Chapter 7

10.8K 862 39
                                    

Pagi ini Ali harus kembali ke pekerjaannya, memenuhi panggilan tugas untuk menjadi seorang dokter yang memang sudah menjadi pilihannya. Setelah dua minggu mengambil cuti untuk liburan, dia harus segera kembali ke RS.Bakti jaya.

"Aduhh suami aku udah ganteng."Prilly tersenyum mengamati pakaian Ali yang sudah rapi lengkap dengan jas kebanggannya.

"Iya dong suaminya Prilly gituloh,"ucap Ali dengan nada bangga.

Aleya yang tengah duduk di meja makan menoleh kearah daddynya sambil mencibir.

"Baby, Daddy mau kerja dulu. Jangan nakal-nakal ya diperut mommy, jaga mommy mu." Ali merunduk mengecup perut rata Prilly kemudian mengelusnya.

"Gak nakal kok daddy." Prilly menjawab perkataan Ali dengan menirukan suara anak kecil membuat Ali terkikik gemas menyubit pipi Prilly.

"Kamu juga hati-hati ya Li, ingat nyawa orang ada di tangan kamu oke." Prilly mengelus pipi Ali lembut.

"Oke nyonya Ali." Ali mengangkat tangannya layaknya orang hormat di hadapan Prilly.

"Aku pergi dulu ya."Ali mengecup dahi Prilly kemudian berganti mengecup dahi Aleya yang asik memakan roti di tangannya.

"Hati-hati ya daddy." Pesan Aleya mengecup pipi Ali singkat.

Ali mengangguk paham, Prilly mengantar Ali kedepan. Sesampainya di teras Ali masih nampak tak rela meninggalkan Prilly dirumah dalam keadaan hamil muda begini.

"Sekali lagi aku ingatin, kamu jangan capek-capek ya. Kalau ada perlu bisa minta tolong Aleya nanti, aku pergi dulu kalau ada apa-apa telpon saja."Pesan Ali tersenyum sebelum memasuki mobilnya.

Setelah mobil Ali meninggalkan pekarangan rumah kini berganti Aleya yang pamit pergi kuliah hari ini katanya ada jadwal pagi dan akan pulang jam 11 nanti.

Tinggallah Prilly di rumah sendiri, dia melakukan tugasnya dengan baik sebagai seorang istri, pekerjaan rumah di kerjakannya sendiri.

Ali sempat menawarka asisten rumah tangga, tapi Prilly menolak. Jawabannya selalu sama 'mama sanggup menjaga ku sendiri tanpa asisten masa aku gak bisa' itu selalu menjadi alasan kuat Prilly.

***

Ali tiba di rumah sakit, tak jarang sepanjang jalan Ali terlihat ramah pada pasien yang lewat maupun suster yang menyapanya. Sikap ramah Ali itu kadang menjadi daya pikatnya di rumah sakit.

"Ali sebentar!" Ali menghentikan langkahnya ketika mendengar namanya yang di panggil.

Ali melihat seorang wanita tengah berlari kearahnya dengan membawa map biru di tangannya.

"Kenapa Lis?" Tanya Ali menyerngitkan alisnya.

"Ini, ada data pasien lo ketinggalan di meja gue ntah siapa yang letakin gue kagak tau." Lisa memberi map biru itu pada Ali.

Ali membuka map tersebut mencoba mengecek apakah benar itu memang map data pasiennya.

"Oke, thanks ya Lis. Gue mau keruangan bentar."Ucap Ali berlalu dari hadapan Lisa.

Lisa masih terdiam di tempatnya dengan senyum kecil di bibirnya

"Li, Li....dari dulu gak pernah berubah ya, gak salah selama ini aku mengagumi mu."

Lisa berlalu meninggalkan tempat pertemuannya dengan Ali tadi. Dia kembali kembali ke ruangannya untuk melihat data-data pasien.

Sedangkan di dalam ruangan Ali, Ali nampak memijat-mijat kecil kepalanya sesekali tangannya bergerak untuk membalik halaman di mapnya.

Istri DaddykuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang