9

953 79 7
                                    

Sung Gyu membiarkan dirinya basah bersama hujan disaat orang lain memilih untuk meneduh dengan secangkir minuman hangat sambil bercengkrama.

Bahkan ia tak perduli betapa dingin dirinya saat ini dengan bibir gemetar membiru dan muka pucat. Ia duduk disalah satu bangku taman yang hanya diterangi sebuah pencahayaan dari lampu taman.

Hatinya terlanjut sakit dengan semua perkataan dan perilaku Seunghyun yang menurutnya sudah diluar batas kesabarannya. Ia berusaha untuk bertahan, namun Seunghyun seakan memberinya rambu untuk mundur perlahan.

Saat itu terjadi, Sung Gyu hanya bisa pasrah.

Mungkin dirinya saja yang terlalu berharap saat itu bahwa Seunghyun benar-benar mencintainya sebagaimana dia mencintai pria itu. Kenyataannya, tidak.

Sung Gyu hanya dimanjakan dengan kebahagiaan semu.

Ia menjadi bingung.

Semua perlakuan manis Seunghyun terhadapnya selama ini, apa hanya semata-mata ingin membahagiakannya? Semata-mata untuk memenuhi janjinya dengan sang Eomma?

Sung Gyu merasakan tubuhnya tidak dibasahi oleh hujan, sebuah kaki berada tepat dihadapannya. Ia mendongak untuk melihat wajah orang itu.

"Sung Gyu." Panggilnya dengan suara serak, seakan ikut merasakan apa yang Sung Gyu rasakan saat ini.

Sung Gyu terenyuh, sekarang pria itu basah oleh hujan demi memayunginya. Ia mengorbankan dirinya.

Sung Gyu yang tak kuasa segera bangkit dan memeluk pria itu erat, kali ini membiarkan mereka berdua basah oleh hujan. Ia memeluk pria itu seakan membagi rasa sakitnya bersama dengan pria itu.

"Menangis bersama hujan, hm? Kalau aku tidak memayungimu, aku mungkin tidak tahu kalau kau sedang menangis barusan. Aktingmu, bagus sekali." Ucap pria itu membuat Sung Gyh semakin terisak.

Ia tidak pernah ingin dikasihani oleh siapapun. Bahkan saat Appa-nya meninggalkan Eomma, ia tidak ingin menerima tatapan kasihan karena ia berasal dari anak broken home. Ia benci hal itu.

Pria itu membalas pelukannya, membiarkan kepalanya berada di dada pria itu. Ia menangis, lebih keras dari sebelumnya. Tak tanggung, ia berteriak meluapkan semua emosinya saat itu juga.

Pria itu hanya bisa meringis dalam hati mendengar semua tangisan memilukan Sung Gyu ditengah hujan. Berulang kali ia mengusap punggung wanita itu dan mengucapkan kata-kata yang dapat menenangkannya.

"Aku disini, Sung Gyu." Lirih pria itu.

"Taeyang." Panggil Sung Gyu sambil terus menangis.

Taeyang, pria itu melihat dengan jelas bagaimana Seunghyun berteriak dan menuduh Sung Gyu berselingkuh dengannya. Yang paling parah, tangan brengsek pria itu menampar wajah Sun Gyu membuat amarahnya memuncak saat itu juga. Saat melihat Sung Gyu berlari menerobos hujan, Taeyang tanpa pikir panjang segera mengejarnya.

Sung Gyu memerlukan seseorang sekarang.

Dan kalau memang perlu, itu dirinya.

Bukan, bukan suaminya.

Menurut Taeyang, suaminya itu hanya akan memperparah suasana.

"Kenapa aku tidak pernah menemukan kebahagiaanku Taeyang? Kenapa sumber kebahagiaanku hanya menjadi sumber sakitku? Aku hanya ingin bahagia, aku ingin merasakan yang namanya dicintai, apa aku tidak boleh merasakannya sama sekali?" Tanya Sung Gyu membuat hati Taeyang terasa teremas. Sesak.

Pertanyaan itu, seakan menjadi pertanyaan Taeyang pula pada wanita yang ia cinta. Kedua wanita yang sangat berarti bagi hidupnya.

Satu, Shin Min Ah.

BROKENHEARTED [ FF BIGBANG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang