Part 3 - Dia Lagi, Huhh..!!!

213 14 0
                                    

Cafe merangkap resto tempat empat sekawan itu show terletak di kawasan elit di Kota Malang. Kota Araya. kota di dalam kota. Perumahan dgn fasilitas lengkap mulai dari tennis court, kolam renang hingga lapangan golf. Di cafe inilah biasanya kaum borju kota Malang lunch atau dinner dgn keluarga, rekanan bisnis ataupun dgn pasangannya..Bisa juga hanya sekedar kongkow sambil mendengarkan live music yg setiap malam diadakan di cafe itu.
Malam itu pengunjung cukup banyak. Maklum malam minggu dan cuaca begitu cerah. Jadi mereka bisa bersantai di taman ataupun di gazebo yg menghadap ke sebuah sungai sambil mendengarkan musik.
Untuk show di cafe ini, DeThunder biasanya membawakan lagu-lagu slow rock ataupun lagu-lagu beraliran R n B..
Jam sembilan malam, personil DeThunder sudah siap di depan alat-alat musik mereka. Utk sementara mereka memainkan lagu-lagu instrument, karena vocalis mereka sedang berganti kostum. Setelah dua lagu berakhir barulah sang vocalis muncul. Dia hanya memakai dress yg potongannya sederhana, tetapi terkesan sensual dan pas dgn tubuhnya yg tinggi dan langsing.
Setelah menyapa tamu yg hadir dan memperkenalkan diri, gadis itu langsung menyanyikan sebuah lagu. Innocence nya Avril Lavigne menjadi lagu yg pertamanya.
Kembali suara beningnya memukau pengunjung yg hadir di resto itu. Seorang lelaki yg duduk menyendi
ri di meja di sudut tiba-tiba-tiba mengangkat kepalanya setelah memde
ngar Keke menyanyi. Sebelumnya dia acuh saja dgn sekitarnya. Hanya fokus pada hidangan di hadapannya. Begitu dia mengangkat kepala dan melihat siapa yg menyanyi betapa terkejutnya dia. Dia mengenali gadis penyanyi itu. Walaupun jarak antara dia duduk dan panggung tempat Keke berdiri cukup jauh, tapi dia tetap menge-nali gadis yg sudah mem-buat mobilnya tergores sore tadi. Dia tdk akan melupakan wajah gadis itu
Wajah yg secara tdk sengaja sudah melekat di hatinya.

"Ahh, ternyata cewek songong galak itu seorang penyanyi cafe.."batinnya sambil tersenyum sinis. Dia berusaha utk bersikap sinis melihat gadis yg sedang menyanyi itu, utk melenyapkan bayangan wajah jelita yg galak dgn kuncir ekor kuda di kepala nya.
Malam ini, dia sengaja utk makan di luar. Memang bukan kebiasaannya. Biasa nya dia cukup puas dgn masakan pembantunya yg setia.  Tetapi malam ini, setelah sore tadi dia sempat adu mulut dgn seorang gadis galak yg judesnya ampun-ampunan dia ingin sekali meng-hilangkan rasa juteknya.
Dia berusaha utk tdk memperhatikan gadis galak itu dan lagu-lagu yg dinyanyikannya. Dia berusaha utk tetap fokus pada hidangan yg tengah dimakannya. Namun usahanya sia-sia. Tetap saja pandangannya tdk pernah lepas dari sosok gadis yg tengah menyanyi itu. Apa lagi kini dia melihat gadis itu duduk seorang diri dgn sebuah gitar di tangannya. Mungkin teman-temannya sedang istirahat. Tangan nya yg lincah memetik dawai gitar memainkan
When You Are Gone nya Avril..Suaranya yg merdu kembali mengalun memecah keheningan malam di cafe itu.

I always needed time on my own..
I never thought
I'd need you there when i
cry
And the days feel like years when i'm alone.
And the bed where you lie is made up on your side

When you walk away i count the steps that you take
Do you see how much
i need you right now

When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face i came to know is missing too
When you're gone...

Suara yg merdu serta petikan gitar yg mantap membuat suasana resto semakin nikmat untuk bersantap malam.
Sambil menyanyi, Keke mengedarkan pandangan nya ke sekeliling ruangan resto yg luas dan megah itu. Tiba-tiba dia mengalih kan pandangannya ke sudut ruangan.
Dia merasakan tarikan yg kuat utk memandang ke meja di sudut itu. Keke melihat seorang lelaki tengah duduk seorang diri dan sedang memandang kepadanya. Ketika pandangan mereka bersiborok, dia merasakan suatu getaran dalam dadanya. Untuk sesaat mereka saling memandang tapi kemudian saling membuang pandangan masing-masing. Keke menundukkan kepalanya melihat pada tangannya yg tengah memetik gitar. Sedangkan lelaki itu pura-pura asik menikmati makanannya.

SYMPHONI CINTA KEKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang