Die or Alive [3]

4.3K 306 5
                                    

Preview 2

"ya! Apa yang kau lakukan!?" seru supir itu.

Namun....

Deg

Supir itu terdiam dengan mata yang membulat ketakutan begitu sesosok makhluk didepannya itu berbalik kearahnya

"grrrrr"

makhluk itu menggeram kearahnya dan menunjukan taringnya yang panjang hingga melewati bibir bawahnya, matanya yang berwarna dark red menatap si supir dengan tajam, menusuk dan mengerikan.

"vam...... Vampire"

3
.
.
.
.
.
.
.

Supir itu berbalik hendak berlari, namun belum sempat ia melangkah, makhluk yang di sebut vampire sudah berada didepannya menatapnya tajam dengan mata dark red nya yang menusuk dan mengerikan. Tubuh Si Supir yang gemetar melangkah mundur menghindari makhluk penghisap darah didepannya. Langkah supir tersebut terhenti ketika punggungnya menabrak bagian belakang mobil. Ia sudah tak dapat lari kemanapun, makhluk menyeramkan penghisap darah sudah ada didepannya. Lengan dingin sang vampire sudah menyentuh pundaknya, meremas pundak si Supir yang sudah melemas karena ketakutan

"sleep"

Suara berat nan serak si Vampire itu terdengar, di telinga si supir hingga tubunyapun terkulai tak sadarkan diri

###

"kemana sebenarnya supir itu" geram Woobin

Pria paruh baya yang masih tampan itu sedari tadi hanya mondar-mandir di pemakaman. Kim Woobin kesal karena supir yang membawa peti Dahyun tak kunjung datang juga. Ia membuang nafasnya kasar

"tenanglah, chagiya" Yoobi mengusap pelan punggung pria itu

"tuan, supir itu sudah datang dengan peti nona Dahyun" ucap seorang lelaki yang di pekerjakan Woobin sebagai asisten pribadinya. "dia bilang tadi mobilnya mogok"

Woobin menghela nafas lega.

Proses pemakamanpun akhirnya di mulai. Woobin tampak tak sanggup melihat peti yang berisikan tubuh anaknya yang cantik --anaknya yang sangat ia sayangi-- anaknya yang selama ini selalu berada disampingnya, kini akan di kubur dan ia tidak akan pernah melihat sosok Dahyun yang cantik, periang dan selalu menghangatkan hatinya lagi.

Air mata itu sudah meluncur tak terbendung lagi di mata Woobin. Lengan Woobin bergerak menaburkan bunga disekitar makam Dahyun.

Proses pemakamanpun selesai. Orang-orang mulai berhamburan pergi meninggalkan pemakaman sehingga hanya menyisakan Woobin, Yoobi, beberapa pekerja Woobin, juga 5 sahabat Dahyun dan Hanbin

"beriatirahatlah dengan tenang, chagiya. Semoga kau bertemu ibumu disana. Aku berharap kalian bisa bahagia" isak Woobin. Pria paruh baya itu menghapus jejak air matanya lalu berdiri diikuti Yoobi.

Akhirnya kau berakhir iblis kecil pengganggu

Batin Yoobi. Ia tersenyum penuh kemenangan. Berikutnya Yoobi menuntun Woobin untuk meninggalkan pemakaman.

"Dahyun-ah mengapa harus secepat ini? Hikss aku bahkan masih ingin menghabiskan waktu bersenang-senang bersamamu" tangis Momo memeluk batu nisan Dahyun.

Mina, Chaeyoung dan Sana yang mendengar itu lantas terharu, mereka kemudian memeluk Momo

"ini terlalu singkat Dahyun-ah hiks" Chaeyoung mengusap batu nisan yang bertuliskan nama Kim Dahyun

"kau ingat? Kita berjanji akan terus bersama hingga kuliah, mempunyai suami dan anak juga saat menjadi nenek-nenek! Hikss tapi mengapa kau mengingkarinya?" tangis Mina.

Sleeping Beauty And The 7 VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang