I come back to you -Luhan-

721 71 11
                                    

---
Suho tiba di Taman belakang sekolah yang sepi. Ia tampaknya tak menemukan tanda-tanda keberadaan yeoja yang ia cari disana. Namja itu Masih berusaha untuk mencari. Namun tetap saja, Park Chorong tak bisa ia temukan.

"Eodiga?"

Entah pertanyaan itu ditujukan kepada siapa. Suho mencakar rambutnya frustasi. Ia duduk disalah satu bangku yang ada disana, dan menundukkan wajahnya.
Mendadak matanya teralihkan pada sepasang sepatu seorang yeoja yang kini tengah berdiri dihadapannya. Suho mengangkat wajahnya, dan senyum pun terlukis indah diwajah tampannya saat mengetahui yeoja tersebut adalah Park Chorong.

"Sedang apa kau disini?"

"Kau sendiri?" Suho mengembalikkan pertanyaan Chorong.

"Aku?"

Suho mengangguk dua kali.

"Membaca buku." Yeoja itu mengangkat tangan kanannya dan menunjukkan sebuah buku yang ia pegang. "Lalu, kau?" Tanyanya lagi dengan ekspresi dingin.

Suho tampak kebingungan harus menjawab apa. Ia merasa gengsi kalau sampai mengatakan bahwa ia datang ke taman itu untuk mencari yeoja yang kini ada dihadapannya.

"Aku.. aku mencari tempat untuk tidur."

"Mwo??" Chorong terkejut.

"Yaahh.. anak cerdas sepertiku, tentu juga memerlukan istirahat bukan??" Ucap namja itu akhirnya. Kini Suho mengangkat kakinya ke atas bangku panjang yang tengah ia duduki kemudian membaringkan tubuhnya disana.

"Hahh.."
Suho membuang nafas pelan sembari menatap langit biru di atas sana. "Bukankah hari ini langit begitu cerah?" Suho menyunggingkan senyum manisnya memandang langit biru yang dikelilingi awan putih diatas sana.

Chorong yang masih berdiri ditempatnya, menengadah, ikut menatap langit. "Ne.." Ucapnya singkat sembari menghembuskan nafas berat.

Suho kini beralih memandangnya, mendapati raut wajah Chorong yang tampak murung, membuatnya bangkit dan berdiri dihadapan yeoja itu. Chorong yang masih menatap langit, tercengang ketika melihat namja berkulit putih itu sekarang berpindah tempat dihadapannya.

"Wae?" Tanya Chorong memasang wajah bingung.

Suho tak membalas. Namja itu memasukkan kedua tangan disaku celananya sambil melangkah mendekati Chorong. Kedua mata Chorong membulat sempurna saat Suho menghapus jarak diantara keduanya. Wajah Suho begitu dekat dengannya. Ia pun bisa dengan jelas merasakan deru nafas Suho yang kini menerpa permukaan wajahnya.
"Apa kau ada masalah?" Tanya Suho akhirnya, menatap kedua lensa boneka milik Chorong lekat-lekat. Berusaha menemukan jawaban dari sana.

"A-anni." Jawab Chorong tergagap, menahan rasa gugup menatap wajah Suho yang begitu dekat.
Suho tahu dengan jelas bahwa jawaban yang ia dapat itu hanya sebuah kebohongan. Namun, ia tetap tenang dan berusaha untuk tidak bertanya lebih lanjut. Takut membuat Chorong marah.

Semilir angin yang berhembus ditaman itu menerpa surai legam milik Chorong.

DEG

Suho tak mampu berkedip. Ia bisa merasakan jantungnya didalam sana berdetak tak karuan. Namja itu benar-benar sukses terpesona akan yeoja dihadapannya. Suho seakan dibuat terpaku saat mendapati beberapa helai surai Chorong yang kini hinggap diwajah mulusnya. Suho kemudian mulai mengangkat tangan kanannya mendekati wajah Chorong, bersiap ingin membetulkan surai legam yeoja itu. Namun..

TIIINNGGG...

"Oh?"

Suho menghentikkan apa yang coba ia lakukan, saat melihat kepala Chorong menoleh ke gedung sekolah. Ia benar-benar mengutuk siapapun yang baru saja membunyikan bel masuk disaat seperti ini.

BUS STOP [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang