Awake

509 18 2
                                    

“Aku lebih suka memandangi bidadari tercantik di muka bumi yang sedang berada dihadapanku ini, kau tahu.” -Justin Bieber

****

“Panggil Ambulans! Cepat!” Dengan tangan gemetar dan tergesa-gesa, Juliet menekan sederetan angka-angka yang tertera di ponsel pipihnya, otaknya mengingat-ngingat nomor telepon rumah sakit di Verona yang diketahuinya. Setelah yakin dengan sederetan angka-angka tersebut, Juliet langsung menekan tombol hijau yang bertulisan ‘Call’ di bagian bawah tombol angka-angka tersebut.

Jantungnya berpacu dengan cepat , nada sambung dari ponselnya terdengar lambat, seakan-akan waktu memang berubah menjadi semakin lambat. Tangannya masih gemetar bahkan ketika ia telah selesai mengucapkan sederetan kalimat yang sudah disusunnya di dalam otaknya tadi kepada wanita yang menjawab panggilaan teleponnya.

Air matanya bercucuran seakan tak ada habisnya, Niall yang melihat keadaan Juliet yang luar biasa berantakan itu langsung saja memeluknya. Mencoba menenangkannya. Setelah apa yang dilaluinya, Niall yakin Juliet pasti akan sangat terpukul. Apalagi kini, ia baru saja menyaksikan, oh, sebenarnya tidak menyaksikan langsung, namun tetap saja ia pasti akan terpukul, melihat kedua orang yang disayanginya terbaring dengan berlumuran darah yang keluar dari bahu kiri mereka masing-masing.

Ia masih beruntung. Beruntung dalam arti kecil, karena Charlie menembak mereka berdua dibagian bahu, bukan tepat di jantung, sehingga masih ada kemungkinan bagi keduanya untuk tetap hidup. Tetapi, dibalik itu semua, ada satu hal dari Justin yang benar-benar dikhawatirkan oleh Niall. Meskipun Justin dan Greyson sama-sama ditembak di bahu bagian kiri, bukan di dada, Niall tetap khawatir dengan keadaan Justin. Karena Justin berbeda. Justin tidak sama dengan Greyson. Benar-benar tidak sama.

****

“Tidak mungkin! Ia tidak mungkin bisa kabur begitu saja! Perjalanan dari Verona ke Amerika memiliki waktu setidaknya satu hari! Kecuali jika ia menaikki pesawat yang kutaikki untuk sampai kesini. Namun, hal itu tidak mungkin terjadi! Dia tidak mungkin bisa kabur begitu saja jika ia masih berada di dalam pesawat! Aku tidak mau tahu, pokoknya, cepat temukan dia! Atau kau kupecat!” Dengan amarah yang masih menggebu-gebu, Niall memutuskan panggilan kepada kepala pengawalnya yang bernama Jordan itu.

Sekarang sudah tengah malam. Namun, tidak satupun dari Juliet, Julia, Jared dan Niall yang berniat untuk tertidur. Seharian ini, mereka hanya menunggu Justin dan Greyson sadar, oh, salah, sebenarnya, Greyson sudah sadar sekitar 3 jam yang lalu. Namun, Justin belum juga sadar hingga sekarang. Kini, Greyson sudah kembali tertidur setelah dokter  yang menanganinya memberinya obat tidur beberapa menit yang lalu.

“Bagaimana Niall ?” Tanya Julia yang sedari tadi mencoba menenangkan Juliet, serta membujuk Jared untuk tidur dengan menyuruhnya berbaring di sebelahnya.

“Charlie kabur, dan belum ada satupun pengawalku yang menemukannya,”  Juliet tercekat tertahan, ia menahan nafasnya sesaat, otaknya tak ada hentinya menyalahkan dirinya sendiri, tetapi hatinya berkata untuk tidak memikirkan kesalahan untuk saat ini, hatinya justru menyarankannya untuk bersyukur akan adanya orang-orang yang menyayanginya sepenuh hati hingga mau menyelamatkannya dari cengkraman Charlie.

“Jangan difikirkan Juliet, lebih baik sekarang kau istirahat, seharian tadi kau menangisi Justin dan Greyson. Itu pasti membuatmu lelah.” Julia kembali berusaha membujuk Juliet, tetapi saudara kembarnya yang satu ini memang keras kepala. Perintah sebanyak apapun yang dikeluarkan oleh Julia pasti tidak akan didengarkannya pada saat tegang seperti ini.

Julia kembali mendesah, ia tentu tahu jika saudara kembarnya itu sama sekali tidak mendengarkan perintahnya. Nafas Jared sudah mulai teratur, itu berarti Jared sudah tertidur. Niall menguap, tak bisa dipungkiri bahwa ia benar-benar sudah mulai mengantuk, rasa lelah yang terkumpul dalam dirinya sudah begitu banyak, ditambah dengan keadaan tegang yang masih tetap berada diantara mereka semua.

HeartBreaker ( Justin Bieber's Indonesian Love Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang