Innocent Bride - 8

7.8K 469 43
                                    

Jam istirahat berbunyi. Aku membuang nafasku dan mendengus kesal.

Karena aku sudah absen selama satu minggu penuh, seluruh orang di kelasku jadi penasaran dan terus melempariku banyak pertanyaan. Syukurlah mereka percaya saat kubilang jika aku merawat ibuku yang sedang sakit.

Tapi itu berarti..,
Aku benar-benar harus berusaha agar rahasia tentang pernikahan ku ini tidak tersebar.

Karena jika memang tersebar, aku bahkan tidak ingin menunjukkan wajahku nanti.

Maksudku..,

Apa yang akan mereka bilang nanti?!

"Miyuki! Ayo kita ke kantin!" Seru Ayame membuyarkan lamunanku.

Benar juga. Untuk saat ini, di sekitar kelasku hanya Ayame dan Misa lah yang tau tentang pernikahanku. Dan aku beruntung karena mereka tidak memperdulikannya..,

Malah yang ada..,

Mereka mendukung pernikahan kami.

Huft. Dasar penghianat.

Ternyata niat mereka yang ingin membantuku langsung lenyap saat mereka melihat Kazuo.

Aku mengangguk dan membereskan alat tulisku, setelah selesai, aku langsung bangkit dan pergi mengikutinya.

"Mayu-cha~~n!" Seru Misa sambil memelukku erat.

"Ayo ke kantin! Ada roti isi daging, lho~" ucap Misa senang sambil memainkan nada bicaranya.

"Dasar rakus. makanan saja yang ada di pikiranmu." Omel Ayame sambil melipat tangannya.

"Biar saja! Aku banyak makan karena bahagia, tau!" Ucap Misa membela diri.

Ayumi menaikkan alisnya dan tertawa. "Pffft! Bahagia? Kalau rakus mah rakus saja."

Misa menatap Ayumi jengkel dan langsung mencubit pipinya dengan kesal. "Berhenti memanggilku rakus! Dasar tsukkomi otaku!"

"Tsukkomi otaku..?!" Balas Ayame tak terima sambil mendorong tubuh Misa hingga menjauh beberapa centi darinya.

Astaga, apa jangan-jangan mereka begini terus ya, saat aku absen?

Aku tertawa kecil melihat tingkah mereka. Tapi jujur, aku lega. Akhirnya aku bisa menjalani kehidupan normal ku kembali. Yah, walaupun hanya beberapa jam, sih.

"Ayo, Mayuki! Roti isi daging sedang menunggu kita!" Ucap Misa tiba-tiba sambil merangkul leherku.

Hahaha, paling tidak aku masih bisa tertawa disini.

-----

Suara riuh dari banyak orang mengisi seluruh ruangan di kantin ini. Banyak orang yang sudah berkumpul bersama kelompok nya masing-masing, dan membicarakan hal-hal yang menurutku, tidak penting.

Sedangkan disini..,

Aku, Misa dan Ayame sedang berdiri sambil menunggu antrian roti isi daging yang 'mendunia' di sekolahku.

Yah, roti isi daging ini adalah buatan dari bibi Mai, seorang wanita paruh baya dengan darah campuran Jepang dan Belanda. Roti buatannya membuat seluruh murid di sekolahku tergila-gila.

Maksudku..,

Ini serius. Roti buatannya benar-benar enak!

Bahkan ada banyak sekali murid yang rela antri untuk membeli roti buatannya.

"Ini pesananmu." Ucap bibi Mai sambil menyodorkan roti isi daging yang 'mendunia' itu.

Sekejap tercium aroma tepung dan daging yang langsung membuat perutku berbunyi.

Innocent BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang