chapter 11

112 34 15
                                    


Gue bangun terlalu pagi hari ini, tumben banget gue bangunnya pagi.

Hari ini gue memutuskan jogging didaerah kompleks perumahan rumah gue.

Gue memakai Celana traning,dan kaos berwarna merah polos dan sepatu olahraga.
Tak lupa gue membawa kamera kesayangan guwe untuk mengabadikan pemandangan di sepanjang jalan nanti.

"Mom, bintang jogging dulu ya, keliling kompleks"
"Iya sayang, hati² ya"
"Okay mom"

Gue pun pergi meninggalkan rumah.
Dan mulai berlari kecil mengelilingi kompleks.

Selesai jogging, gue memutuskan untuk istirahat di taman yang berada di kompleks perumahan.

Gue pun duduk disalah satu bangku taman. Lalu gue mengeluarkan kamera kesayangan gue dari tas kecil .Untuk memotret.

Lalu gue pun menfokuskan kamera gue untuk menfoto objek yang gue pilih. Kali ini gue akan motret kupu-kupu yang hinggap di bunga yang sangat indah.

Saat akan menekan tombol tiba-tiba.

Cekrek..

'Bukan, itu bukan suara kamera gue, gue juga belom mencet tu tombol terus sapa dong?' ucap gue dalam hati.
Lalu gue pun menolah ke arah suara kamera itu.

Saat menoleh kearah belakang, gue mendapati seorang laki-laki berdiri di belakang kursi yang gue duduki .

Dia bermata abu-abu dengan rambutnya yang rapi dan lesung pipinya yang menawan.

Yang memakai jaket serta kamera yang dikalung kan di leher nya.

Ternyata dia adalah stevan, senior gue yang nyebelin, resek uh segalanya deh.

"Lo??, kenapa sih kita selalu aja ketemu? Terus kenapa lo ikut-ikut an motret juga? Terus kenapa lo ditaman??"
Omel gue dengan nada kesal.

"Em.paling kita kebetulan aja ketemu, terus gue kesini mau nerusin hobby gue yaitu fotografer, lagian ini kan tempat umum jadi gak ada salahnya kan gue disini."
Ucap nya cuek, lalu stevan duduk di samping gue.

"Mau es krim?" ucap stevan
"Lo mau beliin gue?"
"Ya udah lah kalo gak mau"
Ujar stevan lalu ninggalin gue.

"Eh, tunggu .gue mau deh, beliin gue rasa coklat ya kak"
"Okay"
Stevan pun pergi dan menuju ke arah abang penjual eskrim.

Tak lama kemudian stevan datang dengan membawa 2 es krim.

"Nih pesenan lo" ucap stevan lalu memberikan es krim nya.
"Gratis nih?"

"Iyeh ini gratis, ini itung-itung permintaan maap gue karena kejadian beberapa hari yang lalu."
"Oke lah kalo begitu"
Lalu gue pun memakan es krim itu.

"Ngomong-ngomong lu kesini sendirian?" ujar stevan.
"Iya lah"
"Lo gak takut gitu? Lo kan juga baru aja tinggal di sini. Gak takut kesasar lo? Nanti lo kalo kesasar di ejek bule kesasar loh"

"Biarin" ucap gue dengan cuek dan terus menjilati es krim coklat itu.

Saat nikmatin es krim, tiba- tiba tangan stevan nyenggol tangan gue dengan sengaja. Lalu es krim itu pun nyungsep di wajah gue.
Yang menyebabakan wajah gue yang manis bin unyu ini belepotan penuh es krim coklat.

"IH, DASAR LO"
Ucap gue dengan nada kesal dan marah.

"Wahahaha"
Stevan pun tertawa terbahak-bahak sampai memegangi perutnya.

"Liat aja lo, gue akan bales perbuatan lo"
Lalu gue pun meneleti wajah stevan dengan es krim yang masih ada di tangan gue.
Wajah stevan yang awalnya bersih, sekarang mukanya mirip tikus kecemplung got.

"Haha rasain lo"

Gue dan stevan pun perang es krim hingga belepotan. Sampai lari-lari keliling taman.

***

"Bi, bukain pintunya"
"Baik non"

Bi.sri pun membukakan pintu.

"Masyaallah non. Kenapa wajah nya kotor banget yak?? Abis kecemplung got non??"

"Emang wajah gue separah itu ya bi?"

"Iya non, yaudah non cepet sana mandi"
"Okay bi"

********

Vote and comment guys.
Maap yak kalo gaje.
Maklum lah newbie.

-fadia-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"love that delayed"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang