Tak terasa sudah seminggu Ali dan Prilly berada di Jepang, banyak hal-hal indah yang mereka lalui. Hari ini adalah hari terakhir Ali dan Prilly di Jepang, Prilly nampak tengah memasukkan beberapa pakaian kedalam koper di bantu dengan Ali mengingat banyaknya barang-barang yang mereka bawa.
"Sudah semua?" Tanya Ali memastikan apakah ada barang-barang yang tertinggal lagi.
"Sepertinya sudah semuanya..."jawab Prilly terdengar lemas, Ali melirik kearah Prilly. Dilihatnya wajah Prilly yang seperti menahan muntah.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Ali khawatir.
"Perut aku dari tadi mual-mual sayang gak tahu kenapa" Prilly mengelus perutnya.
Ali menyerngitkan alisnya dan sedetik kemudian ia tersenyum, dielusnya perut Prilly yang rata lembut. Berharap bahwa apa yang ada dalam pikirannya tidak meleset.
"Kamu kok senyum-senyum orang lagi mual dia malah senyum-senyum dasar suami durhaka" Prilly memukul lengan Ali kesal.
Ali tertawa melihat wajah Prilly yang manyun-manyun sesekali ia meringis pelan.
"Nanti pulang di Indonesia kita ke dokter dulu ya..."Ali mengusap rambut Prilly.
Prilly yang tidak mengerti maksud Ali hanya mengangguk patuh saja. Ali merangkul Prilly dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memegang koper.
"Indonesia, Ali Prilly pulangg..."ucap Ali terdengar konyol namun mampu mengundang tawa Prilly.
"Apa sih kamu."
Perjalanan udara di tempuh beberapa jam dari Jepang ke Indonesia. Sepanjang jalan juga Prilly tak hentinya menahan mual yang semakin menjadi.
"Assalamualaikum." Teriak Ali dari luar.
"Walaikumsalam." Jawab mama Prilly yang membukakan pintu.
Prilly minta pulang ke rumah mamanya, katanya sih kangen mama makanya dia tak mau pulang ke rumah.
Saat pintu di buka, Prilly langsung berlari ke kamar mandi, membuang semua semua isi dalam perutnya, tapi sayang yang keluar hanya cairan bening saja.
"Prilly kenapa Li?" Tanya mama yang di lalui Prilly begitu saja.
"Gak tahu ma, dari tadi dia mual-mual terus gak kaya biasanya."
"Periksa ke dokter gih, mama takut kenapa-napa sama Prilly."
"Iya ma, biar Prilly istirahat dulu, mungkin aja dia masih jetlag."
"Yaudah sana lihat istri kamu dulu."
"Iya ma."
Ali meninggalkan mama mertuanya untuk melihat Prilly di kamar. Saat Ali tiba di kamar Prilly belum juga keluar dari kamar mandi.
"Sayang, kamu gak apa-apa buka dulu pintunya." Ali mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi.
'Klek
Pintu kamar mandi terbuka, wajah Prilly semakin terlihat pucat."Kamu kenapa, kamu tiduran dulu deh ya." Ali membantu memapah Prilly untuk tiduran di ranjang.
"Pusing Li."
"Iya, yaudah kamu tiduran dulu di sini biar enakkan badannya, abis itu kita ke dokter ya sayang." Prilly hanya menjawab anggukan saja.
Ali mengelus kepala Prilly yang berbaring di pangkuannya. Ada rasa tidak tega melihat wajah pucat Prilly.
"Ughhh..."lenguh Prilly membuat Ali tersadar dari lamunannya.
"Hei sayang bagaimana? Masih mual gak?"tanya Ali mengelus rambut Prilly dengan wajah khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Daddyku
AcakLanjutan dari Istri Untuk Daddyku Season 1 NB: (masih) Kolaborasi @irastories_ dan @Biiestory Cover: @irastories_