He Is A Jerk

848 58 1
                                    


"Joe?!" tanyaku kaget saat melihat orang yang membekapku itu adalah Joe, "yeah it's me, baby" ucapnya sambil menjalankan mobil. "apa yang kamu lakukan? kemana kita akan pergi?" tanyaku takut, " ouh jangan takut sayang, kita akan pergi ke tempat yang nyaman dan tidak akan ada yang mengganggu kita"  jawabnya dengan senyum, " apa maksudmu?!" tanyaku lagi. " apa aku harus menjelaskan semua dari awal?" aku tidak menjawabnya, hanya melihat ia dengan muka penasaran,

"oke, apa kau masih ingat tentang Dam? lebih tepatnya kejadian saat dia ditembak? dan kau tahu siapa penembaknya?" aku hanya menggeleng menjawab pertanyaannya. "orang yang menembaknya itu sedang berbicara denganmu sekarang" aku terkejut mendengar ucapannya, Joe yang menembaknya? kenapa dia lakukan itu? bukankah mereka berteman?, " aku tahu apa yang kau pikirkan. memang aku berteman dengannya, tetapi kalau soal dirimu, dia bukanlah temanku lagi" maksudnya? soal diriku? "kau tahu aku mencintaimu sebelum dia mencintaimu, aku berusaha mendekatimu tapi apa akhirnya? dia yang tidak melakukan apa-apa tetapi dia yang mendapat balasan cintamu, aku sudah tidak bisa melihatmu dengan bajingan itu, kau itu hanya pantas denganku. dan sekarang kau dengan penyanyi sialan itu. apa kau mau aku melakukan hal yang sama lagi?"

apa dia serius?! dia sudah gila! dia tidak boleh melakukan itu ke Niall, aku tidak mau kehilangan orang yang benar- benar kucintai lagi, sudah cukup Dam saja. "tidak! jangan pernah kau mengganggunya!" jawabku, "kalau itu maumu berarti kau hsrus turuti semua perintahku agar pacar sialanmu itu baik-baik saja"

***

"ini tiketmu" Joe mengasihku tiket pesawat ke NY. ya, dia membawaku ke NY agar Niall dan yang lain tidak bisa menemuiku. Anak ini memang sudah gila! aku tidak mengerti apa yang dipikirkannya.

saat aku berijin ke toilet, aku cepat- cepat menghubungi Ann,Niall, dan yang lainnya. Tetapi tidak ada yang menjawab. kemana sih mereka! aku buru-buru mengirim pesan ke Ann dan menjelaskan semua yang terjadi. setelah itu, aku keluar dan menemui Joe. pesawat kami akan berangkat 20 menit lagi.

Dan Ann masih saja belum membalas pesanku.

"sini" ucapnya sambil menjulurkan tangannya ke hp ku, " apa? " tanyaku pura-pura tidak mengerti, "handphone mu" jawabnya, " tidak. mau apa kau dengan hp ku" ia langsung merebut handphone ku dan tentu saja mendapatkannya. " kau tidak boleh memegang handphone" ucapnya dan aku tidak meladeni orang gila ini.

Ann's POV

mereka baru saja menyelesaikan konsernya, saat aku ingin mengecek handphoneku dan sekalian bertanya pada Jessie dia ada dimana. karena ia bilang padaku kalau ia ingin datang dan berbaikan dengan Niall, tetapi sampai sekarang belum muncul juga.

aku baru ingat kalau handphoneku ketinggalan di rumah! bodoh sekali aku bisa meninggalkan handphoneku.

" hey, aku mendapat missed call dri Jessie" ucap Perrie, " aku juga" ucap El dan Dani. "tapi pas aku telpon balik handphonenya ga aktif, ada ap sih dia? bukannya dia katanya mau ke sini?" ucap Dani lagi, "coba deh telpon lagi" saranku pada Dani.

kami berjalan menemui the boys untuk memberitahu tentang Jessie. " apa kalian dapet missed call dari Jessie?" tanyaku pada mereka dan jawaban mereka sama "iya" . dari dulu Jessie tidak pernah mematikan handphone nya. dia kenapa sih?!

" antar aku ke rumahnya, ayo cepat" suruhku ke Harry, "tapi aku harus membereskan barangku dulu" balasnya, " ah itu nanti saja, aku takut Jessie kenapa-napa" ucapku dan menariknya ke parkiran.

Niall's POV

dimana Jessie?! apa dia bersama Joe? apa yang sedang mereka lakukan? aku ini memang bodoh! kenapa aku harus mendiaminya selama 2 hari ini! lagian semua itu bukan salah dia, kenapa aku harus memarahinya? arghh!

"aku baru saja pergi ke rumah Jessie dan mamanya bilang kalau Jessie pergi ke konser kalian, lalu aku pergi ke rumahku untuk mengambil handphone ku dan aku dapat pesan dari Jessie. dia bilang dia lagi bersama Joe, tepatnya diculik oleh Joe. Joe itu ternyata yang membunuh Dam karena Joe itu jatuh cinta sama Jessie dan sekarang Joe tidak mau kehilangan Jessie lagi. Jadi Joe membawa Jessie ke NY. kita harus bagaimana sekarang?" ucap Ann terburu-buru saat dia baru datang bersama Harry.

dengan cepat aku langsung pergi darisana menuju ke bandara. Mengapa Jessie melakukan semua ini?! kenapa dia mau menuruti semua yang Joe katakan? aku harus cepat-cepat menemuinya. Aku tidak mau kehilangan Jessie.

aku langsung membeli tiket untuk ke NY dan sialnya tiket itu untuk besok. argh! ini benar-benar sial!

"Niall! kau ada dimana sekarang?!" teriak Liam saat aku mengangkat telfonnya

"aku lagi membeli tiket untuk ke NY"

"tunggu disana. kami akan kesana dan belikan tiket untuk kami juga"

aku langsung mematikan telfonnya dan membelikan tiket untuk mereka juga.

***

"tenanglah Niall. percaya padakh dia akan baik-baik saja" ucap Perrie mencoba membuatku tenang. " aku harus cepat-cepat mendapatkan that jerk!" ucapku sambil mengacak rambutku.

aku langsung balik ke rumah untuk membereskan barang yang harus kubawa besok.

aku benar-benar menyesal! kenapa ini bisa terjadi?! bodoohhh!!

___________

Ga tau mau kasih judul apa, jadinya gitu aja dehh

gimana nih chap ini??
comment yakk!! kasih saran juga ya !!
jangan lupa vote juga! hahahah

sorry kalau ada salah" kata dan part ini pendek

Lots Of Love ;*

Different Story (Niall Horan Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang