"Bell, ada yang mau lo kasih tau ke gue ?," tanya Dea pelan. Suaranya terdengar ragu namun juga penasaran.
Bella menggeleng sambil tersenyum tipis. Hari ini ia berhasil meminta Alex untuk memperbolehkannya masuk sekolah. Bella muak dengan sikap Alex yang sangat berlebihan dan kekanakan.
"Lo jangan boong lah sama gue Bell, gue tau lo ada masalah," bujuk Dea sabar. Dea meraih tangan Bella dan memegangnya erat untuk menenangkan perasaan Bella.
"Gue udah ketemu Alex," jawab Bella dengan suara yang mendekati bisikan. Bella terlihat kacau dan tertekan dengan keadaanya saat ini.
Dea hanya mengangguk mengerti. Ia merangkul Bella mendekat. Dea sudah tahu masalah ini dari Tristan, tapi ia ingin mendengarnya langsung dari Bella.
"Lo gak kaget atau apa gitu ?," tanya Bella dengan alis berkerut.
"Kalo gue berlebihan lo malah marah," jawab Dea. Sebenarnya ia sangat takut Bella tahu bahwa yang memberi tahunya adalah Tristan. Bella akan sangat panik dan khawatir jika hal itu sampai terjadi.
Sepertinya Bella percaya dengan alasan Dea. Ia menghembuskan nafas panjang dan kembali diam dengan tatapan kosong. Detik berikutnya ia seakan mengingat sesuatu, "Dee, yang lebih parah lagi Alex dan Tristan udah ketemu. Gue tau, waktu itu Alex pasti cemburu dan gue juga tau Kalau Tristan pasti gak suka gue lagi."
"Kenapa Tristan gak suka lo lagi ?"
"Dia pasti pikir gue udah punya pacar Dee. Gue gak punya harapan lagi," jawab Bella sambil menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.
Dea semakin merangkul Bella. Kasian Bella, batin Dea. Ia tidak mungkin bilang bahwa ia sudah bertemu dengan Tristan. Dea berusaha mencari topik pembicaraan, "reaksi Tristan gimana waktu itu ?"
"Dia cuma diem dan senyum. Lo tau Dee ? senyumannya saat itu bisa bikin gue meleleh, gue yakin kalau gue udah jatuh cinta sama Tristan," kata Bella semangat. Terlihat bahwa ia sudah ingin menangis.
"Peraturan apa yang Alex kasih buat lo ?," tanya Dea penasaran.
"Pulang pergi sekolah harus sama dia, masih banyak dan gue pikir lo gak perlu tau. Cukup gue yang ngerasain semua ini," jawabnya tersenyum terpaksa
Dea memeluk Bella. Seperti apa Alex itu ? kenapa dia sakiti sahabat paling aku sayangi, batin Dea kesal.
*****
Bella menunggu Alex dengan bosan. Alex melarang Bella keluar dari gerbang sekolah sebelum dijemput. Bella benar-benar merasa seperti anak lima tahun yang sedang menunggu dijemput ayahnya.
Beberapa menit kemudian Alex sampai. Ia menyambut Bella yang sudah menaiki mobilnya dengan manis, "Hy baby, nunggu lama ?"
Bella menjawabnya dengan gelengan sambil tersenyum terpaksa. Ia merasa sungguh lelah berbohong pada Alex, namun apa yang dapat ia lakukan selalin berbohong ?
"Lex, gue mau ke perpustakaan," kata Bella tiba-tiba. Bella tidak ingin berada di rumah akhir-akhir ini. Mungkin dengan pergi ke perpustakaan perasaannya akan membaik.
"Kita pulang Bell, gue banyak kerjaan. Dad minta gue untuk cek perusahaan di sini, besok gue juga harus kasih laporannya," jelas Alex panjang lebar.
Ayah dan ibu Alex memiliki banyak sekali perusahaan. Alex yang sedang kuliah di Inggris mengambil waktu istirahat sejenak hanya untuk mencari Bella. Ayah Alex memanfaatkan ini. Ia meminta Alex untuk mengurus beberapa perusahaannya untuk menambah pengalaman dan pengetahuan Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Love You [COMPLETED]
Teen FictionCERITA DI PRIVATE sebelum membaca, follow author terlebih dahulu... [Bella Lincoln] Penyesalan itu terus melingkupiku. Tidak ada alasan bagiku untuk tinggal. Dia merupakan laki-laki paling sempurna dan paling aku cintai saat ini. Kenapa datang dan...