Hari mendung. Begitu juga yang dirasakan oleh Bella. Ia duduk dalam diam dan tidak memperhatikan Alex yang sedang bercerita panjang lebar tentang sesuatu yang dianggapnya penting. Seharusnya, Bella dapat pulang sekolah menggunakan bus umum sendiri. Tapi, nyatanya Alex membatasi akses Bella untuk bebas. Lelaki itu mengatas namakan cinta pada setiap peraturan konyol yang harus Bella turuti.
"Bell, lo gak denger gue ngomong ya ?," kata Alex membuyarkan lamunan Bella.
Bella menggeleng pelan, "aku denger Lex."
Alex menarik nafas kasar dengan ekspresi kesal. Ia kesal dengan Bella yang terkesan tidak tertarik dengan pembicaraan. "Lo magang hari ini ?"
"Ya, anterin gue ya Lex."
"Pulang jam berapa ? gue ada meeting sekitar jam lima," kata Alex sambil melirik jamnya yang sudah menunjukan pukul empat kurang.
"Gue pulang sendiri aja Lex, lo sibuk," jawab Bella sambil menepuk pelan bahu Alex.
Alex menggeleng dengan tegas. Sampai kapanpun ia tidak akan pernah mengizinkan Bella pulang sendiri.
Bella hanya menarik nafas pelan sambil melirik jam tangannya sendiri. "Yaudah, jemput gue jam tujuh aja ya ?," kata Bella mengalah.
Alex setuju. Ia mengangguk diiringi dengan senyuman tipis. Ia menepikan mobilnya, mereka sudah sampai butik penyamaran Bella.
Bella tersenyum pada Alex, "thank you Lex ! hati-hati ya," kata Bella sebelum menutup pintu mobil.
Alex hanya tersenyum sambil melambaikan tangan sebelum melesat pergi. Bella menarik nafas lega. Ia mulai berjalan menelusuri terotoar. Ia merapatkan jaketnya, udara mendung memang sangat dingin. Ini waktu yang ia tunggu-tunggu. Tristan bilang ada yang ingin disampaikan hari ini padanya. Bella tidak mampu menahan rasa penasaran besarnya. Entahlah, jantungnya saja berdegup dua kali lebih kencang, apa ini pertanda...lupakan.
Bella sampai didepan rumah yang dituju. Seperti biasa, Bella disambut dengan sangat ramah. Bella melirik garasi sesaat setelah ia masuk gerbang putih. Disana, mobil Tristan sudah terparkir dengan rapih, apa itu tandanya Tristan sudah pulang sekolah ?
"Pa, Tristan sudah pulang ?," tanya Bella pada satpam yang sedang mengantarnya masuk kedalam rumah.
"Sudah, tuan muda pulang lebih cepat hari ini, tidak seperti biasanya," jawab satpam tersebut dengan nada yang terlihat antusias.
Bella hanya menanggapi jawaban tersebut dengan anggukan kecil. "Tristan dimana ?"
"Mungkin diatas, perlu saya antar ?," tanya satpam itu sopan.
Bella menggeleng pelan sambil tersenyum, "Tidak perlu, saya bisa sendiri."
Setelah itu Bella mulai menaiki tangga satu per satu menuju kamar Renata. Dalam hitungan detik, Bella sudah berada tepat didepan kamar berpintu putih milik Renata. Bella mengetuk pintu pelan, dan tidak ada reaksi dari Renata didalam. Bella hanya bingung, biasanya Renata akan menjawab dan meminta Bella untuk masuk. Bella penasaran, akhirnya ia membuka pintu tersebut perlahan.
Tristan's POV
Aku pulang sekolah lebih awal. Aku selesaikan semua tugas pelajaran yang diberikan. Bella akan datang hari ini, aku ingin ada dirumah sebelum Bella datang.
"Tris, cepet-cepet banget, mau kemana sih ?," tanya Lucas sambil menepuk bahuku kencang.
"Pulang," jawabku dengan datar dan singkat.
"Bukannya hari ini ada basket ya ?," tanya Lucas dengan alis berkerut.
"Ya ada, tapi hari ini gue absen dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Love You [COMPLETED]
Teen FictionCERITA DI PRIVATE sebelum membaca, follow author terlebih dahulu... [Bella Lincoln] Penyesalan itu terus melingkupiku. Tidak ada alasan bagiku untuk tinggal. Dia merupakan laki-laki paling sempurna dan paling aku cintai saat ini. Kenapa datang dan...