Revolusi industri dimulai dengan ramainya penduduk yang menggunakan mesin uap. Mesin uap sendiri memiliki arti mesin yang menggunakan energi panas dalam uap air dan mengubahnya menjadi energi mekanis. Mesin uap digunakan dalam pompa, lokomotif dan kapal laut. Sumber panasnya yaitu tenaga surya, tenaga nuklir, atau tenaga panas bumi.
Rylai Crestfall adalah salah satu mahasiswa Fakultas Teknik Mesin yang beruntung dapat belajar dengan Professor Nerif selama tiga bulan. Tak perlu tinggal di Asrama yang penuh dengan kebisingan mahasiswa yang berebut kamar mandi darurat jika sewaktu-waktu mesin uap Asrama mengalami gagal fungsi.
Bash! Pintu Laboratorium terbuka dan muncul Professor Nerif. Wajahnya tampak lusuh, beberapa sudut jas kerjanya kotor terkena pelumas, rambut kritingnya berantakan, ia terlihat seperti sepekan tidak pergi ke Kamar Mandi.
"Rylai, tolong beli sekotak sekrup untukku."
Professor Nerif memberikan lima ratus rubena kepada Rylai dan mendorong pemuda itu dengan malas keluar dari Laboratoriumnya. Professor Nerif ingin cepat-cepat merasakan hangatnya sekotak sekrup di pagi hari.
Rylai berjalan santai menuju Toko Serba Kebutuhan yang jaraknya tak terlalu jauh dari Laboratorium Professor Nerif. Tiga kilometer. Sepanjang jalan, Rylai bersenandung untuk menghilangkan kebosanannya dan sekaligus untuk menjernihkan otaknya agar nanti dapat berpikir benda sederhana apa yang akan dibuatnya.
"Prototipe turbin uap primitif." Seperti mendapatkan sebuah ilham, Rylai berlari menuju teras Toko. Diambilnya sekotak sekrup dan membayarnya di kasir dengan dua ratus limapuluh rubena.
Jika kau ingin tahu prototipe turbin uap primitif, temui Akasha di Museum Uap. Dialog Professor Nerif kembali teringat oleh Rylai. Ingatannya berputar sepekan yang lalu ketika Professor Nerif belum melarangnya masuk ke Laboratorium.
Ketika Rylai hendak kembali ke Laboratorium, tak sengaja dirinya berpapasang dengan Eredar yang juga akan menemui Professor Nerif. Itu membuatnya mendapatkan tumpangan tanpa mengeluarkan lima rubena.
"Terima kasih atas tumpangannya ...," Rylai turun dari kendaraan milik Eredar dan langsung memberikan sekotak sekrup tanpa persetujuan dari Eredar, "berikan ini kepada Professor Nerif. Aku ada urusan penting."
**
Museum Uap letaknya berada 1 kilometer di belakang Gedung Pemerintah Alterium, 500 meter sebelah utara Laboratorium Professor Nerif. Rylai hanya membawa buku saku sebagai media untuk mencatat. Tigapuluh menit Rylai habiskan waktu di jalan, dan ia sampai di Museum Uap tepat pukul 05.00 sore. Pada pukul itu, siapa pun dapat berjumpa dengan Akasha tanpa harus membuat janji.
Terlihat seorang wanita dengan gaun bertumpuk berwarna merah hati, rambut digulung tinggi dengan jepit permata, sarung tangan dengan warna sama dengan gaunnya, dan sebuah kipas tangan sebagai aksesorisnya. Ia terlihat sangat anggun.
"Nona Akasha!" Rylai berlari kecil mendekat ke wanita itu.
Bola mata wanita itu yang berwarna merah menatap lekat Rylai yang berlari kearahnya dengan ukiran senyum. Wajah wanita itu tak menampakkan sebuah ekspresi, dan membuat senyum di wajah Rylai memudar.
"Apa yang ingin kau ketahui tentang prototipe turbin uap primitif?" tanya wanita itu seketika Rylai berdiri tepat dihadapannya. Langsung pada intinya.
"Semua. Semua tentang prototipe turbin uap primitif." Jawab Rylai dengan antusias.
Wanita itu terdiam. Selang satu menit, datanglah seorang pria berperawakan bijaksana. Pria itu mengenakan jas hitam, kemeja putih berkerah tinggi, dasi hitam, dan sepatu pantofel. Pakaian yang dikenakannya mempengaruhi wibawanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Asthaeri Steampunk Tech G. Challenge
Science Fiction"This is Ghrunklesombe. Welcome to Asthaeri Steampunk Tech G. Challenge. Sebuah tantangan yang diselenggarakan untuk membantuk writer's block. Karya-karya yang diposting di sini adalah karya-karya anggota GKBF_Indo dalam tantangan Ghrunklesombe Phan...