"Aleya sayang!!!!" Pekik Prilly heboh saat melihat Aleya yang berdiri dengan senyuman di wajahnya.
Mereka saling berpelukan seperti seorang ibu dan anak. Sedangkan Ali yang berdiri di belakang Prilly dengan segelas teh hangat di tangannya.
"Dadddy...." Aleya langsung berhamburan kedalam pelukan Ali, bahkan hal itu hampir saja membuat teh ditangan Ali tumpah.
"Hei, kamu ya sudah lama gak ketemu manjanya gak ilang-ilang" Ali mengacak rambut Aleya gemas.
Aleya hanya mengerucutkan bibirnya lucu, sedangkan Prilly tak henti-hentinya tertawa.
"Ayo sayang masuk, kamu pasti lapar kebetulan ibu udah masak makanan" ajak Prilly merengkuh bahu Aleya.
"Nooo...bukan ibu, ingat MOMMY" ucap Aleya menekankan kata 'mommy'.
Prilly tersenyum mengangguk menuruti permintaan Aleya.
"Baik, siap makan gak Aleyanya mommy?" Tanya Prilly yang mendapat anggukan bersemangat Aleya.
"Ayooooo....." Balas Aleya kegirangan.
Bahkan Prilly melupakan Ali yang dari tadi sudah bermanyun-manyun ria karena di tinggalkan Prilly, alhasil Ali merengut kesal berjalan ke arah meja makan. Bahkan di meja makanpun Ali hanya diam memanyunkan bibir.
"Loh daddy gak makan?" Tanya Aleya setelah sadar Ali sama sekali tidak menyentuh makanannya.
"Gak lagi ngambek!" Ali membuang muka saat Prilly menoleh kearahnya. Prilly tersenyum melihat tingkah orang yang dicintainya itu.
"Ngambek kok bilang-bilang..."cibir Prilly yang mendapat pelototan kesal Ali.
Ali semakin memanyunkan bibirnya, bahkan Aleya yang dari tadi melihat tingkah Daddynya itu tak henti-hentinya terkikik geli.
"Laki-laki tapi ngambekan..." cibir Aleya tanpa sadar.
"Bodo..." kini Ali menyilangkan tangannya di depan dada kemudian membuang muka dengan bibir manyun.
"Mommy layani dulu ya bayi besar mommy ini." Prilly berbisik pada Aleya dan di jawab anggukan.
Prilly menghampiri Ali yang masih saja menekuk wajahnya seperti pakaian yang belum di setrika.
Cup
Prilly mencium pipi Ali, alhasil aksinya itu berhasil membuat Ali tertawa menang dan memeletkan lidahnya ke arah Aleya."Ih daddy kenapa coba begitu?" Tanya Lea bingung.
"Daddy dapet kiss dari mommy mu."
"Ih daddy aku mah udah sering dapet kiss dari mommy, daddynya aja yang gak tahu. Wlee."
Ali dan keponakannya ini memang ada saja keributan-keributan kecil yang terjadi di antara mereka berdua, dan itu justru menjadi hiburan tersendiri bagi Prilly.
"Kamu gak kuliah sayang?" Tanya Prilly yang duduk di samping Ali.
"Kuliah kok mom, aku nanti di jemput bang Ryan di sini." Aleya melahap makan siangnya.
"Kamu makin dekat ya sama Ryan," ucap Ali dan sekilas melirik ke arah Prilly.
Prilly membalas menatap Ali menyerngitkan alisnya bingung dengan tatapan Ali yang sangat tajam.
"Kamu kenapa Li?" Tanya Prilly mulai risih dengan tatapan Ali.
"Gak..." balas Ali santai kembali melanjutkan makannya.
"Oia, kamu belum jawab pertanyaan daddy bener kamu deket sama si Ryan?" Tanya Ali sekali lagi.
"Ih...Daddy kepo amat sih, ingat ini urusan anak ABG dan daddy udah tuaa..." Aleya mencibir kearah Kemudian meminum airnya setelah itu langsung pamit ingin masuk kedalam kamar yang sudah di sediakan untuknya.
Ali mencebikkan bibirnya merasa tidak terima dengan perkataan Aleya yang mengatainya tua. Ali meraih ponsel di sakunya kemudain berkaca di sana merapikan rambutnya.
Prilly hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Ali yang tidak mau mengalah itu, Prilly membereskan semua piring kotot ke belakang ingin mencucinya.
****
"Lea papa kamu gak kesini?" Tanya Ali sambil meniup teh hangat di cangkirnya.
"Katanya nanti mau mampir, akhir-akhir ini papa sibuk banget makanya kadang-kadang jarang pulang..." jelas Aleya, terdengar nada sedih di sana, dan Ali sangat mengerti bagaimana perasaan keponakannya itu.
Ali mengusap rambut Aleya pelan, hal yang sudah biasa Ali lakukan saat Aleya merasa sedih sewaktu kecil dulu. Rasanya saat ini Aleya sudah sangat besar untuk di usap dan elus-elus keningnya.
"Kuenya siappp" Prilly datang dengan kue brownis buatannya.
Aleya nampak berbinar melihat kue itu, langsung saja Aleya melahap rakus kue buatan Prilly itu. Prilly tersenyum melihat Aleya yang makan dengan lahap. Sudah lama rasanya Prilly tidak melihat pemandangan Ini, Aleya yang lincah dan lucu rasanya Prilly ingin kembali kemasa-masa dia mengajar Aleya dulu. Banyak kenangan indah disana, di bawah pohon yang rindang untuk pertama kalinya Prilly merasakan kasih sayang yang lebih dari Aleya.
"Makannya pelan-pelan dong sayang..." Prilly memberi air minum pada Aleya.
"Kue buatan mommy dari dulu emang paling top deh, aku jadi gak mau berhenti makan deh."
"Emang kamunya aja yang doyan Le."
"Apa sih daddy."
"Sayang, sini deh." Ali meminta Prilly duduk di sampingnya.
"Kenapa?"
"Aku mau ajak kamu liburan mau, kan kita belum pernah pergi honeymoon."
"Kita mau kemana Li?" Tanya Prilly antusias.
"Aku ikut ya dad." Aleya menyambar ucapan Ali.
"Nanti aja deh bahasnya kalau nih anak udah tidur." Ali mengurungkan niatnya bicara, Prilly hanya terkekeh geli melihat suami dan keponakannya itu.
"Daddy sekarang pelit sama Aleya, biarin aja nanti Lea bilang sama papa. Aku mau ajak papa liburan berdua aja tanpa daddy lagi."ancam Aleya mengerucutkan bibirnya kesal.
Ali mencubit bibir monyong Aleya gemas aksinya itu malah semakin membuat Aleya memanyunkan bibirnya.
"Ssstt....ini urusan orang dewasa kamu anak ABG bocah jangan ikut-ikutan, kalau mau jalan yaudah jalan sana. Tapi kalau mau ikut resikonya kamu gak bakal dapat adek sepupu dari daddy..." ucap Ali tak mau kalah dari Aleya.
Akhirnya mau tak mau Aleya menyerah, dengan kesal Aleya berjalan sambil membawa kue yang masih tersisa kedalam kamarnya membiarkan Ali dan Prilly berdua.
"Ih kamu iseng deh, kan kasihan Leanya..." Prilly memukul lengan Ali setelah merasa Aleya masuk kedalam kamarnya.
"Lagian jadi anak bocah maunya nempel mulu kagak tau apa ada yang kangen..." Ali mengangkat tubuh Prilly duduk di atas pangkuanya.
Dengan wajah memerah padam Prilly menyembunyikan wajahnya di dada milik Ali, masih malu rasanya meski sudah suami istri tapi Prilly masih merasa malu-malu.
"Hei kamu, suami kamu itu aku bukan dada aku ya..." Ali mengangkat dagu Prilly agar menatapnya.
Perlahan Ali mengecup bibir Prilly lembut, menyalurkan rasa manis dari bolu yang Ali makan ke bibir Prilly. Ali menghentikan aksinya memberi luang Prilly bernafas.
"Aku mau ajak kamu ke suatu tempat sayang, besok kamu siapkan barang-barang ya..." Ali mengusap pipi Prilly.
Prilly menyerngitkan alisnya mendengar ucapan Ali rasa penasaran membuat Prilly tak sabar untuk hari esok.
"Emang kemana sih?" Tanya Prilly penasaran.
Ali tersenyum tidak menjawab pertanyaan Prilly malah memilih mengecup pipi istrinya lembut.
****
Hello!!!! Dua author sedeng come back! Ada yang kangen gak sih? :D moga-moga aja ada ya....
Hihi karna authornya sayang ama readersnya jadilah kita buat season 2 daddy, dengan judul yang berbeda karna kan si prilly udah jadi bini si ali ceritanye berubah menjadi Istri Daddyku wkwkwk.... kagak jauh" amat ye bedanya wkwkwk. Yaudah jangan lupa ya bawelnya semuaa :)
Love
Ira
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Daddyku
RandomLanjutan dari Istri Untuk Daddyku Season 1 NB: (masih) Kolaborasi @irastories_ dan @Biiestory Cover: @irastories_