Real or Just a Dream [7]

3.6K 256 4
                                    

Preview 6

"hoammm"

Rasa kantuk yang begitu hebat itu, lagi-lagi datang menghampirinya. Dahyun mengutuk rasa kantuk itu yang datang di saat yang tidak tepat. Gadis itu masih terus memaksakan langkahnya, hingga langkahnya mulai melemah dan pandangannya sudah tak keruan. Detik berikutnya ia tertidur di jalanan.

Samar-samar Dahyun mendengar langkah seseorang mendekat kearahnya.

.
.
.
.
7
.
.
.
Mata Dahyun terbuka lebar --dan hal pertama yang dilihat gadis ini adalah langit hitam pekat tak berbintang. Dahyun meraba permukaan yang ia tiduri, dan dapat Dahyun pastikan kalau itu adalah rerumputan --bagaimana bisa aku disini? Bukannya tadi aku di myeongdong?

"ahhh"

Dahyun meringis sambil memegangi kepalanya yang terasa menyut ketika mencoba mengingat-ngingat apa yang terjadi padanya sebelumnya. Dahyun bangkit kemudian melangkah sambil sesekali menengok ke segala arah hingga

Krakkk

Dahyun menghentikan langkahnya, ia merasa kalau kakinya sudah menginjak sesuatu yang keras. Dengan was-was dan perasaan yang tidak enak, Dahyun menatap kebawah kakinya

"arghhhhh"

Dahyun berteriak kemudian berlari begitu mengetahui kalau itu adalah sebuah tengkorak. Dahyun terus berlari sekencang mungkin hingga ia menabrak punggung seseorang berjubah hitam. Gadis itu tersungkur kebelakang. Berlahan --orang berjubah hitam itu berbalik kearahnya. Dahyun terkejut begitu mengetahui kalau orang itu adalah orang yang ia temui sewaktu di halte bis --orang yang memberikannya air minum yang sudah dicampurkan ramuan --Lim Siwan

"hai! Long time no see" seringai pria itu

"mau apa kau?" tanya Dahyun sedikit takut sambil menyeret tubuhnya sendiri dengan tangannya kebelakang. Dahyun takut --sangat takut.

Pria itu melangkah mendekatinya dengan seringaian yang menyeramkan

"menurut mu apa, hmm?"

Dahyun terus menyeret tubuhnya ke belakang hingga lengannya menapak pada suatu cairan yang sedikit pekat --Ia menarik lengannya hingga dapat terlihat oleh matanya

"arghhhhh"

Lagi. Dahyun berteriak. Tangannya dilumuri banyak darah. Air mata sudah berjatuhan tak terbendung oleh pelupuk matanya.

Dahyun bangkit, kemudian memutar tubuhnya menatap kearah genangan yang sempat disentuh lengannya. Mata Dahyun terbelalak begitu mendapati hal yang tidak ia duga. Air mata terus mengucur membentuk bagai sungai di pipi putihnya. Telapak tangannya bergerak menutup sebagian wajahnya karena tak sanggup melihat apa yang ada di depannya. Siwan yang berada dibelakang Dahyun menyeringai penuh kemenangan, hingga pria itu menghilang di balik segumpulan gas yang muncul di sekitar tubuh Siwan.

Deg

Seseorang berjubah merah tiba-tiba hadir di samping Dahyun. Si jubah merah itu bergerak mendekati Dahyun yang sudah amat sangat ketakutan --tubuh Dahyun bergetar.

"k-kau! Jalang!"pekik Dahyun terkejut "Ja-jangan pernah sentuh Appa ku" gertakan yang terkesan ketakutan itu keluar dari bibir tipis Dahyun

Wanita berjubah merah itu --Lee Yoobi menyeringai

"disaat nyawamu ada di tanganku, kau masih berusaha mengancamku, gadis manis?" Yoobi mengangkat dagu Dahyun

"jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu" Dahyun membenturkan kepalanya pada hidug Yoobi membuat wanita itu meringis kesakitan dan sedikit menjauh darinya.

Sleeping Beauty And The 7 VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang