date? [6]

3.9K 267 13
                                    

Preview 5

"aku akan tidur di sofa! Kau puas? Sekarang tidur lah dan jangan macam-macam"

Dalam sekejap Mark sudah membaringkan tubuhnya di sofa yang ada di kamarnya. Tidak terlau jauh dari kasur yang di tempati Dahyun

Dahyun menatap lamat Mark yang memejamkan matanya. Ia merasa ada yang aneh dari Mark, dan itu membuatnya merasa seperti ada yang mengganjal dan membuat hatinya sedih. Dahyun menggeleng cepat mencoba menepis lamunannya tentang Mark. Ia membaringkan tubuhnya di kasur dan menarik selimut hingga menutupi tubuhnya sampai leher.

Rasa kantuk yang begitu hebat seperti tadi pagi kembali dirasakan Dahyun ia menguap lalu sedetik kemudian matanya terpejam dan dengkuran kecil mulai terdengar.

.
.
.
6
.
.
.
.
.

Mark berdiri di ambang pintu menatap siluet tubuh Dahyun yang sedang manatap pantulan dirinya di cermin. Hanya dengan menghabiskan waktu satu detik, pria tampan berambut blonde itu sudah ada didekat Dahyun. Iris mata coklat Dahyun menatap Mark lewat bayangannya di cermin.

"kau sudah cantik tanpa harus berdandan, beauty"

Ditatapnya pantulan pahatan sempurna makhluk Tuhan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Hanya dengan dress simple berwarna hitam yang menutupi tubuhnya sampai setengah pahanya dan dalaman kaus putih berlengan panjang juga sepatu flat berwarna hitam yang senada dengan dress yang di kenakannya --Dahyun terlihat sangat cantik seperti dewi Aphrodite di mata Mark.

"terima kasih. Ya, aku tahu itu" Dahyun menyunggingkan senyum yang terlihat tidak begitu ikhlas.

Gadis ini memang agak sukar kalau harus menunjukan senyum tulusnya pada Mark. The vampire prince itu hanya tersenyum miring. Sejurus kemudian Dahyun berbalik menatap kearah Mark.

"kajja, kita berangkat sebelum matahari sudah di atas puncaknya" Mark menggerakan tangannya seolah meminta Dahyun untuk menggandeng lengannya, tapi gadis itu hanya menatap sekilas lengan Mark lalu melangkah mendahului Mark. Lagi-lagi Mark hanya tersenyum miring mendapati tingkah gadis itu.

"heyy tunggu.. Sepertinya ada yang kurang" Mark menarik pelan lengan Dahyun

"apa?" tanya Dahyun menatap Mark heran

"kau yakin keluar dengan penampilan rambut seperti itu? Tidak takut semua orang akan mengataimu 'mayat hidup'?"

"heh?" Dahyun menautkan alisnya tidak mengerti dengan penuturan Mark

"kau memang idiot" Mark mendorong pelan kepala Dahyun kebelakang membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya "semua orang tahu kau anak dari pengusaha terkaya di Korea Selatan. Dan mereka juga tahu kalau kau sudah meninggal. Kau pikir apa yang akan mereka katakan kalau melihatmu?"

Ahhh bodoh --Dahyun menepuk pelan keningnya. Ia baru kepikiran masalah itu.

"lalu, aku harus bagaimana?" tanya Dahyun sedikit menenggak menatap Mark yang 12cm lebih tinggi darinya itu.

Detik berikutnya Dahyun melihat Mark melangkah kesebuah almari lalu membuka sebuah laci dan mengambil sesuatu. Kini Mark sudah kembali dihadapannya. Mark memutar tubuh Dahyun agar membelakanginya, setelah itu Dahyun merasakan lengan Mark yang menyentuh semua helai rambutnya kemudian menggelung kecil rambutnya, mencoba membuat rambut warna-warninya tak terlihat. Mark kembali memutar tubuh Dahyun agat menatap kearahnya. Sejurus kemudian Mark memakaikan kacamata bulat berlensa bukan minus pada Dahyun

"selesai. Kau sudah terlihat sedikit berbeda sekarang" senyum Mark

"aku pasti terlihat, aneh dan nerd" ucap Dahyun sambil sedikit mengerucutkan bibirnya

Sleeping Beauty And The 7 VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang