Let Him Go

25 2 0
                                    

Lidah ini terasa kelu melihat kenyataan yang ada di hadapanku sekarang. Seonggok hati yang dulu terluka dan sudah sedikit demi sedikit disembuhkan kini kembali terluka,lagi dan lagi. Terluka oleh orang yang berniat menyembuhkannya. Semua harapan yang orang itu berikan musnah sudah. Hanya tersisa sebuah kenangan yang sangat berarti.

Sudah tak ada lagi kata kita dan kamu, yang ada sekarang hanyalah kata aku. Aku seorang diri melalui kenyataan yang sangat amat menyakitkan ini. Sedangkan kamu telah pergi ke tempat yang sangat jauh. Jauh dari aku dan juga keluargamu.

Kamu sudah menjadi bintang di langit dan aku tak dapat lagi menggapainya,hanya bisa melihatnya dari jauh. Tanpa kata kamu,kata aku tak akan pernah menjadi kita. Tapi,di dalam hatiku,walaupun kamu sudah pergi jauh, akan tetap ada kata kita. Kita yang berusaha mencari definisi cinta bersama-sama. Kita yang saling berjuang bersama-sama. Mungkin kita tidak ditakdirkan bersama saat ini,tapi aku yakin di kehidupan yang akan datang pasti kita akan ditakdirkan untuk bersama. Aku yakin itu.

                                   <3<3<3<3

Matahari tampak tak ingin muncul di langit. Mengubah langit yang biasanya berwarna biru cerah menjadi kelabu. Menimbulkan rintik rintik hujan kecil yang biasanya disebut gerimis. Mengiringi langkah kami semua menuju tempat peristirahatan terakhirnya.

Tuhan berkehendak lain dengan apa yang kami inginkan. Hal buruk yang sudah siap kita terima  akhirnya terjadi juga. Dua hari pasca operasi,Tuhan menjemput dia untuk pergi dari kehidupan yang fana ini. Dia telah meninggalkan orang-orang yang menyayanginya dan disayanginya untuk selamanya,termasuk aku. Dan disinilah kita berada sekarang. Di sebuah tempat pemakaman umum yang akan menjadi persinggahan terakhirnya.

Bang Alvan dan bang Kevin menemaniku menghadiri acara pemakamannya,disepanjang jalan menuju pemakaman mereka selalu memberiku kata-kata penyemangat. Semenjak kepergiannya aku hanya menangis dalam diam tanpa suara,tidak seperti ibu dan juga adiknya yang menangis sampai terisak-isak. Hal itu yang membuat abang-abangku cemas. Aku yang biasanya menangis meraung raung seperti anak kecil sekarang malah menangis tanpa suara.

Bukan berarti aku tidak merasa kehilangan atas kepergiannya,tapi aku tidak mau terlalu larut dalam kesedihan itu dan juga aku sedsng mencoba mengikhlaskannya. Sedih itu boleh boleh saja tetapi jangan terlalu berlarut-larut dalam kesedihan itu. Berusahalah mengikhlaskannya,dan jadikanlah kehilangan itu menjadi batu loncatan menuju kedewasaan.

                                 <3<3<3<3
"Dek,ayo makan,"ajak bang Kevin kepadaku yang sedang duduk melamun di balkon kamarku.
"Iya,nanti aja. Aku belum laper,"jawabku datar sambil melihat langit malam yang bertaburan banyak bintang.
"Abang bawa ke sini aja ya makanannya?"tawar abang kepadaku.
"Terserah abang aja," aku sungguh sedang males sekali ngomong hari ini,jadi aku hanya menjawab dengan singkat dan malas.

Beberapa menit kemudian,abang balik lagi ke kamarku dengan membawa sebuah nampan berisi makan malamku.

"Nih,makan,"ujarnya.
"Taruh aja di atas meja,nanti juga aku makan,"
"Aku suapin,nih aaaa....,"
"Taruh di meja aja!!! Lagian aku masih bisa makan sendiri kok,ngga perlu pake disuapin segala,"ucapku penuh emosi.
"Emang abang bakal percaya gitu aja kalo kamu bakal makan makanan ini. Udah dari kemarin kamu makan cuma sedikit,bahkan ngga sampe seperempat porsi. Abang tau kamu lagi sedih,tapi kamu juga harus makan biar kamu ngga sakit!!"bentak abang.
"Aku nggak lagi sedih,aku cuma lagi pengin sendiri aja. Jadi mending sekarang abang keluar deh dari sini,"nada suaraku sudah menurun kembali.
"Abang bakal mau keluar dari kamarmu kalo kamu janji bakal makan makanan itu,"
"Iya aku janji bakal makan itu,"
"Awas aja kalo ngelanggar bakal abang kasih cicak," aku mengangguk lalu tersenyum tipis menyakinkan abangku itu. Setelah melihat reaksiku,akhirnya dia beranjak dari kamarku.

                                 <3<3<3<3

Sudah 5 bulan dia pergi meninggalkan dunia ini. Keadaanku sudah lebih baik dari sebelumnya,sekarang aku sudah jarang menangis karena dia. Itu semua tak lepas dari usaha teman -teman dan sahabat-sahabatku yang berusaha membuatku melupakan kesedihanku. Sungguh sangat sulit sekali tetap menjadi Aileen yang dulu, yang ceria dan sengkelek. Bagaimana bisa aku tetap menjadi Aileen yang dulu mereka kenal disaat hatiku yang dulunya sudah perlahan sembuh sekarang terluka lagi?

                                 <3<3<3<3

"Hai,boy,gimana kabar lo sekarang?"
"Lo bahagia kan disana?"
"Gue disini bakalan bahagia kok,kalo lo disana juga bahagia,"
"Oh,iya maaf ya gue baru bisa dateng ke sini lagi setelah acara pemakaman lo waktu itu,"kataku sambil mengusap batu nisannya.
"Gue butuh waktu buat nyembuhin hati gue sendiri. Saat kepergian lo waktu itu gue bener-bener terpuruk,tapi sekarang gue udah ngikhlasin lo kok dan hati gue sekarang udah lebih baikan,"bayangan bayangan aku terpuruk karena kepergiannya melintas dipikiranku saat aku mengatakan itu.
"Gue juga pengin ngucapin makasih ke lo,karena lo udah bikin hidup gue bahagia walaupun cuma sebentar. Kenangan yang pernah kita bikin bakal gue simpen terus di hati dan pikiran gue. Meskipun nantinya ada pemilik baru lagi,lo akan  tetap gue simpan di salah satu sudut hati gue," angin semilir berhembus melewati celah baju yang kupakai. Aku merasakan kehadirannya saat ini.
"Gue balik dulu ya,besok gue mau UN nih,doain ya semoga gue bisa lulus dengan nilai yang memuaskan dan bisa masuk FK UGM. Assalamu'alaikum,"aku berjalan menjauhi pemakamannya,saat aku menoleh aku seperti melihat bayangannya yang sedang tersenyum kepadaku dan aku membalasnya dengan senyuman lega dan ikhlas.

Gue bahagia kok disini. Kalo gue juga bisa bahagia disini lo juga harus bisa bahagia di sana. Maafin gue karena udah bikin lo terpuruk,tapi sekarang gue udah lega kok,saat tau kalo lo udah bangkit dari keterpurukan lo itu dan lo juga udah bisa ngikhlasin gue. Makasih karena lo udah bisa tersenyum lagi,meskipun alasan lo senyum itu bukan karena gue lagi. Dan yang terakhir,gue mau ngucapin makasih lagi ke lo karena lo udah hadir dihidup gue dan bikin gue bahagia di masa-masa terakhir gue. Thanks for All,my love,Philotra Aileen Shyndel.

                                 <3<3<3<3

You're The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang