Mereka saling terdiam didalam ruangan. Duduk berhadapan tanpa saling melihat. Sooyeon masih saja memandangi mayat wanita yang tergeletak di ruang kamar sang CEO. Kyuhyun yang menyadari hal itu kemudian duduk mendekati Sooyeon.
"Maaf karena membuatmu takut. Aku memang vampire tapi aku tidak meminum darah manusia kecuali mereka rela memberikan darahnya untukku atau menjual darahnya padaku. Wanita tadi, diserang oleh sekelompok vampire buatan atau kami menyebutnya black blood. Mereka bukan vampire murni dan-"
"Jelaskan padaku, mengapa kau mau menceritakan rahasiamu padaku?"
"Itu.." Kyuhyun terdiam. Entah kenapa jika didepan gadis ini seluruh sifat dingin dan angkuhnya lenyap. Sedangkan gadis dihadapannya kini menatapnya, walau masih tersirat ketakutan pada pancaran matanya, namun gadis itu terus menatap kearah Kyuhyun. Menanti jawaban yang ia nanti sejak 4 menit yang lalu.
Sungguh Kyuhyun tak mampu menjelaskan secara tenang kepada Sooyeon tentang keadaannya. Terlalu banyak kisah yang bahkan tak tahu darimana dirinya harus memulai bercerita.
Kyuhyun melangkah mendekati mayat wanita itu kembali. Tangannya terur untuk memegang kepala mayat itu dan..
bussshhhh..
Dalam sekejap mata mayat wanita itu berubah menjadi abu dan menghilang. Sooyeon yang melihat hal itu terdiam dengan mulut yang terkatup rapat. Bahkan rasa syoknya akan mayat yang tergeletak tadi pun belum menghilang, kini ia melihat satu kejadian lagi yang menambah keyakinan dirinya akan sosok vampire yang menjabat sebagai CEO ditempat ia bekerja.
Kyuhyun kembali melangkah mendekati Sooyeon yang masih terduduk dilantai tempat ia tadi duduk. Namun belum sempat ia menghentikan langkahnya, Sooyeon bangkit berdiri.
"Ma.. Maaf Presdir, sudah waktunya makan siang. Kalau begitu saya permisi." Sooyeon berniat keluar dengan berpura-pura seperti tak terjadi apa-apa ketika sebuah tangan mencekal dirinya. Ia bergidik ngeri sesaat.
"Aku akan menceritakan semuanya padamu, ku mohon jangan salah paham. Okay? Tunggu aku diapartemenmu nanti malam." Kyuhyun berujar lirih.
Gadis itu hanya mengangguk, bukan karena ia menyetujui apa yang baru saja Kyuhyun ucapkan. Gadis itu hanya ingin keluar dari ruangan sang Presdir secepat mungkin. Dirinya sungguh masih syok melihat kejadian yang terjadi 20 menit lalu.
***
Jarum jam menunjukkan waktu pukul 12 malam. Mata gadis itu tak kunjung menutup. Dirinya gelisah. Ia masih ingat apa yang Kyuhyun katakan tadi siang mengenai janji Kyuhyun yang akan datang ke apartemennya. Tapi sampai saat ini Kyuhyun tak menampakkan batang hidungnya.
Sooyeon hendak memejamkan mata ketika ia merasa ada pergerakan pada kasurnya.
"Presdir.."
"Panggil saja Kyuhyun. Maaf jika mengganggumu."
"Baiklah. Ceritakan." Gadis itu kini bersandar pada dashboard ranjangnya, menatap lurus kearah Kyuhyun yang kini duduk disisi kirinya.
"Dan jelaskan juga bagaimana caramu masuk kedalam apartemenku, Tuan Cho!"
"Untuk yang satu itu, vampire mempunyai kekuatan yang luar biasa untuk berpindah tempat atau kau bisa menyebutnya teleportasi."
"Lalu?"
"Untuk kejadian yang kau lihat siang tadi, sebenarnya bukan aku yang membuat Park Shin Young mati. Tetapi seorang vampire black blood bernama Casey atau jika di Korea lebih terkenal dengan nama Kim Heechul-"
"Tunggu, Kim Heechul? CEO dari KHC Corp yang terkenal dengan sifat diktatornya itu?"
"Yah. Dan biarkan aku melanjutkan ceritaku, Yeon." Kyuhyun mengingatkan. Sooyeon mengangguk membenarkan.
"Casey adalah seorang vampire yang termasuk kedalam kelompok pengkhianat. Ia merencanakan untuk menguasai Blood Roses agar ia dapat mengambil alih tahta kerajaan Vigistria. Ia ingin melancarkan kudeta terhadap pemerintahan ayahku. Dan Park Shin Young, ia adalah manusia biasa yang diperdaya oleh Casey untuk menjebakku. Casey memerintahkan Shin Young untuk mendekatiku dan membunuhku, agar aku tak menghalangi jalannya untuk menjadi raja vampire dikerajaan Vigistria." Kyuhyun berhenti sejenak, menatap wajah Sooyeon yang sepertinya fokus mendengarkan apa yang diceritakannya. Ia mencoba menerobos pikiran gadis itu, namun entah mengapa kemampuannya itu tak berpengaruh apapun pada gadis dihadapannya ini.
"Ada apa? Mengapa kau menatapku seperti itu?" Sooyeon merasa Kyuhyun memperhatikannya dengan cara yang sedikit berbeda.
"Tidak ada. Akan ku lanjutkan. Setelah isu Blood Roses tersebar, vampire-vampire serakah mulai saling menikam satu sama lain. Dalam hal ini mereka saling membunuh dengan cara memenggal kepala vampire dan membakarnya. Jika kau bertanya mengapa Shin Young mati, jawabannya adalah karena Casey yang membunuhnya tepat dihadapanku. Ia membunuh wanita itu karena Shin Young.. Hmm, Shin Young mengkhianatinya. Shin Young jatuh cinta padaku dan berencana membongkar semua rencana Casey."
"Lalu apa hubungannya denganmu? Dan apa itu Blood Roses?" Tanya gadis itu, masih dengan posisi yang sama, menyandarkan dirinya pada dashboard ranjangnya.
"Aku tak begitu mengerti apa itu Blood Roses. Yang ku tahu adalah jika salah satu vampire memiliki Blood Roses tersebut apalagi sampai menghisap darahnya, maka secara otomatis vampire tersebut menjadi vampire murni dengan kedudukan tertinggi biarpun vampire itu adalah seorang vampire black blood. Blood Roses ada setiap 1000 tahun sekali. Dan aku tidak percaya akan adanya Blood Roses. Mana mungkin setangkai mawar bisa membuatmu menjadi orang dengan derajat dan kekuasaan tertinggi? Lagipula mawar tak bisa mengeluarkan darah. Dan mengapa semua ini ada hubungannya denganku karena..." Kyuhyun menjeda kalimatnya. Ia kembali menatap kedalam hazel biru sapphire milik Sooyeon. Gadis didepannya itu sedang menatapnya dengan rasa penasaran yang tinggi sehingga ia kembali melanjutkan ceritanya.
"Casey menginginkan aku mati, selain karena aku adalah pewaris tahta tunggal, peramal di kerajaan mengatakan bahwa akulah yang akan mendapatkan Blood Roses itu dan berita itu pun tersebar ke seluruh vampire didunia. Membuatku menjadi incaran mereka. Tapi bukan dari klan ku, tetapi dari vampire black blood atau vampire yang tercipta karena terinfeksi seperti Casey. Sedangkan Voulterpan, Deroptran dan Nosmokpan adalah vampire darah murni atau white blood."
"Apa kau tak takut aku membocorkan rahasiamu pada orang-orang diluar sana?" Gadis itu bertanya tanpa menatap mata Kyuhyun. Ia sendiri tak mengerti mengapa ia berlaku seperti ini. Padahal ia adalah wanita tangguh yang tak pernah sekalipun menundukkan pandangan matanya.
"Aku tau kau orang baik, kau tak akan membeberkan rahasiaku pada siapapun." Kyuhyun menggeser tubuhnya mendekat kearah Sooyeon, refleks gadis itu menjauh. Namun sebelum rencana itu terlaksana, Kyuhyun telah menarik lengannya untuk membaringkan tubuh Sooyeon diatas dadanya.
"Tidurlah, ini sudah jam 1 malam."
"T..tapi kau-"
"Vampire tak pernah tidur. Dan aku tak akan macam-macam. Tidur dan beristirahatlah." Ucapnya sambil membelai lembut surai cokelat milik gadia yang kini mulai merilekskan tubuhnya.
"Good night, Yeon."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood Roses [Hiatus]
Vampire'Mereka gila. Bagaimana bisa setangkai mawar bisa membuatmu tak ingin melepasnya? Bahkan mawar itu ada hanya 1000 tahun sekali' Kyuhyun tak habis pikir dengan sekumpulan Vampire yang ada disekitarnya. Lee Hyukjae -sahabatnya- pun sama seperti merek...