Part 6 : First Step

1.5K 113 3
                                    

Kedua orang itu masih saja sibuk dengan kegiatan masing-masing. Mengabaikan seorang pria yang sejak tadi berdiri dengan kedua tangan dilipat didadanya. Wajahnya menampakkan ekspresi aneh -menurut Sooyeon. Pria itu -Hyukjae- masih mondar-mandir didepan Kyuhyun yang saat ini sedang sibuk menelepon seseorang.

Pria itu beralih melihat Sooyeon yang tengah membaca sebuah majalah sambil bersantai disofa cokelat yang ada di ruang tengah. Hyukjae kembali menekuk mukanya. Ia kesal diacuhkan seperti ini. Padahal ia datang karena Kyuhyun yang memintanya. Cih, jika saja ia tak menganggap Kyuhyun sebagai adiknya, sudah pasti ia masih di Seoul dan bersenang-senang dengan kekasihnya, Hyeri.

"Hyukjae.. aku memintamu kemari karena aku ingin kau melakukan sesuatu untukku."

"Cepat katakan! Kau membuang-buang waktuku. Menyuruhku kemari tetapi kau mengacuhkanku selama 1 jam."

"Aku tahu. Ke ruanganku, sekarang."

***

Seorang pria berdiri angkuh menatap keluar jendela. Senyumnya tak luntur bahkan sudah 2 jam berlalu, namun sepertinya rasa bahagia itu tak luntur.

Tangan kirinya memegang benda persegi dengan logo Apple itu sambil meng-scroll layarnya. Entah apa yang ditampilkan pada layar itu sehingga ia terus tersenyum tanpa peduli jika saat ini ada orang lain dalam ruangannya.

"Ya! Kau mengacuhkan ku?"

Pria itu mengalihkan pandangannya sejenak menatap kearah seorang wanita yang sejak tadi ia acuhkan. Tersenyum sebentar kemudian matanya kembali fokus pada IPad nya.

"Sudahlah. Kita bicarakan lagi lain kali. Kau sepertinya terlalu senang dengan rencana kita yang mulai berjalan sehingga kau mengacuhkan aku seperti ini. Aku pergi."

Pintu ruangan telah tertutup. Pria itu menatap kearah pintu sambil meletakkan Ipadnya diatas meja. Sejurus kemudian ia melenggang pergi, keluar dari ruangannya.

"Sepertinya ia mulai terpancing. Terus awasi wanita itu. Jangan sampai ia salah mengerjakan instruksiku."

"Baik Tuan."

***

"Cho~~ Ya! Apa kau masih didalam bersama pasangan gay-mu itu, eoh? Cepat keluar. Aku lapar!!"

Sooyeon berdiri didepan pintu sebuah ruangan yang digunakan Kyuhyun dan Hyukjae untuk membicarakan sesuatu yang tak diketahui gadis itu. Sudah lebih dari 4 jam dan mereka belum juga keluar.

'Sebenarnya apa yang mereka bicarakan? Apa jangan-jangan mereka benar-benar gay?' Sooyeon membathin.

Gadis itu hendak berbalik ketika ia menemukan sesosok wanita paruh baya berdiri dihadapannya dengan pakaian maid dan juga sevuah kemoceng ditangan kirinya.

"Aigoo, bibi kau mengagetkanku saja."

"Maafkan saya agassi. Nama saya Jung Eun Soo. Agassi bisa memanggilku bibi Jung. Saya ingin memberitahu bahwa makan malam sudah siap."

"Bagaimana dengan Kyuhyun, bi?"

"Tadi Tuan berpesan agar agassi makan sendiri." Sooyeon mengernyitkan dahi. Kapan Kyuhyun keluar menemui bibi Jung? Dan sepertinya bibi Jung mengetahui apa yang ia pikirkan ketika bibi Jung mengatakan bahwa Kyuhyun memberitahunya lewat sambungan telpon internal.

"Baiklah bi, panggil saja aku Sooyeon. Jangan memanggilku agassi. Aku tidak suka mendengarnya. Okey? Sekarang saatnya makan malam dan bibi harus mau menemaniku makan. Sudah lama aku tidak makan bersama orang lain. Ayo bi."

Gadis itu menyeret lengan bibi Jung dengan senyuman yang ia pancarkan diwajah manisnya. Bibi Jung pun ikut tersenyum lalu mengangguk mengiyakan permintaan nona mudanya itu.

***

Lain diluar, lain pula didalam. Mungkin saat ini -diluar ruangan ini tentunya-, gadis itu sedang asyik menyantap makan malamnya. Tapi suasana tegang mencekam menyelimuti seisi ruangan yang kini dihuni 2 makhluk vampire berbeda kasta itu. Hyukjae yang sudah bosan harus dibuat menunggu 'lagi' memecah kesunyian ruangan itu.

"Ya, Cho Kyuhyun keturunan Voulterpan, putra Cho Seung Hwan, vampire paling menyebalkan yang pernah kukenal. Cepat katakan apa maksudmu menyuruhku kemari. Kau merindukanku, eoh?" Kyuhyun hanya melirik sekilas tanpa sudi membalas ejekan yang terlontar dari mulut Hyukjae.

"Hyukjae, aku perlu bantuan Jungsoo hyung untuk mencegah rencana jahat yang Heechul dan Victoria lakukan." Hyukjae terdiam. Otaknya sedang mencerna apa yang baru saja dikatakan vampire Voulterpan itu.

"Memangnya apa yang mereka lakukan? Bukankah Heechul tidak pernah mendekatimu lagi semenjak Victoria menjadi kekasihnya?"

Kyuhyun diam sejenak. Ada beberapa hal yang ia pikirkan saat ini. Semuanya begitu terbaca menurutnya. Victoria yang tiba-tiba muncul dan Heechul yang mulai mengusik kehidupannya lewat Victoria ini semakin menguatkan dugaannya bahwa ada sesuatu yang mereka rencanakan.

"Qian datang menemuiku dan Sooyeon pagi ini. Sepertinya ia dan Heechul bersekongkol untuk merebut Sooyeon dariku."

"Mana mungkin, Kyu. Ya! Heechul sudah berjanji untuk tak lagi mengusik kehidupanmu. Lagipula, apa hak mu menahan Sooyeon untuk tetap bersamamu? Apa kau sudah memiliki hatinya saat ini? Atau setidaknya sudahkah kau menyatakan rasa cintamu itu padanya?" Kyuhyun membeku seketika. Bukan karena mulut lancang Hyukjae yang berani-beraninya menceramahi sang Putera Mahkota, tetapi kata-kata yang Hyukjae ucapkan itu telah menohok hatinya.

'Bahkan tak ada satupun yang telah kulakukan'

"Apapun itu, aku yakin mereka berdua berusaha mengincar Sooyeon. Terlebih Heechul pernah muncul ke kantorku untuk menemui Sooyeon waktu itu."

"Kau yakin ia datang ke kantormu untuk menemui Sooyeon? Babo, segeralah yakinkan perasaanmu pada gadis itu. Jadikan ia sebagai istri sang pewaris tahta. Aku tahu kau cemas, tapi jangan sampai Sooyeon panik. Kau sudah memberitahu siapa Heechul sebenarnya, kan?" Kyuhyun mengangguk lesu.

"Hmm.. baiklah karena aku sedang berbaik hati, aku akan meminta bantuan Jungsoo hyung untuk menyelidiki semua ini. Tetaplah jaga gadismu sampai aku memberikan kabar kembali."

"Eoh..."

***

Kyuhyun belum menampakkan batang hidungnya. Bahkan Hyukjae sudah keluar dari ruangan Kyuhyun cukup lama. Aku mendudukkan diriku dipinggir kolam renang. Kakiku ke celupkan kedalam kolam renang yang tadi pagi ku sambangi. Merasakan dinginnya air dimalam hari. Merilekskan sejenak pikiranku selama beberapa jam lalu.

Lebih dari 4 jam Hyukjae ada diruangan Kyuhyun. Namun saat Hyukjae keluar dari ruangan itu, wajahnya terlihat serius. Bahkan ia melewatiku begitu saja. Ada apa sebenarnya? Apa yang Kyuhyun bicarakan dengan Hyukjae? Aku sangat penasaran asal kau tahu saja. Tapi entahlah, aku pun tak ingin membuat Kyuhyun merasa diganggu jika kutanya.

Kakiku masih asyik bermain air saat tiba-tiba sebuah selimut menggantung dipundakku. Itu Kyuhyun. Aku tahu aroma tubuhnya. Entahlah, indera penciumanku lebih tajam saat bersamanya. Mungkin karena aku menyukainya. Ya, aku menyukainya sejak saat itu, dimana Kyuhyun masuk kedalam mimpiki. Menciumku dan membuatku lupa jika itu hanya mimpi. Walaupun kenyataan sesungguhnya itu adalah nyata. Tapi bagiku itu masih seperti mimpi. Semoga saja Kyuhyun tak bisa membaca pikiranku saat ini. Terlalu malu untuk mengakuinya.

"Apa yang kau lakukan? Disini dingin, Yeon.." Kyuhyun melingkarkan kedua tangannya dipundakku.

"Ayo masuk. Ada yang harus ku katakan padamu." Ia meletakkan tangan kanannya dikakiku dan tangan kirinya dipunggungku. Sedikit memekik, karena ia menggendongku ala Bridal. Membawaku masuk kedalam ruangan yang ia sebut ruang kerja, meletakkan pantatnya diatas sofa dan mendudukanku dipangkuannya.

The Blood Roses [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang