Ruangan dengan nuansa kayu coklat itu gelap, tak ada pergerakan berarti dari sang pemilik ruangan yang kini masih tenggelam dalam alam mimpi berselimut kain biru tebal.
Namus siluet kedamaian itu tak berlangsung lama, kala telpon genggam pemilik ruangan itu nyaring berbunyi memecah keheningan malam, ahh bukan, subuh buta itu."Hallo.." ujar suara bass menenangkan yang telah berhasil melawan rasa lelahnya.
"Robert, ku pikir kau perlu ku ingatkan bahwa ini adalah jam yang sangat kurang ajar untuk menelpon seseorang." Pria itu mendengus kesal mendengar jawaban dari orang di sebrang sana.
"Mendesak? Kali ini apalagi? Sekumpulan orang yang terobsesi atas konspirasi mengenai piramida mata satu?" Pria itu menjawab ketus. Semenjak buku yang baru dirilis nya lagi-lagi menjadi kontrofersi, orang-orang pecinta teori tak berdasar terus saja memburunya.
"Apa?!" Pria itu tak menyembunyikan rasa terkejut dalam suaranya. Kini ia benar2 terjaga dari rasa lelah dan kantuknya.
"Kau yakin aku orang yang mereka cari?" Pria itu nampak memastikan lagi. "Baiklah.. aku akan segera mengeceknya."*****************
Kyuhyun -nama pria itu- segera bergegas menuju dapur nya yang tak terlalu besar namun dirasa cukup untuk keluasaan dirinya, ia mempunyai rumah cukup luas berdesain ala eropa dengan langit-langit yang tinggi juga sedikit campuran warna alami coklat kayu. Kyuhyun menyukai sesuatu yang terlihat luas, yang ia sadari adalah hasil sebuah ketakutan atau phobia nya dengan tempat-tempat yang cenderung sempit.
Kyuhyun adalah seorang pria berumur 37 tahun yang memiliki darah Amerika dan Korea, menjelaskan mengapa namanya begitu Asia sementara ia hidup di Amerika. Tubuhnya mempunyai tinggi sekitar 180cm, dengan badan tegap. Ia memiliki kulit putih pucat khas dengan bola mata coklat khas menghiasi mata indah khas Asia. Sejujurnya Kyuhyun memiliki paras tampan yang kadang tak mampu diabaikan pesonanya. Belum lagi, ia adalah seorang penulis dan dosen di universitas termuka. Namun, dengan segala kelebihannya ia tetap melajang dalam hidupnya. Tak ada alasan khusus, justru ia belum menemukan sebuah atau seseorang yang menjadi alasan kuat dirinya terikat dalam sebuah komitmen.
Kyuhyun menuju mesin kopi klasik miliknya, ia butuh sedikit kafein sebelum mengecek mesin faksnya, seperti yang disuruh editor nya di telpon tadi. Setelah dirasa cukup terbangun, ia menuju mesin faksnya dan melihat sebuah kertas pesan dari fax tersebut sudah jatuh ke lantai dalam keadaan terbalik. Kyuhyun mengambil kertas itu dan membaliknya dengan rasa penasaran. Namun, ia terkejut dan terhuyung kebelakang detelah melihat apa isi kertas itu, seketika ia merasa perut nya diaduk yang mengakibatkan mual tak tertahankan."Astaga..." dengan perlahan matanya menatap mesin faksnya yang lampunya masih berkedip-kedip. Seseorang yang mengirimnya pesan menunggunya di seberang sana. Dengan gemetar jemarinya meraih gagang telpon.
Semantara di tangannya yang lain ia meremas sebuah kertas berisi foto mayat mengenaskan dengan dada terbakar.*******************
Jauh dari tempat Kyuhyun, seorang pria muda nampak menangis memandangi lautan di hadapannya.
"Saya turut berduka Mr Kim Ryeowook, kita akan segera terbang ke swiss siang ini." Ujar seseorang di sebelahnya.
Pria itu hanya mengangguk lemah, tangannya mencengkram dada kirinya yang sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Angels & Demons
RandomOriginal novel Angels & Demons by Dan Brown. Cast : Kyuhyun, Ryeowook