Aku menatap wajahku dicermin dan terdiam.
Karena hari ini adalah kencanku dengan si pria api itu, aku jadi sedikit gugup dan takut.
Pertama, aku tak tahu dia sedang merencakan apa nanti.
Kedua. Aku takut dia akan macam-macam denganku.
Ketiga. Aku takut dia akan melakukan hal-hal mesum padaku!Aku membuang nafasku.
Lagipula, kenapa sih aku harus setuju kencan dengannya?!
Padahal, Kazuo kemarin juga mengajakku kencan.
Dan setelah itu..,
"Lupakan saja."
Kazuo kemarin mengatakan itu padaku. Dia menyuruhku untuk melupakan semua yang dia katakan kemarin.
Kata-kata manis yang membuatku jatuh cinta padanya..,
Mana mungkin aku bisa lupa?
Aku menatap wajahku dan mendengus kesal.
Sial. Karena menangis semalaman, mataku sembab dan membengkak!
Mana mungkin aku muncul di hadapan Yusuke dengan wajah seperti ini?! Dia pasti akan mengejekku!
Tiba-tiba ponsel ku berdering. Aku langsung terdiam saat melihat nama yang terpampang di layar ponselku.
Siapa lagi kalau bukan si pria api?
"Hallo."
"Hallo, mainanku~"
"Panggil aku mainanku dan akan kubatalkan kencannya." Ucapku mengancam.
"E-eh, jangan, dong."
"Makanya diam."
"Baik, deh."
"......" hening.
Aku mendengus kesal.
"Hey! Kenapa kau diam saja?! Kau masih hidup, kan?"
"Kan kau sendiri yang menyuruhku diam."
"......"
Orang ini menyebalkan sekali.
"Apa tujuan mu menghubungiku?"
"Ah! Iya! Aku hanya ingin tahu keadaanmu."
"H-ha?"
"Sudah, ya. Dah..,"
TUUUUUUUTTTT!
S-sialan!
Apaan, sih! Dasar gak jelas! Hih!
Aku memasukkan ponselku ke tas dan mendengus kesal.
"Okay. Mayuki! Sekarang cepat akhiri ini."
Aku memakai tas kecil selempang ku dan berjalan keluar dari kamarku. Setelah itu, aku berjalan menuruni tangga dan melihat Kazuo yang sedang duduk sambil melihat berkas-berkas diatas meja kerjanya.
"Selamat pagi, Nyonya Mayuki!" Ucap para pelayan serempak.
"Pagi." Sapaku ramah.
Aku melirik kearah Kazuo, dia menoleh kearahku dan mata kami bertemu.
"Pa-pagi, Kazuo." Ucapku berusaha bersikap normal.
"Pagi." Ucapnya singkat sambil mengalihkan pandangannya, matanya kembali fokus ke berkas-berkas di tangannya.
Ternyata Kazuo masih marah, ya..,
"Kazuo. Aku pergi." Ucapku.
Dia terdiam dan mengangguk pelan, matanya masih terfokus ke berkas di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Bride
Roman d'amourMayuki Haru yang seharusnya menikmati masa-masa cinta di SMA seperti impiannya, terpaksa harus membuang mimpinya karena dipaksa menikah dengan seorang pria kaya yang tak dikenalnya untuk melunasi hutang ayahnya yang memuncak. Tapi, Mayuki masih dipe...