Juliet's Cried

939 14 0
                                    

          ‘Aku sudah menyatakannya pada Julia, namun mengapa aku justru merasa ...sedih ?’ -Justin Bieber

          “Maaf,” Ujarnya pelan, aku menunduk. Menyembunyikan wajahku yang sudah memerah, Astaga, sejak pertama kali aku bersahabat dengan Justin, baru kali ini ia mencium bibirku. Kini aku merasa melayang ke langit ke tujuh, perutku serasa dipenuhi dengan kupu-kupu yang berterbangan bebas di antara bunga-bunga. Okey, itu berlebihan, hanya saja aku tidak berbohong.

-Justin Bieber Point of View-

          Astaga, Juliet terlihat sangat manis saat ini, pipinya memerah. Dan aku menyukainya, aku tahu dia hanya menganggapku sebagai Sahabatnya hanya saja hati ku seakan mengingankannya lebih dari sekedar Sahabat. Aku mencintainya. Aku ingin bisa menyampaikan perasaanku pada nya, hanya saja aku belum sanggup menerima pernyataan jika ia  menolakku.

          Atau mungkin aku harus menyatakannya pada Julia ? Mereka memang kembar, wajah mereka juga sangat mirip, yang membeda kan mereka berdua hanya lah warna mata mereka. Juliet memiliki mata berwarna Biru Laut sedangkan Julia memiliki mata berwarna Hitam Keabu-abuan. Kurasa Julia juga menyukai ku, itu terlihat jelas ketika ia menatap kearahku, apalagi saat di kelas tadi ia tidak ada henti-henti nya melirik kearahku. 

           Meskipun sifat dari kedua nya jauh berbeda. Well, Juliet adalah sosok pribadi yang sabar, setia, religius dan fokus dalam belajar serta meraih mimpi atau cita-cita, sedangkan Julia adalah sosok pribadi yaa tidak sabaran, nakal, egois, sombong, dan malas dalam hal belajar atau meraih mimpi. Kuakui bahwa sifat Julia tidak jauh berbeda denganku, aku memang Bad Boy, namun beda nya aku tidak sombong dan egois, dan aku termasuk sosok pria yang setia terhadap gadisnya, termasuk gadis yang berada di hadapanku saat ini. Juliet Gilmore.

          Bell pulang sekolah kini berdering, murid-murid sekolah Interlake High School kini berhamburan keluar kelas masing-masing. Aku menggenggam tangan Juliet yang baru saja ingin berdiri, ia menoleh kearahku dengan kedua alisnya yang terangkat. Membuatnya tampak menggemaskan.

          “Mau menemaniku latihan basket hari ini ?” Kulihat ia mengetuk ngetukan jarinya di dagu nya, ia menatap Julia sebentar, lalu kembali menatapku.

          “Baiklah, ayoo,” Ujarnya bersemangat sambil menarik lengan kiri ku hingga keluar kelas. Namun, baru saja kami sampai di depan pintu kelas ia menghentikan langkahnya, kepala nya kembali muncul ke dalam kelas dengan badannya yang masih di luar kelas.

          “Julia, kau mau ikut atau tidak ?” Ajaknya pada Julia yang masih berada di dalam kelas, dengan semangat Julia mengangguk sambil terus mengembangkan senyuman lebar. Ia berjalan kearahku dan Juliet, lalu ia menggandeng lengan kiri Juliet -karena lengan kanannya menggenggam tanganku. Dan kembali dengan semangat kedua Kaka-Adik kembar ini berjalan, Oh wait! Mereka bahkan sama sekali tidak terlihat seperti berjalan, namun justru terlihat berlari menuju lapangan basket Indoor yang berada di sekolahku.

-Juliet Gilmore Point of View-

          Justin terlihat sangat handal dalam bermain basket, sesungguhnya aku tidak terlalu suka menonton pertandingan basket seperti ini, hanya saja karena tadi Justin memaksaku untuk menemaninya jadi aku pun menemaninya. Meskipun aku bersemangat saat mengajak Julia tadi, bukan berarti aku bersemangat ketika melihatnya mengelap keringat Justin dengan sapu tangan miliknya.

          Julia terlihat sangat senang saat aku mengajaknya menemani Justin latihan basket, bahkan sedari tadi ia terus berteriak-teriak untuk menyemangati Justin, jauh berbeda denganku yang hanya duduk di salah satu bangku penonton bagian depan dengan buku-buku pelajaran yang berada dihadapanku, aku lebih memilih untuk belajar dari pada berteriak-teriak menyemangati Justin, lagi pula tanpa teriakan dari ku atau Julia sekalipun ia akan tetap handal bermain basket.

HeartBreaker ( Justin Bieber's Indonesian Love Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang