Bel istirahat pun berbunyi, suara itu sangat merdu di telinga murid-murid kelas 11 IPS-2. Tapi sayangnya, alunan merdu itu tidak terdengar di telinga Axel. Ia sedartitadi tertidur pulas selama tiga jam belajar. Teman-temannya tidak ada yang berniat membangunkannya, karena sedaritadi Axel diam saja di kelas, tidak berbaur dengan anak-anak lain.
"Lex, gue ke kantin dulu ya," ucap Rizka. Memang sudah biasa seperti ini, Rizka selalu pergi ke kantin, sedangkan Alexa memakan bekalnya di kelas. Jika Rizka sudah membeli makanan, ia akan pergi ke kelas nya untuk makan bersama Alexa.
Kini di kelas, hanya ada Alexa dan Axel. Alexa merasa kasihan melihat Axel justru tidur di jam istirahat, rasanya Alexa ingin membangunkannya. Tapi, ia tidak mau dibilang modus karena sudah membangunkan Axel.
Tapi karena rasa tidak teganya meningkat, ia akhirnya beranjak dari bangku nya lalu berjalan ke bangku Axel yang berada di paling belakang.
Alexa menggoyang-goyangkan pelan tubuh Axel. Ia tidak menyangka bisa memegang cowok ganteng ini, biasanya jika ada cowok ganteng, ia hanya bisa menatapnya dari jauh.
Axel terbangun dan tampak terkejut. "Eh." Axel duduk tegap dan menatap Alexa dengan mata sayu nya.
"Ma-maaf, tapi ini udah istirahat."
Axel merenggangkan tubuhnya lalu menguap lebar. "Ya ya, makasih." Jawabnya dengan suara beratnya itu membuat jantung Alexa berdegup lebih kencang.
Alexa kembali duduk di kursinya lalu membuka kotak bekal yang dibawakan Caca. "Eh," suara Axel menggema di ruangan ini. Kini ia berdiri di ambang pintu.
"Ya?"
"Lo ngga ke kantin?"
Jatung Alexa berdegup kencang, lalu ia menggeleng, "Gue udah bawa bekal hehe."
Axel mengangguk, "Mau nitip sesuatu nggak?"
Mata Alexa sedikit mebulat "Nggak. Ngga usah hehe, makasih."
Axel mengangguk lagi lalu keluar dari kelas. Kini Alexa teriak kesenangan karena diajak ngobrol sama cowok ganteng untuk pertama kali nya, apalagi Axel nya perhatian seperti itu, bikin Alexa tambah senang. Mungkin satpam yang sedang menonton CCTV akan tertawa melihat tingkah Alexa di kelas.
Tak berapa lama kemudian, Rizka kembali ke kelas dengan dua potong sandwich di tangannya.
"Riz, cepet sini!" panggil Alexa lalu Rizka mempercepat jalannya ke tempat duduknya.
"Kenapa?" tanya Rizka sambil berlari kecil tergopoh-gopoh mengampiri Alexa.
"Masa tadi gue ngobrol sama si anak baru itu."
Mata Rizka membulat, "Serius? Kok bisa? Issh! Gue juga mau. Lo ngobrol apa sama dia?"
"Cuma bangunin dia aja sih. Terus dia nanyain gue ke kantin atau engga. Gitu-gitu deh."
"Yehh bisa aja modus lo hahaha."
"Ihh ngga modus." Ucap Alexa lalu memanyunkan bibirnya.
"Terus terus? Lo kenalan sama dia?" tanya Rizka dengan penuh harap lagi, karena sedari tadi tidak ada satupun yang tau nama Axel karena tidak ada sesi perkenalan.
Alexa menggeleng lalu menyengir kuda.
"Dasar anak pea." Ucap Rizka lalu tertawa.
--
Alexa merebahkan dirinya di sofa. Hari ini ia sangat lelah, begitu juga dengan Tama. Sebenarnya bukan hari ini aja Alexa lelah, tapi setiap hari sekolah.
"Lo sekelas ngga sama anak baru itu?" tanya Tama sambil membuka sepatu dan kaos kaki nya.
"Iya dong." Ucap Alexa lalu tersenyum.
"Oh siapa namanya?"
"Aku ngga tau. Abisnya guru-guru ngga kasih sesi perkenalan." Jawab Alexa.
Tama tertawa, "Namanya Alex. Makannya jangan baca buku sama ngayal doang kerjaan lo."
Alexa memutar bola mata nya, "Ya ya ya. Eh tunggu, nama nya Alex? Ih mirip dong sama nama ku! Jangan-jangan kita jodoh." Alexa malah senyum-senyum sendiri sambil kembali berkhayal.
"Hahaha bisa jadi. Soalnya sama-sama anak rajin."
Alexa menyatukan alisnya, "Anak rajin? Anak rajin darimana? Dia aja di kelas tidur mulu."
"Masa sih? Padahal keliatannya anak rajin gitu. Soalnya kan Oktober nanti bakal ada pergantian pengurus OSIS, nah dia aja udah daftar mau jadi anggota OSIS."
"Kakak salah orang kali." Alexa menatap Tama sambil menahan tawa.
"Ngga mungkin lah salah orang. Seorang Pratama Andrian ngga mungkin salah." Tama memasang wajah angkuh nya.
"Ya ya ya." Alexa sudah malas kalau menghadapi sifat sombong kakak nya.
--
Sore ini, Alexa sudah berkutat dengan buku-buku pelajaran di kamar nya. Buku Sejarah yang menumpuk itu kini sedang dibacanya untuk menjawab pertanyaan yang tertera pada buku itu.
"Alexa," panggil Caca dari luar kamar Alexa.
"Ya?"
"Bisa tolong beliin gula?"
Alexa membuang napas berat, "Suruh Kak Tama aja ma, aku lagi ngerjain peer."
"Dia lagi tidur, sayang. Ayo dong bantu Mama."
Alexa dengan kesal beranjak dari kursi meja belajarnya. Bukan kesal karena Ibunya, tapi karena kakaknya yang kerjaannya setiap hari hanya bermalas-malasan. Ia heran, kenapa orang seperti kakaknya itu bisa dipilih menjadi ketua OSIS, dan juga prestasinya bisa tak kalah banyak dari milik Alexa.
Kini, Alexa sudah sampai di warung milik Bu Ayup yang sudah biasa menjadi langganannya. "Beli apa neng cantik?" tanya Bu Ayup membuat Alexa tersenyum malu.
"Beli gula bu hehe." Bu Ayup berjalan menuju rak yang ada di belakangnya untuk mengambil gula.
Seorang lelaki berdiri di sebelah Alexa "Bu, Marlboro menthol satu." Suara berat itu entah kenapa membuat Alexa kepo ingin melihat siapakah orang itu.
Matanya membulat saat melihat pria tinggi itu ada di sebelahnya, Axel. "A-Alex?"
Axel menolehkan kepala nya ke gadis yang kini ada di sebelah kirinya, "Eh elo. By the way, nama gue bukan Alex. Tapi Axel."
Tuh kan Kak Tama salah. Duh, bikin malu aja deh, ucap Alexa dalam hati. "Oh hehehe maaf ya gue ngga tau."
"Iya. Nama lo siapa?"
Alexa berusaha menahan teriakannya "Alexa."
Axel hanya mengangguk lalu membuka dompet nya untuk membayar rokok tersebut.
"Oh ya Xel, lo udah kerjain PR sejarah?" tanya Alexa, ia sengaja mencari topik agar bisa terus berbincang sama Axel.
"Belom."
"Oh... mau gue bantuin?"
Axel tersenyum miring "Lo pikir lo siapa? Mau sok kenal sama gue? Gue ngga mau terlalu deket ya sama anak culun kayak lo."
Bagaikan disambar petir hati nya, kini Alexa hanya diam mematung dengan emosi meluap yang ia tahan. Ia tak sangka, cowok yang disukainya ini akan bicara seperti itu. Kini Alexa harus menahan malu karena Bu Ayup mendengar perbincangan itu.
****
HAHA. oke ini gaje banget, tapi bodo lah yaa. vomment nya dong cantik hehe. kasih ai feedback;)
22 Januari 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa & Axel
Teen Fiction[DI PRIVATE] Sekolah yang dijadikan Alexa tempat untuk ia belajar selama di SMA, dimasuki oleh murid baru bernama Axel. Wajahnya yang tampan, membuat Alexa jatuh cinta. Tapi, setelah mengetahui sifat Axel yang menyebalkan membuat Alexa kesal pada Ax...