chapter 6

101 48 2
                                    


Ini hari ke-3 gue masuk sekolah baru.

"Mom, bintang berangkat dulu ya"
Ucap bintang sambil turun dari mobil.

"Iya sayang"

Lalu mobil mom pun menghilang dari tikungan sekolah.

Bintang berjalan menuju kelasnya, saat ini sekolah masih sepi karena terlalu pagi.

Bintang memutuskan untuk mendengarkan musik menggunakan earphonenya.
Bintang mendengarkan
taylor swift~ours

Saat asyik-asyik nya dengerin musik tiba-tiba.
"Duar"
Ternyata suara itu suara salsa yang ngagetin bintang.
Yang membuat bintang kaget.

"Ih, lu apaan sih, bikin jantung gue copot tau gak?"
Ucap bintang sambil mengelus dadanya, karena kaget.

"Hehe, maaf gue cuman bercanda, abisnya lo sibuk dengerin musik, sampe gue dikacangin."
Ucap salsa sambil mengerutkan wajahnya.

"Hehe maaf"

Kringgg...

Bel masuk pun berbunyi, semua siswa pun masuk ke dalam kelasnya.

"Eh lu tau gak, gue lusa ultah"

"Bener?"

"Iyah, lu besok mau gak bi anterin gue belanja buwat pesta ultah gue"
Ucap salsa sambil memohon.

"Hmm. Boleh"

"Yesss"
Ucap salsa.

Tiba-tiba bu.tri datang dia katanya guru terkiller di sekolah ini. Bintang dan salsa pun masih takut dengan kejadian kemaren waktu mereka gambar wajah bu.tri.

"Selamat pagi anak-anak"

"Selamat pagi bu"

Ucap murid-murid dengan kompak.

"Anak-anak, setelah pelajaran saya selesai, kalian akan ada praktek mata pelajaran olahraga"

"Lho bu, bukannya olahraga jam terakhir bu?"
Ucap ivan, ia adalah ketua kelas di kelas.

"Karena adanya perubahan jadwal pelajaran, anak-anak silahkan kalian buka lks hal 40"
Jelas bu.tri.

"Baik bu"
Ucap murid-murid dengan kompak.

Bintang pun memutuskan untuk mengerjakan soal yang diberikan bu.tri, karena bintang takut di cap sebagai murid baru pemalas di sekolah ini.

Bel ke-3 sudah berbunyi, berarti sekarang waktu pelajaran olahraga.

"Eh, yuk kita ganti ke kamar mandi!"
Ajak salsa, lalu mengandeng bintang kearah kamar mandi cewek.

Bintang pun mengangguk dan mengekori salsa.

Setelah berganti pakaian, kami berkumpul di area lapangan yang super duper panas.

"Anak-anak ada yang tau kenapa kita olahraganya di jam ke-3?"

Ucap pak.andry dia adalah guru olahraga.

Semua menjadi hening, karena murid-murid tidak tau kenapa adanya perubahan jadwal pelajaran.

"Karena kalian akan saya tandingkan dengan anak kelas13, yaitu pertandingan bola basket"
Ucap pak.andry.

Bintang pov.

'Hah? Sama senior? Haduh malah pertandingannya siang bolong begini . oh ya kan stevan kelas13 .
Gimana kalo gue sama si curut itu.
Oh no!'

"Bintang, kenapa kamu melamun?"
Ucap pak.andry yang membuat gue tersadar dari lamunan.

"E..eng..enggak pak"
Ucap gue dengan gugup.

"Sekarang kalian putari lapangan ini 5 kali, setelah itu kalian akan saya tes, bagi yang lolos kalian akan ikut pertandingan basket itu"

"Eh, guwe mau banget, kan ada kak stevan yang ganteng itu"

"Iya nih, guwe jadi pengen deh maen basket sama dia, sekalian modus gitu"

Ucap lili dan nadia, dia adalah temen dari kelas 8a dia sangat terobsesi dengan stevan.

"Ih, guwe mending duduk² aja, daripada maen sama stevan yang nyebelin itu"
Ucap gue kesal.

"Eh, lu kenapa marah-marah gitu?"
Ucap salsa.

"Gue cuman gak mau aja sal, ketemu ama stevan itu, abisnya dia ngeselin sih, masak gue kemaren dipaksa sama dia buat pulang bareng dia"

"Terus-terus lo gimana?"

"Ih, kepo lu! Udah ntar aja gue ceratain lagi, liat tuh mata pak.andry kayak mau copot"
Ucap gue sambil melirik kearah pak.andry yang melotot dengan tatapan tajam.

Gue pun berlari keliling lapangan 5kali.

"Selesai berlari 5 kali, kalian akan saya tes, sekarang salsa kamu saya tes pertama, dan kedua bintang dan seterusnya"

Gue pun berbaris di belakang salsa.

Ternyata saat di tes, salsa gak lolos, karena dia emang kurang bisa untuk masalah basket.

"Sekarang bintang, giliranmu"
Gue ngangguk dan ngambil bola basket itu.

Di saat maen basket, guwe gak minat sama sekali, emang gue gk pengen lolos, supaya gue gak maen sama stevan itu.

"Bintang, kenapa kamu gak niat sama sekali, ada masalah?"

Ucap pak.andry dengan wajahnya yang bingung.

"Enggak pak, saya enggak enak badan aja"
Ucap gue dusta.

"Ya udah, kamu istirahat saja"
"Baik pak"

Gue pun duduk di sebelah salsa yang asik makan rotinya.

"Lu gagal juga?"

"Iya nih, males gue"

"Eh, lu besok jadi kan nemenin gue belanja buat pesta gue? Gue ingin perfect diacara pesta gue"

"Iya, gue akan nemenin lo, kan lo sahabat gue, kalau bukan sahabat gue sih, ogah nemenin lo ke mall."

Tiba-tiba ada sesuatu yang mengenai kepala gue, ternyata itu adalah bola basket yang terpental di kepala gue, dan bola bola itu jatuh di deket sepatu gue.

Gue ambil bola itu.

"Dasar, siapa sih yang ngelempar ni bola, kepala gue sakit tau"
Ucap gue sambil mengelus kepala gue.

"Eh, maaf itu bola gue"
Ucap seorang anak yang menghampiri gue untuk ngambil bola itu.

"Lo lagi?".
Ucap gue terkejut karena itu adalah stevan.

"Maaf, gue gak sengaja"
Ucap stevan sambil lari meuju arah lapangan.

"Ih, dasar tu orang"

"Cie..ketemu stevan terus nih ye?"
Salsa tersenyum jahil ke gue.

"Ih, apaan sih lo, jijik tau gak"

"Ya udah besok kita berangkat ke mall habis pulang sekolah ya"

"Iya deh terserah lo"

**********

Hai :) ceritanya tambah gaje yak??
Lgi gak mood nih.
Tetep votment ya guys ;)
Thx..
-fadia-

"love that delayed"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang