Mission [11]

3.4K 273 30
                                    

Preview 10

Lelaki itu membuka matanya dan terlihat jelas oleh Dahyun iris mata merah pada lelaki tersebut.

Deg

Perasaan takut mulai menyergapnya. Dahyun lantas melepaskan tangannya dari kepala lelaki itu, lalu berusaha berlari. Namun terlambat, lelaki itu sudah memegang pergelangan tangannya.

"aku hauss.. Aku hausss" ujar lelaki itu lalu berusaha mendekati Dahyun

"lepaskan! Lepaskan aku!" seru Dahyun memberontak, namun tenaga lelaki itu jauh lebih besar darinya.

.
.
.
11
.
.
.
Lelaki itu mencengkram lengan Dahyun, lalu menahan punggung Dahyun dan mendekatkan kepalanya ke leher Dahyun.

"arghhhh" Dahyun berteriak ketika merasakan gigi vampire itu sudah menyentuh kulit lehernya.

Prang

Bug

Terdengar suara pecahan kaca dan sesuatu yang terjatuh. Mark Tuan, pria itu baru saja meloncat dari jendela kamarnya yang ada dilantai dua--menyebabkan kaca jendela kamarnya pecah. Mark dengan gerakan cepat menarik rambut vampire yang menyerang Dahyun lalu mematahkan kepalanya --sehingga darah vampire tersebut muncrat sampai sedikit menodai tubuh Mark dan Dahyun. Mark melemparkan kepala vampire yang sudah terpisah dengan tubuhnya tersebut lalu mendorong tubuh tanpa kepala vampire itu. Mark menjilat darah vampire itu yang ada ditangannya sambil menatap kearah Dahyun yang masih ketakutan dan menangis. Pria itu kemudian segera merengkuh Dahyun ke pelukannya

"shh sudah tidak apa-apa, aku akan selalu melindungimu" kata Mark mencoba menenangkan Dahyun sambil mengusap punggung gadis itu.

Dahyun masih menangis ketakutan di pelukan Mark, bagaimanapun kejadian tadi masih membekas untuknya

Mark tersentak begitu melihat sosok Sang Ayah --Nickhun yang memandang kearahnya tajam di balik pepohonan dihutan.

"ini baru permulaan Mark, aku bisa melakukan hal yang lebih kejam bila kau masih bersama gadis itu."

Mark tertegun mendengar telepati yang dikirimkan Nickhun untuknya. Sang Raja vampire itu kemudian menghilang dalam sekejap dari pandangan.

"hyung" panggil keenam Vampire sambil menghampiri Mark dan Dahyun "apa yang terjadi?"tanya mereka

"akan ku jelaskan, nanti" jawab Mark lalu memangku tubuh Dahyun masuk kedalam rumah.

Mark membaringkan tubuh Dahyun diatas kasur lalu menyelimutinya dan mengelus puncak kepala gadis itu.

"tenanglah, Kau sudah aman sekarang" ucap Mark lembut sambil mengusap pipi Dahyun dengan sayang "lebih baik kau tidur"

Mark kemudian mengambil langkah untuk meninggalkan Dahyun yang sudah menutup matanya, namun lengan gadis itu menahan tangan Mark.

"kajima.. Aku takut hiks" tangis Dahyun. Sepertinya ia masih terbayang kejadian tadi

Mark kemudian duduk di tepi kasur, lalu sedikit mengangkat tubuh Dahyun dan memeluknya.

"sudah ku bilang jangan takut. Selama ada aku disisimu, aku pasti akan berusaha untuk selalu melindungimu, beuaty" Mark mengelus pelan punggung Dahyun "tidurlah, aku akan memelukmu sampai kau terlelap"

Dahyun memeluk Mark erat dan mulai memejamkan matanya mencoba untuk tertidur. Mark masih setia memeluk Dahyun mengusap punggung gadis itu. Setelah merasa pelukan Dahyun mulai melonggar --pertanda gadis itu telah masuk ke alam mimpinya, Mark pun kembali membaringkan tubuh Dahyun di kasur. Pria itu menatap lekat Dahyun dengan mata yang sendu. Pikiran Mark kacau, setelah mengingat ancaman dari Raja Vampire Nichkhun yang tak lain adalah ayahnya sendiri. Mark kemudian mendekat kearah Dahyun dan mencium puncak kepala gadis itu

Sleeping Beauty And The 7 VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang