The truth

1.2K 52 0
                                    

Ann POV

Sudah sampai di rumahku, Jessie langsung naik ke kamar dan mengunci pintunya. Aku sangat kasihan dengannya,apa yang harus kulakukan sekarang? menghiburnya? aku rasa itu tidak akan bekerja sama sekali. Akhirnya,aku terpikir untuk menelefon seseorang.

"hey,kau dimana?"

"masih di tempat yang sama. Ada apa? oh ya, aku sudah tahu tentang mereka berdua tadi"

"ya begitulah. Dia masih menangis sekarng,mengurung dirinya di kamarku"

"hiburlah dia"

"itu tidak akan bekerja, dari dulu setiap dia seperti itu,aku selalu menghiburnya dan tidak ada yang berubah"

"jadi, kita harus bagaimana sekarang?"

"aku tidak bisa membohonginya lagi, aku kasihan dengannya"

"kau ingin memberi tahu semua ini kepadanya?"

"iya, semakin lama aku membohonginya akan lebih menyakitinya, dia tidak suka orang yang berbohong"

"baiklah"

"thanks, Niall"

yap! aku baru saja menelefon Niall. Setelah aku mematikan telefon itu, aku langsung menuju ke Jessie. "Jessie? bisakah aku masuk?" tanyaku, "tunggu sebentar" jawabnya lalu membukakan pintu. Matanya membengkak saat itu, aku langsung memeluknya "OMG,babe! kau tidak boleh seperti ini" ucapku membawanya ke tempat tidurku, "aku tidak bisa,Ann. Aku selalu mengingatnya,dia selalu di hatiku" ucapnya, "jangan menangis,okey? kau tidak akan bisa melupakannya,kalau kau tidak membuka hatimu itu untuk orang lain.  Masa lalu itu masa lalu, jangan kau bawa-bawa sampai sekarang, lepaskanlah dia" ucapku, "yah, mungkin kau benar, yang lalu biarlah berlalu, aku akan mencoba untuk membuka hatiku lagi" sadarnya, "jika aku bisa" lanjutnya lagi, "kau pasti bisa, jika kau mau kau pasti bisa" ucapku menyemangatinya. 

"aku ingin berbicara sesuatu padamu" ucapku saat suasana itu mulai mereda, "katakan saja" ucapnya, "kau berjanji tidak akan marah, tidak akan membenciku,tidak akan membenci orang-orang yang terlibat?" tanyaku, "tergantung" jawabnya, "tidak ada jawaban tergantung Jess, iya atau tidak" ucapku, "ya mungkin" ucapnya, "Jess! hanya iya atau tidak!" ucapku mulai emosi, "okey Ann" ucapnya, "jadi begini, semua yang kau pikirkan itu benar" ucapku, "maksudmu?" tanyanya tidak mengerti, "Jess! maafkan aku, aku tidak bermaksud seperti ini" ucapku, "apa maksudmu,Ann? aku tidak mengerti, jangan buat aku penasaran" ucapnya, "maaf Jess, aku belum siap mengatakannya" aku benar-benar belum siap untuk memberi tahu Jessie yang sebenarnya, "Cmmon Ann! kau sudah membuatku penasaran, ceritakan saja semuanya, aku janji tidak akan marah" ucapnya, dan dengan terpaksa aku langsung mengatakan yang sebenarnya "semua yang kau pikirkan tentang kami itu benar, aku dan Niall, bukan hanya Niall, tapi the boys, One Direction. Semua anggota One Direction. Aku ini temannya Niall sejak ia belum masuk X-factor, lalu saat dia mulai mempunyai anggota boyband nya itu, dia langsung memperkenalkanku dengan mereka semua, dan aku sudah saling kenal dengan mereka, dan maafkan aku, tentangmu dengan Dam aku memberi tahu kepada mereka, aku menceritakan semuanya, ke mereka semua, kecuali Zayn, karena saat itu ia sedang pergi bersama Perrie,pacarnya. Dan, tentang gelang itu, aku dulu membelinya bersamaan dengan Niall, dan karena aku tahu dia akan memakainya saat M&G waktu itu, aku sengaja menyuruhmu untuk mengenakan itu. Percaya padaku, aku melakukan seperti ini bukan bertujuan untuk membohongimu, aku tidak ingin kau menangis terus-terusan,bersedih. aku ingin kebahagiaan mu itu kembali, aku ingin kau melupakan Dam, aku ingin kau membuka hatimu kembali, tolong jangan marah padaku atau membenciku atau Niall atau the boys. dan Niall tidak tahu jika aku ingin menjodohkanmu dengannya, hanya aku,Louis,Harry,Zayn, dan Liam yang tahu itu." ucapku panjang tanpa berhenti, aku langsung menarik napasku dalam-dalam. "what? kau tidak perlu membohongiku seperti ini Ann, kau bisa berkata jujur kepadaku, aku lebih bisa menerima itu" ucapnya, "maafkan aku, aku hanya berfikir jika kau akan menolak semua itu jika aku berkata jujur padamu, dan sekarang aku tidak bisa berbohong lagi padamu" ucapku lagi, "baiklah, ini lebih baik daripada kau tidak mengucapkannya sama sekali atau lebih lama lagi" ucapnya, "thank you,Jess. aku sangat menyesal atas kebohonganku" ucapku, "lupakan saja" ucapnya lagi.

Jessie POV

Setelah mendengar semua cerita Ann, aku sempat kesal padanya. Cuma, ya sudahlah, dia sahabatku dan dia ingin membuatku balik seperti dulu lagi.

"Ann, apakah ada makanan?" tanyaku sambil menuju dapur, "aku tidak tahu" jawabnya sambil menyusulku, saat kami membuka kulkas dan isinya kosong , "seganas inikah kita? sepertinya baru kemarin kita membeli makanan dan sekarang sudah habis saja" ucapku dan kami berdua tertawa, "aku ingin ke minimarket ,kau ikut?"  tanyaku pada Ann, "sepertinya tidak, mom ku mengirim barang ke sini dan aku harus menunggunya,maaf" ucapna, "okey, aku pergi dulu,bye" ucapku dan aku langsung pergi ke minimarket. 

Sampai disana aku langsung memilih makanan ringan yang ingin kubeli sepertinya sama seperti yang kemarin, hanya kutambahkan lebih banyak  saja, "hei,Jess" aku langsung melihat ke orng yang memanggil namaku itu, "oh,hei Niall" ucapku saat melihat orang yang menyapaku itu Niall, "kau sendiri?" tanyanya, "ya, kau?" tanyaku balik, "sama, kebetulan sekali bertemu denganmu disini" ucapnya, "ya" jawabku singkat sambil berjalan ke kasir untuk membayar makanan yang kubeli, "bisa kita bicara?" tanyanya, "maaf, Ann menungguku di rumah" jawbaku, "aku akan mengatarkanmu pulang" ucapnya, "tidak perlu,Niall" balasku, "aku tidak bisa melihat wanita jalan sendirian" ucapnya, "aku akan sampai di rumah dengan selamat" ucapkuku, "ikut saja" katanya, lalu ia menarikku ke mobilnya. "kau ini tidak usah menarikku bisakan?" ucapku kesal,"kalau tidak seperti itu aku tidak akan mau" ucapnya,aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Ann sudah memberitahu semuanya?" tanyanya saat di mobil, "tentang?" tanyaku balik, "aku dan dia berteman" jawabnya melihat ke arahku, "ya" aku melihat ke arahnya juga dan kita slaing bertatapan. baiklah, aku baru menyadari semua ini, matanya indah,mukanya lucu, aku suka dengan senyumnya  dan suaranya lucu untukku. "fokus pada jalan" ucapku, aku langsung membalikkan kepalaku ke arah kaca mobil disampingku, "kau tidak marah?" tanyanya, "tidak, aku tahu dia bermaksud baik" jawabku, "padaku?" tanyanya lagi melihat ke arahku, "fokus pada jalan,Ni" suruhku, "ya,okey" ucapnya melihat kejalanan lagi, "aku marah padamu" candaku, "Why?! aku juga hanya ingin membantumu sama seperti Ann" katanya dengan sangat serius, "entah,intinya aku marah padamu" candaku lagi, "aku tidak salah apa-apakan? ayolah,mengapa kau marah?" katanya  lebih serius dari yang sebelumnya, "hey, aku hanya bercanda hahah" ucapku sambil tertawa dan melihat ke arahnya, "jadi, kau tidak marah padaku?" tanyanya lagi, "tidak" ucapku tepat saat sampai di rumah Ann

"baiklah, kau ingin mampir?" tanyaku, "tidak,terimakasih. oh ya.. aku dan yang lain akan pergi ke vila orang tuaku, apa kau dan Ann ingin ikut? ada Ele,Dani,dan Perrie juga" tanyanya, "aku akan tanya Ann dulu" jawabku dan melambaikan tanganku kearahnya, lalu aku masuk ke rumah Ann. "Ann, aku pulang" ucapku, "kenapa kau lama sekali? aku sudah sangat lapar tau" ocehnya, "maaf, aku tadi bertemu Niall"  ucapku,  "benar? lalu?" tanyanya, "ya begitu saja" ucapku, "kau tidak berbicara dengannya?bukankah kau tadi pulang dengannya?" tanyanya lagi, "kau mengintip?" tanyaku tidak menjawab pertanyaannya, dia hanya menyengir menunjukkan gigi-giginya itu. "jangan tunjukan padaku muka seperti itu lagi" ucapku, "apa yang kau bicarakan?" tanyanya, "dia mengajak kita pergi ke vila orang tuanya, bersama yang lain dan pacar-pacarnya itu" ucapku, "lalu?" tanyanya, "aku belum jawab,aku bilang aku akan tanya padamu dulu" jawabku, "aku mau saja" ucapnya, "tapi aku tidak" ucapku, "kau harus ikut,Jes" ucap Ann, "ayolah Ann,aku tidak dekat dengan mereka" ucapku,"dulu aku juga tidak dekat dengan mereka, mereka asik kok,apalagi El,Dani,Perrie" ucapnya, "tidak" ucapku dan aku pergi ke kamar.

***

"Jes!! kau pergi dengnnya hari ini?" tanya Ann di depan pintu kamar mandi,"kau sudah menanyakan itu ratusan kali,memangnya kenapa sih?" tanyaku di dalam kamar mandi, "aku merasa ada yang aneh dengannya" jawabnya, "apa yang aneh?" tanyaku lagi,ia mengangkat bahunya saat aku sudah keluar dari kamar mandi, "kau suka padanya?" tanya Ann, "tentu saja tidak!" ucapku,"baguslah" ucapnya, "ya sudah,sepertinya dia sudah di luar,aku pergi ya,bye" ucapku dan langsung keluar rumah.

"hey! menunggu lama?" tanyaku pada Joe saat sudah masuk ke mobilnya,"tidak terlalu" jawabnya, "bagaimana jika kita berjalan saja?" tanyanya, "baiklah" ucapku, "kita ingin kemana?" tanyaku, "makan?" tanyanya, "oke. Mengapa kau mengajakku pergi malam-malam?" tanyaku, "memangnya kenapa?" tanyanya,"tidak apa-apa sih,aku hanya bertanya saja" ucapku, "nando's?" tanyanya,aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

sampai disana,kami langsung memesan makanan dan bercanda-canda, "EHM" tiba-tiba saja Joe berdehem dengan suara yang keras, sampai-sampai semua orang yang ada disana memperhatikan kami,Joe lansgung menggenggam kedua tanganku dan menarik ke dekat mulutnya, "apa yang kau lakukan?" tanyaku sambil menarik tanganku tetapi tenaganya itu sangat kuat sehingga tanganku tidak lepas,"stt" ucapnya, "hey" sapa seseorang saat Joe hampir ingin mencium tanganku mungkin tinggal 0,2 cm lagi,terimakasih untuk orang itu. 

Different Story (Niall Horan Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang