Malam minggu adalah hari paling ngebosenin bagi remaja itu, dia akan selalu ingat masa-masa 'itu' dimana dia dan kedua bahkan tiga sahabatnya bermain bersama di taman bermain.
Menjadi anak tunggal di keluarganya memang gak enak, karena harus ikut kemanapun orangtuanya pergi dari negara ke negara lain, untuk bisnis keluarganya. Seandainya dia memiliki seorang kakak dia pasti masih bersama 'mereka' melihat 'dia' tumbuh menjadi wanita dewasa, memberi kejutan di saat ulang tahunnya yang ke 17.
Amerika memang negara dengan perempuan cantik bertebran dimana-mana, tetapi hanya 'dia' yang dari dulu telah memikat hatinya. Entah kenapa harus 'dia' yang dicintainya, kenapa tidak sahabatnya saja. Tetapi cinta memang tidak memandang orangkan.
Sekarang sudah tiga tahun dia mengikuti orangtuanya di Amerika dan menetap disini, selama itu juga dia belum pernah pulang ke negara asalnya Indonesia. Entah dia lebih menganggap warga Indonesia, dari pada Amerika yang merupakan negara asal Ayahnya.
Menurutnya Indonesia merupakan negara dengan seribu keajaiban dan keindahan yang terjadi tiap detiknya. Tiga tahun hidup di negri Hollywood ini, tetapi dia masih tidak terbiasa dengan makanan-makanan orang barat. Baginya, tetap masakan dan makanan orang Indonesia yang dia sukai.
"Stevan, kamu kenapa melamun sayang? Are you sick?"
"No, I'm Fine"
"Kamu kangen 'mereka'?" tanya wanita yang akan menginjak usia 40 tahun itu tetapi wajahnya masih terlihat muda.
"Iya, kapan kita kembali? Stevan udah capek mom, udah gak betah disini"
"Kenapa? Disini lebih indah dari Indonesia, kenapa kamu lebih memilih disini?"
"Bagi aku Indonesia tetap yang paling Indah dari negara-negara indah lainnya!" bales Stevan ketus.
Dia paling tidak suka ada orang yang bilang negara lain lebih indah dari Indonesia, baginya seindah-indahnya negara itu tetap Indonesia yang dia suka. Dan mommynya sengaja melakukan itu hanya untuk mengetest putra tunggal kesayangannya itu.
"Cie yang udah jatuh cinta beneran, masih aja belom move on disini banyak cewe cantik tuh, gak mau main-main dulu"
"Dasar orang tua sarap, anak mau bener di suruh main-main"
"Mommy pernah muda jadi jangan sia-siain masa-masa muda kamu. Sebelum serius main-main dulu, udah nikah susah tau nantinya"
"Bodo, udah ah Stevan mau tidur ngantuk. Good night mom"
Stevan masuk ke kamarnya, sebelum itu dia mencium pipi mommynya dahulu.
"Dasar anak muda kalau udah jatuh cinta susah buat ngeliat yang lain, patah hati baru tau rasa" kata Vaniya yang merupakan ibu dari cowo yang bernama Stevan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
EighTeen
RomanceMereka berenam memang kaya, cantik dan pintar. Tapi, mereka tidak sombong dan selalu mengisi kekurangan mereka. Bagaimana serunya persahabatan mereka? Hanya ada di sini. Selamat membaca