Bak makan upas berulam racun. Leera tercenung sendirian di tengah ricuh para pengungsi, duduk bersandar pada dinding bejana baja yang kian dingin sembari memeluk lutut. Pandangan Leera kosong namun pikirannya tengah bergulat hebat. Tak bisa jika ia harus kehilangan lagi. Cukup baginya merelakan suami tercinta berkorban jiwa dan raga demi Alterium. Di kepalanya masih terngiang jelas apa yang Kquo, suaminya, ucapkan di malam terakhir mereka bersama di atas ranjang romantisme.
"Jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu." Namun, siapa sekarang yang meninggalkan siapa?
Sudah tiga hari warga Kimon dan segelintir ASV sebangsanya berdiam diri dalam kemelut emosi. Bersembunyi dari mesin-mesin senjata makan tuan di ruang pembangkit, di bawah permukaan tanah ibukota. Anak-anak yang menangis dekat boiler-boiler raksasa keemasan yang gagal beroperasi, merengek ketakutan, mengingatkannya pada dua anak remaja yang hilang dari jangkauan saat seluruh warga kota saling sikut menyelamatkan diri.
Ia menoleh ke sisi kanan, tempat di mana pintu logam yang sedikit terbuka itu meriuhkan hal lain.
"Kita bisa membawa warga kota ke Vultassa lewat kereta uap bawah tanah," ujar seorang Letnan.
"Tidak bisa, kita kekurangan bahan bakar. Kereta itu pun sudah lama tak terpakai dan mesinnya sedikit bermasalah," sergah yang lain.
Di ruangan itu, pihak militer dan beberapa petinggi negeri tengah memperdebatkan solusi paling efektif demi keluar dari malapetaka ini. Menteri-menteri bersetelan hitam elegan tengah membagikan makanan yang tersisa dari malam festival, dibantu oleh para relawan yang masih berpakaian pesta ala Victorian yang tengah populer belakangan ini. Sementara pihak militer masih bersitegang, Arteriyan Kedua duduk lemas di susuran tangga menuju pipa-pipa keemasan yang terkandung fluida dingin di dalamnya. Golakan mental sang Raja muda tersirat jelas di air muka, memandang kosong seperti Leera.
"Seberapa buruk kondisinya?" suara lagi.
"Kami berusaha memperbaiki kereta, namun tampaknya akan sia-sia saja," disusul suara lain.
"Bukannya kalian memiliki seorang yang ahli? Ratu Mekanik itu tak sekadar mitos, bukan?"
Leera menangkap pembicaraan mereka namun tak bisa menduga ekspresi masing-masing dari pimpinan dan crew mekanik di dalamnya. Sejurus raja Arteriyan menatap lesu pada Sang Ratu Mekanik. Jelas terdengar pertanyaan Sang Raja Alterium muda lewat tatapannya pada Leera.
Ada apa? Kau Ratunya, kenapa melihatku begitu? Mesin tua kereta karatan itu pasti mudah bagimu, bukan?
Leera membatin. Bertahun-tahun berkutat dengan mesin, pelumas, dan serpihan biji logam yang menyengat, membuatnya paham akan teknik permesinan dan menjadikannya handal. Tak ada yang mampu menyaingi keahlian Android-nya yang lihai merakit bejana generator uap perak kehitaman. menghubungkannya pada pipa-pipa logam, terhubung dengan piston-piston dan mesin lainnya untuk menjalankan segala fungsi kota di atasnya. Namun, bisa apa ia sekarang? Fokusnya hanyalah pada Fawk dan Eltera, kedua anaknya yang belum kembali.
Beberapa saat berlalu, berkali-kali raja dan ratu itu saling beradu tatap.
"Apa?" ucap Leera, "apa kau ingin aku memperbaiki mesin tua itu?" sambungnya, dan sang raja mengiyakan. Leera berpaling sembari mengumbar cibiran. "Dan kau menjadikanku fitnah? Apa pembelaanmu, demi Alterium?"
"Maafkan aku, Nyonya Kquo. Aku masih belum paham soal pemerintahan. Aku merasa belum siap, tetapi para menteri dan penasehat sudah memutuskan. Aku menjadi raja dan suamimu menjadi fitnah...," jawab Arteriyan muda penuh penyesalan dan permohonan.
Leera melihat sekeliling. Batinnya sebagai wanita dan juga ibu menyeruakkan empati. Sebagian dari para pengungsi itu ia kenal dekat: para tetangganya, rekan-rekan seprofesinya, para manula renta kelaparan, begitu juga anak-anak dan para remaja yang berputus asa. Kembali ia teringat pada kedua anaknya yang mungkin tengah bersembunyi di balik tembok gedung yang hancur di permukaan sana. Tebersit di benaknya akan tiap pertanyaan konyol pada selembar foto pernikahannya lima belas tahun silam, bagaimana perasaan Kquo saat ia terhimpit pada keambiguan situasi seperti ini? Leera menemukan jawabannya sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Asthaeri Steampunk Tech G. Challenge
Science Fiction"This is Ghrunklesombe. Welcome to Asthaeri Steampunk Tech G. Challenge. Sebuah tantangan yang diselenggarakan untuk membantuk writer's block. Karya-karya yang diposting di sini adalah karya-karya anggota GKBF_Indo dalam tantangan Ghrunklesombe Phan...