Part 10

347 15 2
                                    

Oke..tayang lagi nih..
SCK Part 10, rek.

Happy reading n semoga menghibur..

~~♡☆♡~~

"Saya khawatir, saya tidak berhasil menanganinya, dokter.."

"Sebaliknya, Keke. Dari apa yg sudah kulihat, kau sudah menjadi obat kuat yg dibutuhkan oleh Nico. Kau merawat dia belum sampai seminggu, tapi hasilnya sudah begitu menakjubkan. Seorang Nicholas yg sebelumnya sangat putus asa dan tidak mau melakukan apa-apa, kini dengan semangat dia mau berusaha untuk sembuh kembali.."

Dr. Prayoga diam sejenak, dia menarik napas panjang lalu lanjutnya, "Berbicara atas nama diriku dan dokter-dokter lainnya yang sudah kuajak konsultasi mengenai kasusnya, kuha-rap kau tetap di sini, Keke. Akan merupakan sebuah dosa, bila kau meninggal kan pasien disaat dia mempunyai semangat utk sembuh. Pikirkan baik-baik, Keke.." kata dr. Prayoga sambil menepuk bahu Keke.

Keke terdiam mendengar kata-kata dr. Prayoga. Yahh.. dia juga menyadari hal itu. Akan merupakan sebuah dosa baginya kalau dia meninggalkan pasien nya setelah dia berusaha dan berhasil menumbuh kan semangat sembuh pada pasiennya. Tetapi kemudian disaat si pasien berusaha untuk sembuh, dia meninggakannya di tengah jalan begitu saja. Mau tidak mau, dia harus menyelesaikan apa yang telah dia kerjakan.
Dia menghibur dirinya bahwa apa yang telah dan akan dilakukannya semuanya demi kebaikan bersama.

Keke terkejut ketika dr. Prayoga kembali menepuk bahunya.

"Baiklah, aku pulang dulu. Selamat tinggal, Keke. Telepon aku setiap hari dan kapan saja jika ada perubahan pada Nico.."

"Baik, dokter..terima kasih." Guman Keke sambil mengiringi dr. Prayoga keluar dari rumah menuju mobilnya. Keke masih mengawasi mobil dokter tua itu yg berlalu dari villa itu sebelum akhir nya kembali lagi ke kamar Nico.

Dia menemukan lelaki itu masih duduk di atas kursi rodanya. Dgn ragu-ragu dia menghampirinya.

"Maaf, tadi gue nganter pak dokter dulu.."katanya.

Nico menganggukkan kepalanya sambil menatap Keke dgn lekat. Ditatap seperti itu membuat  gadis jelita itu menjadi salah tingkah.

"Hmm..Mas Nico..apa loe mau jalan-jalan.? Tapi sementara hanya sekitar lantai atas ini aja. Sampai loe pindah kamar di lantai bawah.." kata Keke mencoba mengalihkan perhatian Nico.

"Oke.."

Nico kembali bersandar di kursi roda. Menunggu. Dia menoleh kearah Keke dgn penuh harap, ketika gadis itu tdk juga bergerak mendorong kursinya maju.

"Keke.?"

"Kalau loe kira gue akan menghabiskan waktu senggang gue dgn menjadi sopir loe, Nicholas, loe salah besar.."

"Untuk lima ratus ribu sehari, seharusnya kau bersedia setiap saat menumbuhkan sayap dan segera terbang kalau kusuruh.."

"Hmm..rupanya loe udah tau tarif gue ya..?"

"Tentu saja..''

''Tapi gue bukan pegawai loe yg tujuan hidupnya hanya utk membahagiakan sang boss besar yg jahat. Gue tegesin sekali lagi.. yg berhak menyuruh gue cuma Bang Josh..ingat itu baik-baik.." kata Keke dgn ketus sambil melipat kedua tangannya di dada.

Setelah jelas bahwa Keke tdk akan melunak, Nico menggerutu,

"Bagaimana caramu menggerakkan barang sialan ini..?"

"Gue pikir, loe gak akan tanya.."kata Keke senang.

Nico mengirimkan tatapan mengancam yg dibalas dgn cibiran oleh Keke.

SYMPHONI CINTA KEKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang