apa kau akan kembali ke sekolah?" Ucap Misa kemudian.
Ah. Benar juga. Ini sudah satu minggu pernikahanku dengan Kazuo. Dan Kazuo bilang jika aku boleh kembali bersekolah.
Tapi kenapa dia belum bicara apa-apa denganku?
"Miyuki?" Panggil Misa mengagetkanku.
"Ya?" Ucapku cepat.
"Jadi kapan kau akan kembali sekolah?" Ucap Misa mengulang pertanyaannya.
Aku terdiam dan menggeleng pelan.
"Tidak tahu. Kazuo belum bilang apa-apa padaku."
Misa terdiam sejenak dan akhirnya membuang nafasnya.
"Yah, baiklah kalau begitu." Ucapnya dengan nada kecewa.
Aku terdiam, kehabisan kata-kata.
"Mungkin..," ucap Misa tiba-tiba. Membuatku penasaran dengan ucapannya yang selanjutnya.
"Kazuo ingin menyimpan mu dirumah supaya bisa lebih puas berduaan denganmu." Ucapnya menggodaku.
Spontan wajahku memerah. Langsung terpikirkan olehku adegan-adegan pengantin baru dari manga yang biasa Misa pinjamkan padaku.
"B-bodoh! Itu tidak mungkin! Kami tidak pernah melakukan apa-apa, kok!" Ucapku panik sambil mengibaskan tanganku keatas.
"Eh, benarkah?" Ucap Misa, suaranya terdengar syok.
"M-memangnya kenapa? Kau terdengar kaget." Ucapku datar.
"Kalian sudah menikah dan belum melakukan apa-apa?! Kalian itu sebenarnya pasangan suami isteri atau housemate, sih?!" Omelnya stengah berteriak. Membuatku harus menjauhkan ponselnya dari telingaku.
"Ya memangnya aku harus apa?! Mana mau aku melakukan hal-hal itu pada pria yang sama skali tak kusukai!" Protesku membela diri.
Misa langsung terdiam.
"Ah, benar. Maaf, aku lupa jika pernikahan mu itu paksaan dari orang tuamu." Ucapnya menyesal.
Aku membuang nafasku.
"Iya, tidak apa." Ucapku pelan.
Aku yakin sejak awal Misa hanya ingin menghiburku. Jadi untuk apa aku marah?
Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu kamarku. Spontan aku tersentak dan langsung panik karenanya.
"M-misa! Nanti kuhubungi lagi!" Ucapku cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Bride
RomanceMayuki Haru yang seharusnya menikmati masa-masa cinta di SMA seperti impiannya, terpaksa harus membuang mimpinya karena dipaksa menikah dengan seorang pria kaya yang tak dikenalnya untuk melunasi hutang ayahnya yang memuncak. Tapi, Mayuki masih dipe...