“Selama itu juga menguntungkan diriku, mengapa tidak?” -Charlie Rowe
***
Julia tentu saja melihat ciuman antara Juliet dengan Justin itu. Namun entah mengapa ia tidak merasakan apapun. Hatinya tidak merasa sakit seperti ketika mantan pacarnya yang menghianatinya dulu. Yang itu artinya ia tidak merasa cemburu, dan apakah mungkin bahwa ia tidak lagi mencintai Justin? Yah, mungkin.
Julia sama sekali tidak beranjak dari tempatnya berdiri, seakan-akan takut menganggu adik kembarnya bersama pacarnya yang kini sedang kembali bercanda ria. Keberadaanya yang terus terpaku di depan pintu ruang rawat Justin membuat Niall menyerngit, lalu akhirnya menghampiri Julia.
“Apa yang-” Nial menghentikan ucapannya ketika melihat pemandangan yang Niall sadari merupakan titik pandang Julia. Niall sempat berfikir bahwa Julia cemburu melihat pemandangan di depannya ketika akhirnya ia tidak melihat adanya kesakitan di mata Julia, ia hanya melihat adanya ..kebingungan?
Apa mungkin jika Julia tidak lagi mencintai Justin? Dan apakah itu artinya aku memiliki kesempatan untuk memiliki Julia seutuhnya?
Bayangan di kepala Niall langsung hancur berkeping-keping ketika menyadari bahwa Julia kini sedang menghadapnya sambil melambai-lambaikan tangan tepat di depannya.
Julia terkekeh, “Apa yang sedang kau pikirkan?”
Niall baru saja ingin menjawab ketika ponsel nya berbunyi menandakan adanya panggilan. Niall mengambil ponsel disakunya dengan sedikit jengkel dan tanpa melihat ID Caller ia langsung menjawab panggilan itu.
“Dr. Amadeo baru saja datang ke ruang rawatku dan berkata bahwa ia ingin bicara padamu ketika akhirnya ia sadar bahwa kau tidak ada di ruang rawatku jadi lebih baik kau segera ke ruangan nya untuk berbicara dengannya mengenai keadaan Justin,” Suara itu sudah lebih dahulu keluar sebelum Niall sempat mengatakan sesuatu.
“Baiklah Mr. Chance, aku akan berada disana dalam 10 menit,” Niall memutuskan panggilan itu secara sepihak. Lalu berkata pada Julia. “Aku harus ke ruangan Dr. Amadeo sekarang. Kau mau ikut?”
Julia mengangguk, lalu berkata. “Tentu saja,” Tanpa menyadari bahwa Juliet menyadari keberadaannya dari dalam ruang rawat Justin.
***
Ketika Julia dan Niall masuk ke dalam ruang rawat Justin, mimik wajah mereka sama sekali tidak memancarkan adanya kabar baik. Juliet yang menyadari hal itu langsung melepaskan genggaman tangannya kepada Justin yang kini telah terlelap karena kelelahan.
“Ada apa?” Juliet bertanya.
“Justin masih belum diperbolehkan pulang, sedangkan Greyson sudah pulih seutuhnya sehingga ia sudah diperbolehkan pulang, dokter bilang Justin mungkin akan tetap berada disini hingga satu minggu ke depan, namun jika kita masih terus berada disini itu berarti kita membiarkan Charlie berkeliaran dengan bebas di luar sana,” Niall menjelaskan sambil mengusap jenuh kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HeartBreaker ( Justin Bieber's Indonesian Love Story )
FanfictionGue suka sama dia. Gue sayang sama dia. Bahkan, gue cinta sama dia. Tapi sayang, kita cuman sahabat. *** Gue terkadang merasa ga adil. Karena kembaran gue bebas melakukan apa aja. Sedangkan gue selalu dituntut untuk jadi anak baik, pinter dan nurut...