Astaga, ini apa? Mengapa didekatnya jantung ini seperti berdetak lebih cepat? Tatapannya yang teduh, cara bicara yang lembut selalu membuatku merasa nyaman. Ini perasaan apa? Gumam Shallom.
***
Tak terasa langit semakin gelap. Matahari pun sudah mulai menenggelamkan dirinya. Shallom yang memang sejak siang belum makan, mengajak Patrick untuk makan malam bersama dirinya. Mereka berdua berjalan menuju GoodTime Resto.
Good Time Resto ialah Restoran yang menyajikan makanan Indonesia,Thai, dan beberapa makanan Asia yang lainnya.
"Tempat ini bagus banget,pat. Asia banget haha" ujar Shallom sambil melihat menu yang ada dihadapannya.
"Ya namanya juga Asian Cuisine. Gue udah lama ga makan nasi goreng ala Indonesia. Gue makan itu aja,Shall" balas Patrick sambil memperhatikan Shallom yang sibuk memilih makanan apa yang akan ia makan.
Tak terasa sudah 4bulan disini,ya. Gumam Patrick.
"Oh iya,Pat. Gue mau sop kambing aja pake nasi" balas Shallom sambil menyinggungkan senyumnya.
Beberapa menit kemudian, semua makanan selesai dilahap oleh 2 orang yang berasal dari benua yang sama. Shallom tak merogoh kantongnya sama sekali, karena Patrick mentraktirnya. Awalnya Shallom tak setuju, tapi karena Patrick banyak alasan, akhirnya Shallom terpaksa mengalah.
Beberapa menit kemudian, telefon Patrick bergetar. Ia membalas sms yang baru masuk dengan wajah sedikit panik.
"Shall, gue balik duluan. Ada urusan penting, nanti kalo udah sampe rumah sms ya" ucap Patrick dengan wajah sama seperti tadi.
"Kenapa Pat? Yaudah, take care" balas Shallom seadanya.
Setelah Patrick pergi, keheningan tercipta begitu saja. Shallom yang tadinya tenang, sekarang hatinya mulai khawatir. Karena ia masih enggan pulang, ia akhirnya mengirim sms kepada Catherine.
To: Cath
Cath, dimana?
Shallom
Selang beberapa detik Catherin membalas.
From: Cath
Baru selesai mandi,Shall. Lu dimana? Gue bosen dirumah
"Tepat banget waktunya" Shallom berbisik sambil menatap layar handphonenya.
To: Cath
Ke Good Time Resto aja. Temenin gue yaaaa. Gue tunggu.
Sembari menunggu Catherine, Shallom hanya berkutik sambil memainkan hp nya. Ia mencheck instagram nya. 1 new follower, Brian Jonathan.
"Lah, tau dari mana instagram gue" ucap Shallom kecil.
Shallom menekan tombol follow di profil instagram Joe. Karena bosan, Shallom stalk feeds milik Joe. Discroll nya dengan penuh saksama. Memperhatikan setiap foto demi foto.
Mata Shallom terbelalak ketika melihat foto Joe bersama seorang perempuan. Shallom mengenalnya, ia adalah teman satu rumahnya, Catherine. Sekarang bukan cuma 1 tanda tanya, tapi 1000 tanda tanya.
Apa hubungan Joe dengan Catherine? Tanya Shallom dalam hati.
"Door!" Teriak Catherine sambil menepuk pundak Shallom kencang.
Shallom kaget, jantungnya rasanya ingin copot. Catherine iseng disaat dirinya lagi panik.
"Lu kenapa,Shall? Kok keliatan takut liat gue. Muka lu juga kayak orang abis liat apaan" lanjut Catherine ketika mendapati wajah Shallom yang tak enak dilihat.
"Gapapa kok, Cath. Gue pikir tadi orang jahat. Eh iya besok lu udah sekolah kan?" Tanya Shallom sambil mengalihkan pembicaraan.
"Astaga, siapa yang mau culik lu sih? Kebanyakan nonton bioskop indonesia lu. Iya besok gue sekolah. Gim
ana tadi? Seru? Ketemu cowo ganteng? Cerita dong!" Ucap Catherine semangat dan bersiap mendengarkan cerita dari Shallom."Seru banget Cath! Tadi ga belajar, cuma perkenalan dan cuma bahas kecil silabus. Gue dapet temen dari Indonesia" ceritanya. "Dia laki-laki, Cath" lanjut Shallom.
"YOUR FIRST MATE IS A BOY? Great" balas Catherine dengan mata terbelalak.
"Yas" singkat Shallom.
"Ganteng ga? Nama nama?" Tanyanya
"Joe" balas Shallom
"Namanya bagus. Jadi gasabar liat mukanya" ucapnya sambil mengedipkan kedua matanya.
Mengapa Catherine tak mengenali nama Joe? Sedangkan Joe dan dirinya pernah berfoto bersama. Tanya Shallom dalam hati.
Setelah menghabiskan waktu kira-kira 2jam di Resto itu, mereka kini lelah dan butuh istirahat. Shallom dan Catherine pulang ke homestay dan langsung tidur.
Tak terasa matahari sudah muncul lagi. Kini tampak Shallom dan Catherine bersiap untuk bersekolah. Dipakainya baju panjang berbahan wol serta rok berwarna hitam pekat. Catherine memakai baju pendek dan celana panjang berbahan legging serta cardigan panjangnya.
Sesampainya mereka disekolah, Catherine berpisah dengan Shallom karena memang mereka beda kelas. Catherine masuk kelas S2.
"Guten morgen"sapa Joe ketika Shallom hendak duduk
Shallom tak membalasnya, ia hanya menyunggikan senyumannya. Ia teringat akan foto di instagram milik Joe. Foto tersebut membuatnya semakin bertanya-tanya.
Joe yang merasa diabaikan akhirnya mendengus kesal. "Lo sakit?" Tanyanya dengan satu alis terangkat.
Shallom menggelengkan kepala. Ia diam karena dipikirannya dan hatinya bertanya kau ini siapa sebenarnya, Joe?
A/n hiiii akhirnyaaa dah part 5. Gimana nih? Meski mungkin belum banyak yang baca, but i'll try my best to make a good story. Ohya readers, jangan bingung ya. Karena castnya masih akan ada beberapa lg. Jd stay tune trs ok. Danke..

KAMU SEDANG MEMBACA
First Time In Berlin
Teen FictionLangit Berlin menjadi saksi cerita Shallom, seorang siswi dari Indonesia yang sedang berjuang hidup dinegeri orang. Sedangkan Patrick, mencari sesuatu yang hilang. Banyak cerita tak terduga, karena ini pertama kali menginjakan kaki di Berlin.