Friendship

48 5 0
                                    

Bang Kevin sedang mengantarku ke rumah Fanya. Seharusnya bang Alvan yang mengantarku. Tapi berhubung bang Kevin mau pergi dan searah dengan rumah Fanya, aku di suruh mamah untuk ikut dengan bang Kevin saja. Dengan senang hati aku menuruti perintah mamah untuk ikut bang Kevin,lagian udah lama aku ngga pernah pergi bareng bang Kevin. Di tengah jalan yang lagi padat-padatnya, radio mobil abangku ini memutar lagu yang membuat aku badmood.

Masih tertinggal bayanganmu
Yang telah membekas di relung hatiku
Hujan tanpa henti seolah pertanda
Cinta tak disini lagi kau tlah berpaling

Biarkan aku menjaga perasaan ini hoo~
Menjaga segenap cinta yang telah kau beri
Engkau pergi aku takkan pergi
Kau menjauh aku takkan jauh
Sebenarnya diriku masih mengharapkanmu

"Wah,nyindir banget nih lagu,jangan laper eh maksudnya baper ding,"ledek Bang Kevin yang sedang menyetir. Aku hanya memasang muka bete mendengar perkataannya. Abangku yang satu ini emang seneng banget ngeledekkin adik-adiknya. Memang benar lagu yang terputar di radio mobil saat ini secara tidak sengaja menyindirku tentang,yah pasti kalian tahu tentang hal apa itu.

Masih adakah cahaya rindumu
Yang dulu selalu cerminkan hatimu
Aku takkan bisa menghapus dirimu
Meski ku lihat kini ku diseberang sana

Biarkan aku menjaga perasaan ini hoo~
Menjaga segenap cinta yang telah kau beri
Engkau pergi aku takkan pergi
Kau menjauh aku takkan jauh
Sebenarnya diriku masih mengharapkanmu

Andai akhirnya kau tak juga kembali
Ku tetap sendiri menjaga hati

{Yovie and Nuno => menjaga hati}
<3<3<3<3
Kami telah sampai di rumah Fanya,sahabatku. Hari ini,aku akan menginap di rumah Fanya,hanya sekedar untuk berkumpul setelah sekian lama tidak pernah kumpul bareng lagi. Tentu saja di sana bakal ada sahabat-sahabatku yang lain.

Abang sudah pergi sedari tadi. Sedangkan,aku sudah mengetuk pintu rumah Fanya berkali kali dan tidak lupa mengucap salam,tetapi tidak ada sahutan dari dalam. Setelah kesekian kalinya aku mengetok pintu dan mengucap salam,akhirnya ada sahuttan dari dalam. Tak lama,pintu itu terbuka dan menampilkan Fanya dengan muka f

"Kok baru dateng sih,gue udah nunggu dari tadi juga,"sungut Fanya.
"Hey,gue udah hampir sejam ketok ketok pintu tapi ngga ada yang mbukain. Lo budeg atau gimana sampe ga denger suara ketokan sama salam gue,"cibirku.
"What?sejam,masa sih,boong lo ya,"
"Dih,ngapain gue boong ngga guna banget. Pegel nih kaki dari tadi berdiri mulu," Aku menggeleng-gelengkan kepalaku mendengar tuduhannya.
"Duh maap ya gue beneran ngga denger deh,soalnya di kamar gue udah rame banget tuh,banyak monyet berkeliaran. Untung gue tadi pergi ke dapur dan denger suara salam lo,nyet. Ya udah sini masuk,langsung ke kamar gue aja yuk,"aku mendengus mendengar alasannya itu,lalu ikut berjalan ke kamarnya.

<3<3<3<3
Fanya membuka pintu kamarnya lebar-lebar,benar saja di sana ada banyak monyet. Ada yang lagi curhat,ada yang lagi nyanyi,ada yang lagi ngegame,ada yang lagi main hape sambil senyum-senyum,kamarnya bener-bener udah kayak kapal pecah. Mereka langsung memelukku,saat aku sudah masuk ke dalam kamar dan Fanya sudah menutup pintu.

"Hey,kalian udah dari kapan disini,"tanyaku.
"Dari tadi pagi jam sepuluhan,kok lo baru dateng,nyet?"Acelin langsung menjawab pertanyaanku.
"Iya,kok lo baru dateng?"timpal Nesya.
"Hehe,gue dari tadi mager banget,jadi baru mandi tadi jam 1an dan sekitar jam 2 baru on the way,"jawabku.
"Biasa banget deh kayak gitu,ngga ada alesan lain,pantesan jomblo mulu,"ucap Aerlyn sambil geleng-geleng.

Mendengar ucapan Aerlyn yang seperti itu membuatku nyengir kuda,karena yang dikatakannya itu benar. Setiap ada kumpul-kumpul gini pasti aku yang paling telat datang,dan alesannya ya itu itu aja. Mending kalo telatnya cuma beberapa menit atau maksimalnya sejam lah,nah ini telatnya berjam-jam,keterlaluan banget kan,tapi mereka berusaha memaklumi kebiasaan jelekku itu. Sahabat emang gitu kan,memaklumi kebiasaan sahabatnya meskipun itu kebiasaan jelek. Beruntung banget punya mereka semua.
<3<3<3<3
Kata itu sudah tidak asing di telingaku. Kata itu juga yang membuatku senang kala aku sedang sedih,yang membuatku semangat saat aku menyerah,yang membuatku bangkit saat aku terjatuh. Aku merasa bangga,bahagia,dan beruntung, saat kata itu hinggap di hidupku. Kata itu adalah sahabat.

Sahabat tidak hanya sebuah kata tapi juga seseorang atau banyak orang yang terlibat di dalam hubungan yang dinamakan persahabatan. Aku ingin hubungan kita di masa SMA ini bakal terus terjalin sampai kapanpun,walau ada banyak badai yang ingin merobohkan hubungan yang sudah kita bangun ini. Tapi,jika memang Tuhan berkehendak lain,dan tidak mengizinkan kita untuk menjalin hubungan ini lagi,aku harap kalian akan selalu mengingat kita. Kita yang dulu pernah bersama sama mengarungi kehidupan SMA yang penuh dengan berbagai rasa. Dari rasa yang paling manis sampai rasa yang paling pahit. Tolong ingat persahabatan kita yang sederhana ini sebagai kenangan dalam hidupmu meskipun bukan sebagai kenangan terindah tapi yang terpenting selalu diingat.

<3<3<3<3

You're The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang