"Kita putus aja ."
Kalimat itu dengan mudah dikatakan oleh seorang Ansell Lionel, orang yang paling aku cintai saat ini.
"Hah ? apaan sih, gak lucu," kataku diiringi dengan tawa hambar. Aku berusaha untuk menutupi perasaan panik yang tiba-tiba muncul. Aku berharap Ansell hanya bercanda soal kata 'putus' itu.
Sekolah sudah sangat sepi. Semua sudah pulang sekitar setengah jam yang lalu. Kami sedang melewati lorong menuju gerbang sekolah.
"Siapa yang lagi bercanda ?"
Tiba-tiba Ansell menghentikan langkahnya. Ia menatapku dengan dingin. Ansell tidak pernah berbicara sekasar ini padaku.
"Kamu serius ? tapi, kenapa ?"
"Hhm... Aku rasa kau tidak perlu penjelasan," katanya singkat sebelum pergi meninggalkanku.
Aku hancur. Aku tidak pernah menyangka Ansell akan setega itu padaku. Hubungan kami baru berjalan sekitar 3 minggu. Sekarang, hanya sekejap semua kenangan sudah tidak berarti lagi baginya.
Aku menyesal sudah memilih untuk tetap tinggal karenanya. Seharusnya aku menolaknya, seharusnya aku ikut pindah bersama mom dan dad. satu per satu penyesalan menghampiriku. Tapi untuk apa ? tidak ada yang dapat mengulang waktu.Vomments kalo ngerasa cerita ini pantes untuk diapresiasi.
14 Januari 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Love You [COMPLETED]
Teen FictionCERITA DI PRIVATE sebelum membaca, follow author terlebih dahulu... [Bella Lincoln] Penyesalan itu terus melingkupiku. Tidak ada alasan bagiku untuk tinggal. Dia merupakan laki-laki paling sempurna dan paling aku cintai saat ini. Kenapa datang dan...