Memory

115 4 0
                                    

6 Tahun Kemudian
April, 2001

"Jennifer ayo kita berenang ke danau!" Teriak gadis cilik berambut pirang itu kepada kembaranya.

"Tapi, aku sangat lelah!" Ucap kembaranya itu.

"Mengapa kau selalu lelah? Kau ini cengeng dan sangat Lemah!" Teriak gadis kecil yang bernama Jessica itu.

"Tidak! Tapi bukankah ayah melarang aku untuk berenang?" Ucap Gadis kecil yang satunya lagi.

"Apakah ini semua tidak adil? Aku boleh berenang, mengapa kau tidak? Ayolah ini pasti sangat menyenangkan!" Ajak Jessica sambil menarik lengan Jennifer.

Mereka berdua berlari - lari kecil menuju sebuah danau yang tak jauh dari pekarangan rumahnya.

Danau jernih dengan bunga teratai yang menghiasi. Terletak di pinggiran Desa cantik yang bernama Ashford,United Kingdom

Mereka berdua duduk di tepi danau sambil bermain dengan katak - katak yang ada di danau itu.

Mereka berdua pun melepaskan bajunya dan mulai turun ke dalam danau itu.

Percikan-percikan air bertebaran. Tawa lepas terpancar dari dua anak kembar itu. Keceriaan yang mungkin tidak pernah terlupakan atau mungkin penyesalan yang abadi.

"Jessica! Jangan menggelitiku!" Ucap Jennifer kegelian saat tangan kecil kakaknya menggelitiki tubuh mungilnya.

Tiba-tiba saja. "Jessica, hentikan..." Nada suara yang berubah, kini suara itu melemas dan senyuman berubah menjadi wajah kesakitan.

Heran, Jessica mulai menghentikan kelitikannya.

Tiba-tiba saja, tubuh kecil Jennifer terjatuh di dalam air.

Jessica ketakutan dan kebingungan. Ia hanya berteriak memanggil seorang

"AYAH!" Berkali-kali nama itu di ucap Jessica tak henti-henti.

Air mata mengalir membasahi pipi anak itu.

"Ayah! tolong Jennifer!" Kata itu terus di ucap Jessica, seraya menangis minta bantuan. Tapi, tak ada yang muncul.

Jessica mulai menyerah saat melihat wajah adiknya yang mulai pucat.

Saat ini, Jennifer terbaring kaku di tepi Danau, tak ada yang memberi bantuan sama sekali.

"Dimana ayahku?" Kata itu yang terus muncul dalam hati Jessica.

Waktu yang cukup lama menunggu seseorang untuk dating menolong, kemudian datanglah seorang laki-laki menghampiri anak kembar itu.

Dengan wajah gelisah dan ketakutan, laki-laki itu mengangkat tubuh kecil Jennifer yang kaku.

Mereka berlari dengan wajah gelisah menuju sebuah gubuk kecil yang ada di pinggir hutan.

Bukan rumah sakit, tetapi sebuah gubuk kecil yang terlihat sudah tua.

Disana, Jennifer diobati oleh seorang tabib yang sudah tua.

ERASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang