Chapter 1

2K 105 4
                                    

Udara yang dingin tampaknya tidak berhasil melunturkan semangat para murid Seoul Arts High School untuk menuntut ilmu. Seperti misalnya gadis berketurunan Jepang-Taiwan ini yang baru saja memasuki kawasan sekolah dengan hoodie zipper merah maroon yang menempel di tubuhnya. Sementara kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku. Gadis itu jalan menghampiri aula sekolah, tempat itu selalu dijadikan sarang informasi setiap awal tahun.

"Tzuyu-ah!! kita satu kelas lagi!!" Seru seorang yeoja memeluk Tzuyu lalu menggoyangkan badannya kekanan dan ke kiri seperti orang yang kegirangan.

"Oh Jinjja?" Tzuyu menampilkan mimik muka seperti kaget yang dibuat-buat. Ia padahal baru menginjakkan tiga langkah ke dalam aula besar sekolahnya.

"Yak! hanya itu saja reaksi mu?sungguh tidak menyenangkan! Kita tidak sebangku lagi!"

"Aish... stop it. Sekarang aku harus berbuat apa, eo?"

"Jeogiyo!!!" seorang namja dari arah belakang mereka tiba-tiba lewat seperti angin mengacaukan kegembiraan mereka membelah jarak antara Tzuyu dan Dahyun sehingga memisahkan keduanya secara paksa.

Namanya Chanwoo. Tzuyu kenal pria itu begitupun Dahyun.

"Chanwoo-ah! Jamkkanman!!!" Chanwoo reflex berlari menjauhi orang yang lari mengejarnya, menabrak beberapa murid lain yang kondisinya tidak berbeda jauh dengan Tzuyu dan Dahyun. Mencari identitas diri mereka di sebuah kertas yang terpampang di mading aula.

Hari ini adalah hari pembagian kelas untuk seluruh murid Seoul Arts High School sehingga aula sekolah otomatis dipenuhi ribuan murid yang ingin mengetahui keberadaan kelas baru mereka. Setiap kelas berisi 20 siswa/i dari 3 kelas yang berbeda.

"Tzuyu-ah! Dahyun-ah!! " Panggil seseorang dari belakang mereka membuat mereka menoleh dan memberikan senyuman manis mereka setelah sebelumnya Dahyun merenggut marah pada Chanwoo.

"Donghyuk!!!" Sahut Dahyun.

"Kita satu kelas!" Lanjut Donghyuk merangkul kedua perempuan itu disisi kanan dan kirinya sedikit kencang. Tzuyu dan Dahyun sampai menunduk dibuatnya.

"Kajja kita ke kelas!" Seru Tzuyu mengacungkan tangannya bak Superman.

Mereka bertiga jalan menelusuri lorong sekolah melewati beberapa kelas yang mulai ramai hingga akhirnya menemukan sebuah kelas yang sudah terisi oleh penghuni baru. Kelas 2-4, sebelah ruang musik.

---

"Attention please!!" Seorang guru memukul-mukul penggaris di atas mejanya membuat seluruh penghuni kelas 2-4 terdiam dan memperhatikannya dengan seksama. Wajah mereka didominasi dengan ekspresi tegang atau bosan.

Guru itu terkenal killer diseluruh angkatan sekolah. Tak ayal, banyak yang berdecak dan mendesah malas ketika melihat Guru tersebut memasuki kelas mereka yang artinya, guru itu akan menjadi wali kelas mereka mulai detik itu juga sampai kedepannya.

"Hari ini saya akan memberikan jadwal pelajaran kepada kalian dan jangan lupa untuk mencatatnya serapih mungkin. Satu lagi, jangan ada yang tidak menulis." Jelas guru itu mengintimidasi dan tegas.

"Ne, seonsaengnim."

Mereka pun mulai mencatat jadwal pelajaran baru mereka di kelas 2-4 dengan rapih tanpa coretan, entah mungkin keberuntungan tidak berpihak pada kelas 2-4 karena memiliki wali kelas yang terkenal 'disiplin' nan 'teliti' ini.

"Tzuyu-ah.. aku pinjam pulpen mu Ne?" Bisik Donghyuk menatap Tzuyu yang duduk dibelakangnya bersama Dahyun.

"Geurae, igeo."

"Yak! padahal aku punya 4 bulpoin kau tau?" Kata teman Donghyuk di bangku depannya.

"Pulpen mu tidak berkualitas!" Ceplos Donghyuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

Sudah 10 menit kelas 2-4 ini sepi karena kehadiran Ahn seonsangnim yang sepertinya tidak ada niatan sama sekali untuk keluar kelas. Seluruh murid menduganya karena dia malas atau sedang mengingat wajah-wajah anak didikannya ini. Seperti berancang-ancang jika saja ada salah satu anak didiknya yang membuat masalah.

Toktoktok.

"Jeosonghamnida seonsangnim, kepala sekolah menunggu anda di Kantor." Kata perempuan muda dari ambang pintu membuat semua murid menoleh ke arahnya secara spontanitas.

"Oh, ne. Katakan 5 menit lagi aku sampai." Kata Ahn seonsangnim yang diberi anggukan mantap oleh yeoja itu lalu meninggalkan kelas 2-4 untuk menyampaikan pesan guru Ahn.

"Setelah selesai jangan ada yang keluar kelas karena ada pengumuman yang akan saya sampaikan."

"Ne.. " Ahn Seonsangnim pun keluar kelas.

"Akhirnya!!!!" Teriak seorang pria meregangkan ototnya ke atas sambil menguap di ujung kelas.

"Tzuyu-ah, Daehyun-ah lusa nanti aku akan tampil di Seoul Festival. Kalian datang, ne?" Donghyuk menatap temannya dengan tatapan memohon. Tangannya melacak isi tas sebelum mengeluarkan beberapa tiket VIP dan memberikannya masing-masing satu.

"Ok! Kami ak-" Kata-kata Tzuyu terpotong karena kelas tiba-tiba kembali sepi menandakan seonsangnim telah kembali.

"Anak-anak, saya akan mengumumkan peraturan dan pengumuman yang sangat penting untuk kalian."

"Aish siap-siap kita menderita.." desis Daehyun dengan muka malasnya.

"Sebelumnya saya akan mengenalkan murid baru di kelas kita." Perkataan Ahn Seonsangnim tergantikan dengan kedatangan sesosok laki-laki yang membuat para siswi disini berdecak kagum terkecuali Dahyun dan Tzuyu tentunya. Dahyun sedang melamun melihat ke arah jendela dan Tzuyu yang sedang menulis beberapa hal yang menurutnya penting. jackpot.

"Silahkan perkenalkan diri mu .."

"Annyeonghaseyo... Jeoneun....."

×××

Annyeong yeorobun!! Jangan lupa vote sesudah membaca Ya^^ vote penghargaan terbesar para author di wattpad loh ㅋㅋㅋ.고마워 ~~

Diatas Ada foto Tzuyu TWICE ~
sebenarnya Tzuyu itu orang Taiwan,aku sengaja bikin dia jadi blasteran Taiwan-Jepang karena namanya agak ke Jepang jepangan haha.

Difficult Love[FF Twice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang