HONGKONG

69.3K 3.3K 92
                                    

"Sedang menonton apa, sih? Asik sekali. Sampai-sampai aku dibiarkan makan sendiri."

Jungkook baru saja menyelesaikan makan (larut) malamnya. Langsung bergabung denganku yang sejak tadi duduk di sofa di ruang keluarga, berhadapan dengan laptop yang kuletakkan di atas bantal sofa di pangkuanku.

"Bukan apa-apa. Aku hanya menonton ulang video ketika kita pergi ke Hongkong dulu," jawabku tanpa mengalihkan pandangan ke arah Jungkook asli yang berada di sisiku. Memilih untuk melihat Jungkook yang berada di dalam layar laptop, sedang menikmati es krim ketika aku merekam gambarnya kala itu.

"Video honeymoon kita?" Tanyanya memastikan.

Aku mengangguk. "Eung~"

"EYYY!!!" Tiba-tiba saja Jungkook berseru heboh. Aku langsung memukul pahanya.

"Ish! Jangan berisik. Anakmu sedang tidur, tahu!" tegurku. Khawatir Taya terbangun karena teriakan ayahnya.

"Oops. Maafkan aku."

Aku hanya membalasnya dengan sebuah dengusan, lantas melanjutkan kegiatan yang kulakukan untuk menunggu Jungkook pulang kerja lembur. Ia pun turut menonton video dengan kami yang menjadi tokoh utamanya. Video yang kami rekam secara bergantian saat masa honeymoon, masa paling manis yang terjadi selama enam tahun pernikahan kami. Aku sungguh sangat berterima kasih kepada ayah mertuaku sebab beliaulah yang membelikan kami tiket bulan madu ke Hongkong, termasuk akomodasinya. Ah, Abeoji memang yang terbaik.

Di layar laptop terpampang gambar pagi terakhir kami di Hongkong. Terlihat Jungkook merekam gambarku dari belakang.

Saat itu aku sedang menyiapkan sarapan. Kaus polos berwarna putih milik Jungkook sungguh terlihat kebesaran di tubuhku. Namun, mau bagaimana lagi? Karena pakaian itu satu-satunya yang bisa kugunakan untuk menutupi tubuhku. Entah di mana Jungkook melempar pakaian tidurku semalam saat kami--ah, aku malu menceritakannya. Hihi.

"Ya! Kenapa kau senyum-senyum begitu? Apa yang bayangkan, hah?" tegur Jungkook. Sialan! Rupanya dia menyadari aku senyum-senyum sendirian. Semoga saja dia tidak tahu kalau aku... "Pasti kau sedang membayangkan malam itu, kan?"

What the ... bagaimana bisa dia tahu?

"Malam yang mana?" Aku berupaya mengelak, pura-pura tidak tahu.

Jungkook menggembungkan kedua pipinya. Imut. Jika tingkahnya seperti ini, terkadang aku lupa sekarang ia adalah seorang pria yang telah berkeluarga. "Jangan pura-pura tidak tahu!" katanya.

"Aku memang tidak tahu malam apa yang kau maksud."

"Ck! Malam ketika kita 'membuat' Taya. Kau pasti membayangkan hal itu, kan?"

Kuletakkan laptop-ku di atas meja, kemudian menggunakan bantal pengalasnya untuk memukul pelan kepala Jungkook. "Sok tahu!"

"Aku tidak sok tahu, Sayang. Tertulis jelas di wajahmu."

What? Apa tadi mimik wajahku terlihat mesum atau apa, hah? Kenapa Jungkook bisa ...

"Tuh, kan? Aku benar," ujar Jungkook penuh kemenangan. "Jadi, sekarang kita ke 'Hongkong' hm?" tanyanya sembari menaik-turunkan alisnya.

Keningku berkerut samar. "Kita? Ke Hongkong? Sekarang?" tanyaku bingung. "Memangnya bosmu sudah membayar upah lemburmu?"

Mendengar ucapanku, Jungkook berkata dengan nada gemas, "Aish! Yang kumaksud bukan Hongkong yang itu."

Dahiku semakin berkerut samar. "Lalu maksudmu Hongkong yang mana?"

Suamiku itu lantas mengucap satu kata sebenarnya yang ia sembunyikan di balik "Hongkong". Satu kata yang sukses membuat kedua pipiku bersemu merah. Well, tidak kupungkiri, aku juga sedang menginginkannya. Jadi...

"Jadi, kau mau kan ke 'Hongkong' malam ini?"

Aku tidak menjawab. Namun, sepertinya Jungkook paham maksud di balik senyum malu-malu kucingku. Sebab, tidak lama setelahnya, ia menggendongku a la bridal style ke dalam kamar, mengunci pintunya.

Aku tidak bisa menceritakan apa pun lagi. Jungkook... sedang mengajakku ke 'Hongkong'... hehe. Bye~

-THE END-

JEON FAMILY STORIES SEASON 1 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang