06: Another Girl

5.2K 229 1
                                    

   Jam menunjukan angka satu. Jam sekolah sudah selesai. Saat ini mereka sedang bersantai sambil membaca di kosan Bella.

Bella membaca salah satu buku tebal yang selama ini hanya ia simpan di lemari. Ia tidak terlihat membaca sama sekali, hanya memandang buku tersebut dengan pandangan kosong. "Dee, gue bosen."

"Biasanya lo gak pernah bosen kalo baca, ganti buku aja sana," kata Dea yang masih terfokus dengan buku bacaannya.

"Bukan bukunya ! jalan-jalan aja Dee, kita jangan baca buku lagi," balas Bella sambil merajuk.

Dea menjawab dan hanya menarik nafas berlebihan," lo emang maunya kemana ?"

"Hhmm.. gimana kalo ke cafe seberang sekolah ? aku lagi pengen makan something," jawab Bella sambil tersenyum.

Lagi-lagi Dea tidak menjawab. Ia masih sibuk membaca buku. Bella yang merasa tidak diperhatikan, menggoyangkan tangan Dea yang sedang memengang buku dengan ekspresi sedih yang dibuat-buat. "Tadi kita baru pulang dari sekolah Bell."

"Dee, please..."

"Iya, iya, kita siap-siap sekarang."

Bella bergegas menyimpan buku dan bersiap-siap untuk berangkat sedangkan Dea hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Bella. Kadang, Bella memang manja dan semua keinginannya harus dituruti.

*****

Sebuah dress berwarna merah muda berpotongan sederhana begitu cantik dikenakan oleh Bella. Rambut cokelat tua bergelombangnya ia biarkan tergerai. Semua lelaki yang melihatnya akan jatuh cinta pada pandangan pertama.

Sepanjang perjalanan menuju cafe, Bella terus bercerita banyak hal. Bella banyak tertawa sampai Dea khawatir dengan kesehatannya. Sejak putus dengan Ansell, Bella tidak pernah terlihat sebahagia ini.

Ketika mereka sudah sampai, Bella memarkir mobilnya dan turun dengan anggun. Senyuman masih menghiasi wajahnya. Sebenarnya apa yang membuatnya senang ? tanya Dea dalam hati.

Cafe ini merupakan tempat favorite Ansell. Sebenarnya Bella berat sekali menginjakkan kaki di tempat ini lagi. Terlalu banyak kenangan yang Bella akan ingat.

"Bell, lo mau duduk dimana ?"

"Atas aja ya ?," jawab Bella singkat.

"Okay."

Mereka menaiki tangga beiringan. Dea memilih untuk duduk dibagian pojok, dekat jendela besar yang menghadap kearah jalan.

Bella hendak duduk ketika matanya menangkap seseorang. Itu Ansell ? tanya Bella dalam hati. Tanpa disadari senyumannya semakin lebar ketika ia benar-benar sadar itu memang Ansell.

Sepertinya Ansell tidak menyadari kedatangan Bella. Ansell masih sibuk dengan kegiatan makannya. Bella baru sadar bahwa ada seorang gadis cantik berambut hitam legam disamping Ansell. Hati Bella kecewa, namun yang ia lakukan hanya tersenyum dan berjalan mendekat.

"Hai ! Ansell, udah lama gak ketemu, apa kabar ?," tanya Bella kaku.

Ansell mengerjap dalam beberapa detik sebelum berdiri, "Hai, gue kabarnya baik."

Bella tidak bertanya atau berkata apapun lagi setelah itu. Ia hanya memandang Ansell dengan rindu. Jujur, aku masih mencintai lelaki ini, kata Bella dalam hati. Sudah lama ia tidak melihat Ansell dalam jarak dekat.

"Lo kesini bareng siapa Bell ?," tanya Ansell. Bella sekalipun tahu bahwa itu hanya basa-basi.

"Gue bareng Dea, lo masih inget kan ?," jawab Bella sempat tergagap. Bella melirik gadis yang masih duduk disebelah Ansell sebelum akhirnya ia bertanya, "lo sama siapa ?"

The Way I Love You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang