I need Alone

701 70 11
                                    

°Tinggalkan jejak ya setelah membaca^^
.
.
.
Matahari yang cerah menyambut pagi kali ini. Orang-orang diluar sana mulai melakukan aktivitas mereka seperti biasanya di hari Senin. Berbeda dengan Chorong. Yeoja itu tampak masih terlelap dalam tidurnya. Padahal jam weker yang berada di atas nakas sudah menunjukan pukul 07:00 dan sudah berbunyi sejak sejam yang lalu. Namun sang pemiliknya tak perduli dan tetap tertidur pulas. Sepertinya ada hal lain yang membuat yeoja cantik itu belum juga beranjak bangun. Padahal, biasanya pada jam 06:00 Chorong sudah bangun dan pasti sudah berada di dapur. Entah ada yang aneh dengannya pagi ini.

"Eommaa.."

Chorong mengigau dalam tidurnya. Tampak butir-butiran keringat kini mulai menetes dan turun membasahi wajah cantiknya. Tubuh Chorong bergetar hebat. Wajahnya pun tampak pucat.

"Eommaa.."

Lagi-lagi Ia memanggil-manggil nama ibunya.

"Eommaa kajimaa.."

"EOMMAA!!"

Teriak Park Chorong sembari terbangun dari mimpi buruknya. Pada saat yang sama, seseorang membuka pintu kamar yeoja itu. Chorong dengan cepat menghapus keringat dingin yang membanjiri wajahnya dan menoleh ke arah pintu.

"Oh, Appa.."

Sang Ayah yang kini berdiri dengan wajah kusut dan mata merah itu memandang putrinya dalam diam.

"Ada apa, appa?" Tanya Chorong saat melihat ayahnya tetap mempertahankan posisi diam.

"Appa lapar. Keluarlah dan masakan sesuatu." Ucap Tuan Park. Tanpa menunggu lama, Chorong bergegas turun dari ranjangnya dan menuju dapur. Namun langkahnya terhenti di depan pintu kamarnya. Bau alkohol yang menyengat tercium jelas dihidungnya.

"Appa.."

"Apa lagi?" Sang ayah menoleh malas pada Chorong yang kini berdiri di sebelahnya.

"Appa minum lagi semalam, eoh??" Tanya Chorong dengan nada tinggi.
Yeoja itu sudah tak tahan lagi dengan sikap ayahnya yang tak pernah mau mendengar perkataannya. Padahal Ayahnya memiliki penyakit jantung. Dokter mengharuskan untuk dirinya menjaga Ayahnya dari minuman yang berbau alkohol. Chorong sudah berulangkali melarang Tuan Kim untuk minum dan menjauhi alkohol, namun namja berkepala 4 itu tetap tak mau mendengar apa yang dikatakan putri semata wayangnya.

"Guresso, wae? Kau mau melarang apa lagi? Ingin appa untuk berhenti minum!?"

"Appa..!"

PLAK

Telapak tangan kanan Tuan Kim hinggap pada pipi putrinya. Chorong memegang pipi kirinya yang kini terdapat bekas merah atas tamparan keras dari ayahnya barusan.

"Appaa.." Sebulir air mata akhirnya mau tak mau turun membasahi wajah mulusnya. Tuan Kim dengan cuek dan sama skali tak merasa bersalah, berlalu begitu saja dari hadapan Chorong.
Chorong menangis dalam diam. Kebiasaan ditampar oleh ayah angkatnya itu, sudah tak bisa membuatnya terkejut lagi. Perlakuan seperti itu sudah biasa ia terima di rumah ini oleh Sang Ayah.

***

Chorong masuk ke kelasnya dengan masker yang menutupi separuh wajahnya. Ia melihat Suho, Eunji dan Jonghyun yang tampak sedang bercerita asyik di bangku mereka.

Suho mendapati Chorong yang tengah menatap lurus ke arah mereka.
"Oh. Chorong-ah."

Eunji dan Jonghyun berbalik dan tersenyum ke arah yeoja itu.

"Kemarilah." Panggil Suho sembari menunjuk bangku kosong milik Chorong disebelahnya dengan ekor mata.

Chorong seakan tak perduli dan berjalan ke arah lain. Ia melihat bangku paling belakang dan paling ujung dekat jendela yang masih kosong. Dengan cepat ia menaruh tasnya dan duduk disana. Yeoja itu membuka maskernya seraya melipat tangannya dan menenggelamkan kepalanya diatas meja.

"Ada apa lagi dengan yeoja itu?" Tanya Eunji dari bangkunya pada Jonghyun dan Suho.

"Molla.. mungkin dia sedang merasa tidak enak badan." Balas Jonghyun sambil menatap eunji, teman sebangkunya.

Suho tak membuka suara. Namja itu masih tetap memperthankan posisi diam dan tatapannya hanya pada sosok Park Chorong yang ia rasa kembali berubah dingin pagi itu.
.
.
Bel istirahat sudah dibunyikan sekitar sepuluh menit yang lalu. Dan disinilah mereka berada, Kantin. Suho, Jonghyun, dan Eunji dengan cepat mendapatkan meja yang kosong dan meletakkan baki makan mereka disana. Jonghyun dan Eunji siap melahap makanan mereka, namun 2 pasang mata itu harus teralihkan pada Suho yang kini terlihat aneh. Suho tampak sedang mencari seseorang. Dia memutar matanya pada seluruh penjuru kantin itu. Eunji dengan cepat bisa mengetahui siapa yang dicarinya.

"Yaa Kim Junmyeon.."

"Suho.." Suho mengoreksi panggilan Eunji pada namanya. Suatu kebiasaan yang sering kali ia lakukan pada teman-temannya yang memanggil nama aslinya.

"Aisshh jinjaa. Ne.. Kim Suho.."

"Hum?" Balas Suho hanya dengan gumaman singkat sambil masih mempertahankan posisi kepalanya memutar.

"Kau mencari Chorong, ya?" Tebak Eunji.

"Ne?" Sontak kepala namja itu teralihkan pada sosok yeoja yang duduk didepannya itu.

"Aisshh Sudah kuduga.." Yeoja itu memasukkan sesendok nasi kedalam mulutnya dan dengan cepat menelannya. "Pergilah ke taman belakang sekolah. Paling yeoja itu ada disana. Aku yakin dia ada masalah. Kalau dia ada masalah.. dia pasti berada di tempat kesukaannya itu." Lanjut Eunji dengan raut wajah sedih. Memikirkan apa yang sebenarnya tengah terjadi dengan Park Chorong kali ini.

"Taman belakang sekolah?" Eunji mengangguk pasti. "Arasso.." Suho beranjak namun kakinya terhenti. Ia menoleh pada Jonghyun.

"Jonghyun-ah,"

Jonghyun yang baru saja akan memakan dorayaki di depannya mau tak mau menoleh. "Wae??" Tanyanya malas.

"Makananku.. kau bayar dulu. Oke?"

"Yaa Yaa.. Kim junmyeon.."

Suho yang sudah hampir keluar dari pintu kantin, kembali menghentikan langkahnya. "Akan kuganti 5x lipat." Teriaknya dari jauh.

"Aisshh.. Selalu saja berkata seperti itu." Gumam Jonghyun sembari melahap dengan emosi dorayakinya.

"Yaa, bukankah dia sudah bilang kalau dia akan mengganti uangmu, 5x lipat? Aishh benar-benar namja pelit!" Omel Eunji saat melihat reaksi teman sebangkunya itu.

Jonghyun menatap tajam Eunji yang duduk disebelahnya. "Yaa.. asal kau tahu. Si Suho itu sudah berjanji seperti itu sebanyak.." Jonghyun menghitung kedua jemari tangannya. "..lebih dari 10x lah intinya! Aisshh aku ragu.. apa temanku yang satu itu benar-benar anak konglomerat atau sebenarnya bukan yaa" Lanjut Jonghyun kemudian.

Eunji memandangnya dengan tatapan tak suka. "Aishh jinjjaa. Nafsu makanku benar-benar menghilang dengan drastis karenamu, KIM JONG HYUN" Omel yeoja bermata eyes smile itu seraya bangkit dari bangkunya dan berjalan keluar dari kantin. Jonghyun menatap kepergiannya dengan tatapan bingung.

"Dasar yeoja kejam! Yang salah kan Si Suho itu, mengapa dia malah mengomeliku." Namja itu beralih menatap baki makan Eunji yang telah kosong. "Apa dia benar-benar seorang yeoja? Mana mungkin dia bisa memakan habis semua ini. Aigoo.." Namun tiba-tiba namja itu tersadar akan sesuatu. "Gundae.. chakaman. Bukannya tadi dia keluar tanpa membayar? Aisshh JUNG EUN JI.." Jonghyun mengeja nama Eunji dengan geram. "Kau akan mati ditanganku, saat aku kembali ke kelas nanti!" Gumam namja itu seraya bangkit dan menuju meja kasir kantin dengan emosi dan rasa malas yang bercampur aduk.

BUS STOP [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang