Chapter 6

504 17 0
                                    

Sekarang malam minggu, dulu biasanya gue gak sendirian karena ada Rachel dan Steve, tapi Rachel entah kemana gak kerumah gue hari ini. Gue kangen lo Steve, biasanya kalau Rachel gak ke rumah lo selalu ada buat nemenin gue. Kapan lo balik?

"Angel" panggil mama dari luar kamar.

"Apa ma? Masuk aja, gak Angel kunci kok"

"Angel, ayo makan malam, Rachel tadi mama telfon katanya lagi otw ke sini bareng Elle dan sahabat baru kamu" kata mama lagi.

"Oh, yaudah Angel mau sholat dulu"

"Hmm, kebiasaan ya kamu sholat ditunda-tunda sekarang udah jam 8 tau" marah mama.

"Maaf ma, Angel lagi flashback nih ke masa kecil"

"Stevanio?" tanya mama.

"Kangen mama" rengek gue.

"Apa kabar ya dia, kok gak pernah ngabarin kita lagi semenjak dia pindah"

"Ya mana Angel tau, mama, papa, bunda dan ayah kan deket sama mom dan dad masa ga tau kalau mereka dimana" kata gue.

"Mama lost contac ngel"

"Yaudah Angel mau sholat dulu" kata gue langsung ke kamar mandi yang ada di kamar gue.

Setelah sholat, gue turun kebawah dan udah rame banget gila kaya pasar malem.

"Ma kita lagi ngadain santunan kaum dhuafa ya?" kata gue sok polos.

"Hah? Nggak kok" kata mama bingung.

"Sialan lo ngel gue di bilang kaum dhuafa" kata Elle.

"Haha.. Mirip muka lo pada" kata gue sambil ketawa.

"ANGEL" teriak mereka semua, kecuali mama papa.

"Iya-iya maaf" kata gue langsung duduk di samping Rachel.

"Jadi, kamu Alvira, kamu Almira dan kamu Nayla?" tanya papa.

"Iya om panggil Vira aja"

"Iya aku Nayla om"

"Iya panggil Mira aja om"

"Canggung amat lo pada sok jaim, di sekolah aja gak tau malu" kata Elle sambil makan ayam goreng kaya upin-ipin.

"Elle makan gak boleh ngomong sayang" kata papa.

"Iya, pa maaf Elle lupa"

Semenjak gue dan Rachel sahabatan sama Elle, dia jadi ikut-ikutan Rachel manggil orang tua gue mama papa, orang tua Rachel bunda ayah, orang tua Steve mommy dan daddy, sementara kita manggil orang tua Elle mami dan papi. Kangen masa lalu.

"Oh iya Vira, Mira sama Nayla panggil om dan tante papa dan mama aja ya?" kata papa.

"Ah, beneran?" tanya Vira.

"Iya, kamukan sahabatnya Angel, seneng deh mama liat Angel punya banyak temen, karena dari dulu sama Rachel terus kemana-mana, semenjak ada Elle jadi bertiga terus" kata mama.

"Bener tuh ma" kata papa.

"Baik tan-eh mama" kata Vira.

"Iya o-papa" kata Nayla.

"Iya deh papa mama" kata Mira.

"Angel lo bengong ya?" kata Elle mukul kepala gue pakai garpu, gak sakit sih tapikan kaget.

"Ihhh.. Nyebelin sakit tau" rengek gue.

"Manja lo!" kata Rachel.

"Eh lo bertiga gak usah sok jaim apa, selaw aja anggap rumah sendiri"

"Iya" "hm" "oke" kata mereka bertiga barengan.

"Kalian nginepkan?" tanya papa.

"Elle sama si Rachel sih pasti pa" kata gue.

"Kalau kalian bertiga gimana?" kata mama.

"Nayla nginep deh ma pa dirumah juga sepi" kata Nayla.

"Vira sama Mira juga deh ma, pa" kata Vira.

"Mira telfon mama dulu ya buat izin" kata Mira pamit.

"Iya" kata mama dan papa.

Setelah Mira izin ke mamanya dia kembali lagi. Tapi ada yang aneh sama Nayla, selain dari tadi diem aja dia kaya sedih gitu.

"Nayla lo kenapa?" tanya gue membuat semua yang ada di ruang makan ngeliat Nayla.

"Ah, gapapa" katanya.

"Lo gak izin ke orang tua lo?" tanya Rachel.

"Mama aku udah meninggal, papaku ga tau deh dimana sibuk kali, ga bakal nyariin aku juga" katanya sok tegar padahal udah keliatan pengen nangis.

Mama menghampiri Nayla dan memeluknya, pas mama meluk Nayla, air matanya udah turun.

"Kenapa?" tanya mama.

"Mama aku sakit kanker ma, semenjak mama meninggal, papa kaya ngelupain aku gitu, dia sibuk sama pekerjaannya, aku di buang gitu aja, makanya aku ngubah penampilan aku jadi nerd karena aku ga mau dikenal banyak orang" kata Nayla sambil nangis.

Aku dan yang lainnya menghampiri mama yang lagi meluk Nayla dan ikut memeluknya.

"Anggap aja papa sama mama sebagai orang tua kamu" kata papa.

"Iya, kamu jangan sedih lagi ada kita yang bakal terus sama kamu biar kamu gak kesepian" kata Elle.

"Nayla gue tau lo tegar" kata Rachel.

"Jangan nangis lagi gue jadi sedih nih" kata Vira.

"Bokap gue juga udah ga ada" kata Mira.

Seketika kita semua melihat ke Mira dan Vira.

"Ga usah kaget gitu, bokap gue di bunuh ga tau penyebabnya apa" kata Vira.

"Hah? Demi? Kapan?" tanya Elle.

"3 tahun lalu" jawab Mira.

"Sudah, kalian anggap aja kita berdua orang tua kalian ya?" kata papa.

"Siap papa" kata kami semua, lalu kami tertawa.

EighTeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang