Lelah.
Adalah kata yang cocok untuk keadaan Shallom Tsui saat ini. Ya, dia baru saja landing di Bandara Internasional Berlin-Schönefeld. Selama 15 jam duduk di pesawat membuat seluruh badannya mati rasa. Setelah ia mengambil barang dibagasi lalu keluar menuju lobby, dan mendapati seorang gadis berwajah Asia memegang kertas bertuliskan "Shallom T-JAKARTA"."Catherine Shelia?" Sapa Shallom dan membuat gadis itu tersenyum mengangguk cepat kepada Shallom, calon teman satu home stay nya.
"Akhirnya kau datang Shallom! Aku sudah menunggu dari 45menit yang lalu" katanya dengan nada sedikit bete. "Mari kita pergi dari sini, kau pasti lelah dan butuh istirahat"
Setelah sampai di Jungen Home Stay, Shallom disambut hangat oleh banner "Willkommen Shallom Tsui!" yang sengaja dipersiapkan Catherine untuk dirinya. Shallom yang tadinya lelah, ia kembali bersemangat, ia bersyukur sekali punya teman satu home stay yang luar biasa baik dan ramah.
Tujuan Shallom datang ke Berlin adalah untuk mengikuti program Student College. Student college bertujuan untuk menyetarakan wajib belajar 13tahun di Jerman. Beda dengan Indonesia yang hanya 12tahun. Ia memutuskan untuk melanjutkan kuliah juga diJerman, dan memilih Sastra Jerman.
"Shall!" Suara cath membuyarkan lamunan Shallom. "Sedang mikirin apasih?" Lanjutnya.
"Aku masih ganyangka sudah berpijak di Berlin, cath. Kota ini adalah kota impianku sejak umur ku 12tahun" balas Shallom dengan semangat. "Ohya, studcoll dimulai minggu depan kan? Kau harus mengajakku berkeliling kota Berlin!" Lanjut Shallom dengan sangat antusias.
"Maaf Shall. Minggu ini aku akan mengunjungi teman kecil ku yang berada di Dresden, sudah 10tahun lebih dia pindah dari Jakarta ke Dresden. Tapi tenang, aku akan memberi peta kota Berlin, jadi kamu akan mudah berkeliling kota ini" jawab Catherine dengan nada sedikit menyesal.
***
Pagi yang cerah di bulan Agustus, terik matahari sudah memancarkan sinarnya dari ufuk Timur serta membangunkan Shallom dengan lembut. Shallom berjalan menuju ke ruang tengah didapatinya surat kecil dan membacanya "Shallom, ini peta kota Berlin, aku akan kembali hari Minggu. Kunci pintu dan matikan listrik jika tidak digunakan. Ohya satu lagi, kalo kamu belum terbiasa berbicara dengan deutsch(Bahasa Jerman) lebih baik berbicara English saja. Ok? Semoga hari mu menyenangkan! -Catherine".

KAMU SEDANG MEMBACA
First Time In Berlin
Teen FictionLangit Berlin menjadi saksi cerita Shallom, seorang siswi dari Indonesia yang sedang berjuang hidup dinegeri orang. Sedangkan Patrick, mencari sesuatu yang hilang. Banyak cerita tak terduga, karena ini pertama kali menginjakan kaki di Berlin.