“Appa~ bangun~!”
“Appa~!"
“APPA~ BANGUUUUN~~!!!”
Akhirnya aku berteriak karena appa sedikit pun tidak bergerak saat aku membangunkannya secara ‘baik-baik’. Appa yang terbaring di sisi kiriku langsung mengambil posisi duduk begitu teriakanku menembus gendang telinganya.
“Ada apa, Sayang? Kenapa membangunkan appa?” tanyanya appa setengah sadar. Aish!
“Susu.”
“Hah?”
“Susu! Taya mau minum susu!” ulangku dengan nada menuntut.
“Ah, iya, iya. Susu, ya!?”
Appa-ku, Jeon Jungkook, bergerak menyingkap selimut yang menutupi kedua kakinya. Sejenak ia duduk di sisi ranjang dan…
“ASTAGA, SAYANG! KENAPA KAU TERLAMBAT MEMBANGUNKAN APPA?”
… dia tiba-tiba berteriak setelah melihat jam di atas nakas.
Panik, appa langsung merengkuh tubuh kecilku dengan kedua tangan kekarnya, kemudian membawaku ke depan pintu kamar mandi di dalam kamarnya. Masih dalam keadaan panik, appa melepas piyamaku sambil berkata, “Taya, bisa mandi sendiri, kan, Sayang? Bisa, kan?”
“Iya, Appa.”
“Sekarang Taya pergi mandi dan appa akan membuatkan sarapan untuk kita. Setelah itu, appa akan mengantar Taya ke sekolah seperti biasa, oke?”
“Oke.”
“Anak pintar,” puji appa, mengusuk rambutku yang memasang sudah kusut setelah tidur. Tidak lama kemudian, appa berlari keluar dari kamar.
Hah, sepertinya Taya akan terlambat ke sekolah.
@
Sejak semalam, eomma tidak ada di rumah. Dia berada di rumah Kyuhyun Ajussi, kakak laki-laki eomma, karena istri Kyuhyun Ajussi akan—mungkin sekarang telah—melahirkan. Karena itu, hanya ada aku dan appa di rumah. Dan…, ini pertama kalinya aku hanya tinggal berdua dengan… appa.
“Hari ini Taya pakai seragam warna apa, Sayang?” tanya appa setelah membantuku menyeka tubuhku dengan handuk dan mengoleskan minyak telon. Sementara itu, Appa juga telah selesai mandi dan kini hanya mengenakan handuk dan kaos oblong putih.
“Warna biru, Appa,” jawabku.
Dalam balutan handuk, kuperhatikan appa yang membuka lemari bajuku. Kedua tangannya sibuk mencari seragam berwarna biru di antara beberapa seragam sekolah, beberapa gaun dan beberapa baju terbaik yang digantung di sana.
“Duh, di mana eomma meletakkan seragam birumu, Taya?” Appa menggumam.
“Tidak tahu, Appa.”
Tidak berhasil menemukan seragamku di lemari satunya, appa membuka lemari bajuku yang lain. Lemari tempat pakaian sehari-hari. Aku hanya bisa diam menyaksikan appa membongkar apa yang telah disusun rapi oleh eomma di sana. Dan, tidak lama...
“Astaga! Appa baru ingat!”
Lagi, appa tiba-tiba lari dan kurang dari satu menit, ia kembali dengan seragam biru yang dicarinya, sampai-sampai isi lemari bajuku berantakan. Eomma bisa mengamuk kalau melihat ini.
“Eomma bisa mengamuk kalau melihat kamarmu sekarang,” gumam Appa, buru-buru memakaikanku baju.
Tuh, kan? Appa saja tahu.
Yang pasti, bukan Taya yang akan dimarahi, loh, Appa.
Seragam biruku telah membalut tubuh mungilku. Appa lantas mengambil sisir, lantas merapikan rambut panjangku. Aku tahu appa adalah orang yang serba bisa—begitu yang pernah dikatakan eomma padaku, jadi… aku penasaran… appa akan membuat rambutku seperti apa, ya, hari ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
JEON FAMILY STORIES SEASON 1 [SUDAH TERBIT]
Fiksi PenggemarKumpulan cerita pendek yang ringan, manis dan kocak tentang kamu, Jungkook dan anak-anak kalian, Jeon Taya dan Jeon Jeongsan. Casts: ♥ You ♥ BTS Jungkook ♥ (OC) Jeon Taya ♥ (OC) Jeon Jeongsan